jeno itu sempurna.
si lelaki manis yang beberapa waktu ini membuat dirinya tertarik untuk mengenal lebih dalam hidupnya.
memang. selama ini dia hanya bermain-main dengan yang namanya perasaan tapi kali ini berbeda, jeno sangat berbeda dari yang lain.
jeno itu punya daya tarik yang kuat, juga penyayang dan peduli pada sesama. ibaratnya, jeno itu sesosok malaikat tanpa sayap.
kehilangan kedua orangtua nya tak membuat dia menjadi lemah dan jaemin yakin jeno sering menyembunyikan kesedihan nya dibalik tawanya yang manis.
intinya jeno berbeda. jeno terlalu sempurna untuk dimiliki dan jaemin juga ingin melindunginya; melindungi dari orang-orang yang akan menjahati jeno nanti.
jaemin menjambak rambutnya, dia merasa frustasi. dia ingin bertemu dengan sang ibunda, siapa lagi yang mengerti hal beginian?
mata nya menelisik dimana keberadaan mamihnya. melangkahkan kakinya di berbagai sudut ruangan di rumahnya, lalu terlihat seorang wanita mengenakan pakaian dress putih selutut duduk di kursi taman di belakang rumahnya.
"mih?"
mamihnya yang mendengar suara anaknya memanggil nya segera menatap anaknya. "kenapa?"
"mamih ga dingin apa disini?"
mamihnya hanya menggeleng menjawab pertanyaan dari anaknya, ia sangat cantik terkena cahaya bulan di langit. jaemin sangat beruntung menjadi anaknya.
"mih, jaemin mau ngomong." jaemin mendudukkan dirinya di samping sang ibunda.
"mau ngomong apa? tumben banget, ga biasanya."
"tentang jeno, mih."
"kamu ga main-main kan?"
melihat si sulung hanya diam saja, sang ibunda mengelus pundak anaknya agar lebih tenang. "jaemin. mamih kan pernah bilang, perjuangin selagi kamu bisa. jangan pernah main-main sama perasaan, jangan ikutin ayahmu itu."
mengingat cerita yang pernah diceritakan oleh mamihnya, jaemin meringis. sepertinya lebih parah yang dilakukan ayahnya ketimbang dirinya.
"kalo kamu emang bener-bener cinta sama dia, perjuangin sayang. jangan sampai jeno jadi milik orang lain. dengar dari cerita kamu kemarin, jeno itu orang yang istimewa. mamih yakin kalo kamu deketin dia dengan cara yang baik pasti jeno bakal luluh. jeno cuma butuh orang yang benar-benar mencintainya." lanjut mamih nya.
jaemin masih terdiam, memikirkan semua ucapan yang mamihnya katakan.
•
•
•
•jaemin memarkirkan motornya lalu melepas helm nya. dia sangat malas untuk sekolah lagi, tapi mengingat dirinya harus memperjuangkan cinta jeno; dia harus rela.
jaemin berjalan pelan di koridor sekolah yang ramai. mata nya bahkan melirik kesana-kemari untuk menemukan jeno, kali saja jeno datang di kerumunan siswa-siswi.
"nyari siapa lo?"
jaemin menatap sekilas temannya lalu mencari kembali jeno-nya di koridor. "udah sana lo ke kelas duluan."
"gue kan pengen tau."
jaemin bodo amat pada renjun di sampingnya. mata nya terus menelisik satu-persatu siswa yang datang tapi bukan nya mendapatkan jeno, dia malah semakin tak suka pada sosok perempuan yang tengah menghampiri nya.
"jaemin, lo nungguin gue?"
"jangan mimpi lo."
"tapi lo disini, berarti nungguin gue kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend || jaemjen
Fanfictiongimana rasanya jadi pacarnya cowok playboy? gimana rasanya udah dapetin hati nya si manis tapi temennya galak bener? semuanya sudah diungkapkan di dalam drama kali ini. bxb!!⚠ jangan salah lapak!!⚠ lee jeno : sub na jaemin : dom [don't like - don't...