16 : Heal What Has Been Hurt
Sementara itu, Taeyong sudah sepenuhnya sadar. Dia melihat ke arah sekelilingnya untuk mencari Jisoo. Namun dia tak menemukan Jisoo di sana, melainkan kedua orangtuanya dan juga ayah Jisoo.
Ibu Taeyong yang melihat itu segera memanggilkan dokter. Dokter pun datang untuk mengecek kondisi Taeyong. Ibu Taeyong mengucap doa sembari menangkupkan kedua tangannya.
Taeyong masih sangat lemah, walaupun kini dia berhasil sadar. Sang dokter memberitahukan seluruh kondisi fisik Taeyong. Beruntung, racun dari bisa ular itu berhasil ditangkis oleh imun di tubuh Taeyong. Dokter mengatakan bahwa Taeyong sudah mengalami keajaiban atas kehendak Tuhan.
Mereka semua lega mendengarnya, ibu Taeyong menangis dan segera mengelus lengan putranya sembari mengatakan hal-hal baik untuk Taeyong.
Taeyong masih enggan berbicara, dia terus melihat ke arah ayah Jisoo. Tahu bahwa sedang diperhatikan Taeyong, ayah Jisoo lantas mendekat lalu meminta maaf atas semua yang terjadi pada Taeyong. Beliau juga memberitahu Taeyong atas keberadaan Jisoo, dan juga menjelaskan semua kronologi kejadian.
Setelah mengetahui semuanya, Taeyong menutup mata sejenak. Dia sangat ingat dengan kejadian semalam itu. Akan tetapi dia tidak tahu tentang Jongin yang berusaha mencelakainya.
Setelah seharian berada di rumah sakit, Taeyong tak juga bertemu dengan Jisoo. Atau yang lebih tepatnya, Jisoo tak datang lagi ke ruangan Taeyong. Taeyong hanya tidak tahu saja, bahwa Jisoo telah lama pergi dari rumah sakit.
Jisoo sedang berada di kamarnya. Dia tengah merenungkan semua perkataan Jongin. Selain sangat terkejut, dia merasa ada yang janggal dengan hatinya. Jisoo pun meraih ponselnya untuk menelepon seseorang.
Ketika sudah tersambung, suara ayah Jennie muncul dari sana. Jisoo meminta untuk bertemu, dan ayah Jennie langsung menyetujui keinginannya itu.
Jisoo kini sudah berganti pakaian. Dia menggunakan dress putih sepaha, dan rambutnya dibiarkan terurai begitu saja. Ibu Jisoo yang melihat putrinya itu berhias hanya tersenyum singkat. Rupanya Jisoo memang sudah kembali ke dirinya yang dulu.
"Mau ke mana?" Tanya sang ibu.
"Aku ada janji sama ayah Jennie. Ini urusan penting, bu."
"Apa ibu harus ikut?" Sang ibu terlihat sangat khawatir.
"Nggak usah. Aku bisa sendiri kok."
"Oh... iya. Semoga lancar ya, sayang." Jisoo hanya mengangguk lalu pergi tanpa menoleh lagi.
Menjelang malam, Jisoo pun tiba di sebuah restoran mewah bergaya tradisional yang terletak jauh dari keramaian kota. Jisoo sengaja menyiapkan pertemuan ini untuk membahas sesuatu yang belum dia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Wrong
Fanfic"You ain't know? I'm your girl's ******* crush." Started 31-12-2020 End 13-01-2021 © _gzbae_