part 10

2.4K 122 1
                                    

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu, sehingga para murid berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Tapi banyak juga para murid yang tidak langsung pulang dan malah nongkrong bersama teman teman mereka, atau ada beberapa yang melakukan kerja kelompok.

Saat ini Disa sedang berjalan di lapangan karena dia juga sama seperti murid lainnya yang akan pulang menuju rumahnya. Dia berjalan santai menuju gerbang keluar, memang dia tidak mempunyai kendaraan pribadi, dia kalau berangkat maupun pulang selau pakai angkutan umum. Disa adalah gadis sederhana, dia mampu masuk sekolah ini juga karena mendapat beasiswa.

"Disa!!!" Panggil seseorang cowok dari arah belakang.

Disa menolehkan ke arah sumber suara. "Iya kak ada apa ya?" Tanya Disa lemah lembut.

Lalu cowok tersebut mendekat ke arah Disa.

"Nggak gue cuma mau ajak Lo jalan."  ajak cowok tersebut kepada disa.

Disa menatap heran cowok di depannya ini.
"Ada acara apa ya kak?"

"Nggak gue cuma mau beli peralatan yang di butuhkan anggota OSIS." Jawab Zico, kalian benar cowok tadi adalah Zico.

"Oh,, itu,,,," Disa mengangguk anggukan kepalanya pertada paham kenapa Zico mengajaknya jalan.

"Iya, sekalian nanti kita jalan!" Ajak Zico sambil menatap Disa penuh harap agar dia mau menerima ajakannya.

Disa yang mendengar ajakan Zico dia  mengiyakan ajakannya, di sini kan tidak cuma jalan jalan tapi ada juga tugas OSIS yang harus di selesaikan, jadi menurut nya nggak papa jika menerima ajakan Zico. Toh itu tugas osis.

"Iya kak aku mau,,,"

Zico tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, dia langsung tersenyum lebar mendengar jawaban dari Disa.

"Ya udah ayo ikut gue ke parkiran!" Ajak Zico sambil mengandeng tangan Disa secara refleks.

Disa terdiam sesaat karena mendapati  perilaku Zico. Lalu dia memandang ke arah tangan miliknya yang di genggam oleh tangan Zico.

Zico yang sadar akan perilakunya dia juga secara refleks langsung melepaskan genggamannya.

"Sorry dis, gue nggak sengaja. Mungkin gue terlalu bersemangat, dan secara refleks gue genggam tangan lo." jelas Zico yang mencoba meminta maaf kepada Disa karena ulahnya barusan.

Disa juga ikut merasa bersalah ke Zico.

"Nggak kok kak, aku aja yang nggak pd jika gandengan sama kak Zico."

"Kita nggak pakai angkutan umum aja kak?" Tanya Disa yang berusaha mengalihkan topik.

"Nggak, nanti mobil gue siapa yang pakai?"

"Oh iya ya,,"

Zico yang gemas melihat ekspresi Disa, langsung saja dia mengacak acak pucuk rambut Disa.

"Ih,, kak Zico, berantakan kan rambut Disa." Disa mencabikkan bibirnya dengan kesal, akibat dari ulah Zico barusan.

"Iya, gue minta maaf."  Zico Dengan tersenyum menjawab perkataan dari Disa.

"Nih gue rapihin lagi rambut Lo." Zico kembali meratakan rambut Disa dengan tangannya. Mungkin saja Zico modus.

"Makasih kak." Ucap Disa dengan tulus.

"Sama sama,,"

Semua kegiatan mereka tak luput dari para murid yang mau pulang sekolah. Untung Zelin sudah pulang duluan, entah akan terjadi apa jika tadi Zelin melihat kegiatan mereka berdua.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang