Chapter three

3.6K 344 20
                                    



Setelah mereka menyelesaikan makan malam itu,Karina di perintah appanya untuk mengajak winter jalan²,tujuan itu adalah agar mereka berdua bisa lebih dekat satu sama lain.


Apa kau masih bersekolah?Karina bertanya dan tanpa menoleh sedikit pun kearah winter bahkan tersenyum pun tidak ia lakukan

Sebelum menjawab pertanyaan Karina,winter terlebih dulu diam,tunggu dulu...ia diam bukan berarti bingung ingin menjawab apa tapi lebih tepatnya ia bergumam tentang Karina

Cihh dasar gadis dingin?huftt bahkan ice cream ku akan cair bila kumakan di dekat dirinya,gumam winter dengan ekspresi yang kesal.

Sebenarnya Karina memerhatikan wajah winter,dan ya terlihat bingung mengapa gadis di sebelahnya ini tidak menjawab pertanyaan dirinya dan malah menampilkan wajah kesal yang terlihat lucu bagi Karina

Ehh...anii...andweee...andweee aku tidak boleh jatuh pada pesonanya.gumam karina sambil menggeleng kepalanya.

Tidak aku sudah lulus,dan sekarang aku tengah melanjutkan kuliah ku.jelas winter pada Karina.

Ohh...baiklah

Jawaban singkat Karina yang didengar winter semakin membuat ya kesal,tidak bisakah dia menjawab dengan kata yang tidak sesingkat itu.

Baiklah kita akan membahas soal pernikahan kita,yang perlu kau ketahui karna appa dan juga Daddy mu bilang bahwa mulai saat ini kita akan tinggal bersama.

Yang kau perlu tahu tentang ku ialah,aku tidak peduli jika kau memiliki kekasih ataupun tidak itu urusanmu,dan juga aku sering pulang malam dan jangan mengunci apartement.

Dan juga kita akan pisah kamar karena aku tidak ingin sekamar dengan dirimu

Dan satu lagi jangan berharap aku akan bersikap baik pada dirimu terkecuali didepan daddymu dan mommy mu.jelas Karina.

Penjelasan Karina tadi hanya dapat ia turuti,ia tidak dapat mengelak,bahkan mengelak pun tak berguna.

Winter sedari tadi menunduk dan tanpa ia sadari setetes bulir air matanya membahasahi kedua belai pipinya tersebut.

Alasan ia menangis yang tidak lain ialah karena penjelasan Karina yang tadi,dia tidak tau harus berbuat apa apakah dirinya kuat mengahadapi seorang Karina yang dingin seperti ini?

Winter tak menjawab pertanyaan Karina melainkan ya mengajak Karina pulang ke mansion ya karena kedua orang tua mereka telah pulang kerumah terlebih dahulu.

*Winter menghapus air matanya*

Sebaiknya kita balik ke mansion sekarang,karena aku takut telat bangun pagi.pinta winter pada Karina.

Sebenernya Karina menyadari gadis di depannya ini menangis,tapi ia tidak peduli akan hal itu menurutnya ini bukan urusannya.

Setelah sampai di mansion winter langsung keluar dari mobil Karina tanpa berpamit padanya.

Setelah itu winter memasuki kamarnya,dan dia melanjutkan tangisannya.

Ia meluapkan emosi,kesal,juga sakit hatinya.

Haruskah pernikahan ini tetap dilakukan,apakah aku sanggup dengan ini?,winter bertanya pada dirinya.



Karina POV

marriage agreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang