Part 8

151 5 0
                                    

"Oh ayolah, kita harus cari dimana lagi?". Keluh Helly.

Lucman hanya bisa menghela nafas dengan kasar. Dia sudah mendengar keluhan Helly sepanjang jalan. Begitu juga dengan yang lain.

"Astaga Helly. Bisa diam tidak?  Kalau tidak, aku akan merusak baling-baling mu!" kesal Amber. Helly hanya mendengus kesal.

Jin menoleh ke Helly, "Helly, bukannya kau bisa terbang. Kenapa kau tak terbang saja?".

"Itu karna—".

"Semuanya, diam sebentar!"

Teriakkan Lucman sukses membuat semuanya diam. Jin yang penasaran itu langsung berjalan kearah Lucman, dan melihat apa yang Lucman lihat.

Dan yang mereka lihat adalah.

Mark beserta robot asing yang mengawasi ketat.

Mereka melihat Mark yang tangannya terikat oleh rantai.

Bucky yang melihat seketika langsung terlihat marah, terlihat tangan Bucky yang menggempal kedua tangannya. Jin yang menyadari dengan cepat memegang tangan Bucky, lalu berkata.

"Tahan emosmu, Bucky. Jangan kelepasan".

Bucky mendengus pelan, lalu dia mencoba mengendalikan emosinya.

"Baik, jadi apa rencanamu Lucman?" tanya Amber yang tepat disebelah Lucman.

Lucman melirik Amber, lalu pandangannya kini kembali ke robot asing. "Amber, bisakah kau gunakan kekuatan gravitasi mu?".

Amber menoleh, "Hah? Apa tidak apa-apa?". Lucman mengangguk.

Amber mendengus pelan, dia meletakkan kedua tangannya sambil membaca mantranya, kemudian sihir itu langsung menyerap pada robot asing itu.

Lucman menoleh ke Helly. "Helly, gunakan kekuatan anginmu, sekarang". Helly mengangguk, lalu dia menggunakan sihirnya ke arah robot asing itu.

Bisa mereka lihat disana mereka semua sudah terhalang oleh angin topan, apalagi mereka tidak bisa bergerak karna kekuatan gravitasi Amber. Jadi mereka terjebak disana.

Lucman menoleh ke Bucky. "Bucky, gunakan derek dibelakangmu, lalu kau arahkan ke rantai Mark, cepat!".

Bucky menoleh, "Tapi disana ada angin, bagaimana caranya?".

"Aku akan menggunakan kekuatanku, kita akan fokus bersama, ayo cepat!".

Bucky mengangguk. Dia mengambil tali derek, lalu fokus. Lucman menempelkan tangannya ke tangan Bucky, lalu dia berfokus juga.

"Kalau aku bilang lempar, lempat ya". Bucky mengangguk mantap.

1.

2.

3.

"Lempar!!!". Dan Bucky dengan fokusnya melempar tali derek itu, dan langsung mengenai ikatan rantai Mark.

"Sekarang ayok, kita tarik bersama" ucap Lucman dan Bucky mengangguk. Mereka berdua pun langsung menarik derek itu. Sedangkan Amber dan Helly masih setia fokus dengan rencana mereka.

"Mark!". Bucky pun langsung memeluk sang sahabatnya itu. Mark pun langsung membalasnya walau tangannya masih terikat oleh rantai.

Lucman mendekati Mark, "Sini tanganmu Mark, aku akan melepaskan rantai itu darimu". Mark mengulurkan tangannya dan Lucman langsung melepaskan dengan cepat.

Setelah itu, dua sahabat itu saling berpelukan lagi. Lucman hanya bisa tersenyum, lalu menoleh ke arah Amber dan juga Helly. "Tugas kita selesai, berhentilah kalian". Dan mereka berdua pun langsung berhenti melakukan.

"Kau tidak apa-apa, Mark?" tanya Jin. Mark mengangguk, "Aku tidak apa-apa Jin". Jin tersenyum lega, begitu pula yang lain.

"Tapi ngomong-ngomong, Poli dimana? Aku tidak melihatnya". Pertanyaan Mark sukses membuat semua membulat bola mata mereka terkejut.

"Astaga, Jin! Kita harus menyusul Poli sekarang juga!" ucap Amber dengan cemas. Jin mengangguk, "Ayo semua!".

Dan mereka langsung pergi kehutan terlarang, dimana Poli pergi kesana.

~~~

Saat ini, mereka sudah sampai di hutan terlarang. Jin dan ke-6 robot itu langsung mencari dan meneriakin nama Poli. Tapi tidak ada sahutan.

"Jin, kira-kira dia kemana ya?". Tanya Amber. Jin menggeleng, "Aku tidak tahu. Kita harus—".

"AKU MENEMUKANNYA!!".

Mereka semua menoleh saat Arin meneriakin mereka. Dengan cepat mereka menyusul Arin dan benar.

Disana ada Poli yang bersandar di pohon dengan tidak sadar diri. Mereka semua berlari menujunya. Setelah itu, Jin dan Amber memeriksanya.

"Astaga, apa yang terjadi padanyaa" cemas Amber.

"Poli, bangun. Hey. Bangun!".

Dan akhirnya Poli sadar.

Mereka semua merasa lega, karna Poli sadar. Jin meraih tangan Poli, lalu berkata. "Apa yang terjadi padamu, Poli?".

Dan tiba-tiba Poli menangis seduh.

Helly langsung mendekati sahabatnya itu, "Poli, ada apa?! Kenapa kau menangis? Ada apa?!".

Poli memberhentikan tangisnya, lalu menatap semuanya dan berkata...

"A-Aku B-bertemu... Hiks... D-dengan R-Roy, teman-teman...".

"APAA?!!"



bersambung.

Nulis apasih, gaje

Jangan lupa Vote ya!! Vote and Comment!
Thankyouuu

Robocar Poli Movie: The Life Story Between Roy And Power Fire Roy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang