Berita

4 0 0
                                    


"Seorang pengusaha kaya raya dibunuh dan dimutilasi, pengusaha ini ditemukan bersimbal darah di apartemennya sendiri"

Samar-samar suara televisi menyaut di tengah-tengah obrolan antara atasan dan seorang staff wartawannya, hari ini Alex.. seorang wartawan pemula yang baru masuk dalam 3 bulan ini, mendapatkan teguran keras dari pemimpin redaksinya.

"LEX ! DENGER GA BERITA ITU?! ITU NAMANYA BERITA !! YANG LO BAWA KE GUE TU SAMPAH TAU GAK?!" Jawab pak bos sambil memarahi Alex yang duduk sambil menunduk di kursi tamu ruangan pemimpin redaksinya.

Alex adalah seorang pemuda yang baru saja lulus dari kampusnya satu tahun belakangan ini, pemuda ini selalu terlambat dan kurang beruntung dalam mendapatkan sebuah narasi untuk diberitakan.

"LO KAN TATOAN, RAMBUT GONDRONG. GUE GANTI SEKARANG LO DI DIVISI KRIMINAL YA?! UDAH SANA KELUAR, CARI BERITA!" Jawab pemimpin redaksi itu kepada Alex

Alex lekas bergegas dari ruangan, ia berjalan dengan menundukan sedikit kepalanya.. disamping karena ia tunduk kepada pemimpin redaksinya, Alex juga memiliki perawakan yang cukup tinggi dan besar, bertato full pada bagian lengan kanan dengan rambut gondrong dan setelan baju compang camping yang ia gunakan setiap hari ala wartawan jalanan.

Hari demi hari berlanjut, Alex yang masih belum bisa menemukan berita untuk pemimpin redaksinya mulai stress.. Setiap ia kembali ke kantor, dan ke ruangan itu ia selalu mendapatkan makian dan hinaan karena Alex dianggap tidak mampu untuk pekerjaan ini.

"GIMANA SIH LEX, MASIH GA BISA NYARI BERITA? LO BEGO ATAU GIMANA SIH? ATAU MAU GUE PECAT?!" Sang pemimpin redaksi memahari Alex dengan nada tinggi sambil menunjuk ke arah muka Alex

Mendengar perkataan itu, Alex menuntut kepada dirinya sendiri

"Bagaimanapun caranya, aku harus mendapatkan berita itu" jawab Alex di dalam hati

Alex berusaha setengah mati, ia mencari berita itu ke setiap sudut kota dan akhirnya ia mendapatkan kasus yang bisa ia beritakan.

Sebuah kasus pembunuhan berantai mahasiswi yang dimutilasi dan diperkosa sebelum mereka mati. Alex membawa berita itu kembali ke kantor, ia menghadap kepada pemimpin redaksinya

"Silakan pak, ini laporan dari berita yang saya bawa" jawab Alex kepada pimrednya tersebut..

Melihat kemajuan Alex pimrednya senang sekali. Karena ini adalah sebuah berita yang layak untuk ditayangkan, selain karena beritanya menarik.. Alex juga mendapatkan gambar dan berita ini secara ekslusif dan wartawan pertama yang menemukan kasus ini.

"NAH GITU DONG, BAGUS LEX BAGUS ! KITA JADI TV PERTAMA YANG KELUARIN BERITA INI, TV KITA BAKAL NAIK RATINGNYA !" jawab pimred itu kepada Alex

Alex hanya tersenyum mendengar pujian dari sang pemimpin redaksi, ia bangga kepada dirinya sendiri akhirnya mendapatkan berita yang diinginkan

"ABIS INI CARI BERITA LAGI LEX, CARI BERITA YANG BANYAK KAYA GINI ! TV KITA BAKAL SEMAKIN MAJU DAN IKLAN BAKAL SEMAKIN BANYAK HAHAHAHA" Pemimpin Redaksi itu tertawa dengan raut muka yang begitu senang

Waktu demi waktu berlanjut, Alex yang sekarang sudah menjadi kesayangan pemimpin redaksi dan perusahaan karena ia selalu mendapatkan berita yang layak disiarkan dan selalu menjadi wartawan yang pertama kali mendapatkan berita itu.

Berita tentang pemerkosaan gadis-gadis berantai dan setelah diperkosa mereka dibunuh, dimutilasi dan mayatnya dibuang ke sebuah sungai. Sudah hampir 6 bulan belakangan ini ditemukan gadis-gadis yang mayoritasnya mahasiswi dan ditemukan sudah tidak bernyawa dengan badan yang terbelah-belah. Parahnya lagi, pelakunya belum ditemukan.

"Lex, gimana caranya lo bisa nemuin mereka duluan dibanding wartawan lain?" tanya pemimpin redaksi itu sambil merokok di ruangannya dan keheranan kepada Alex

"Pak, kata orang kalo kita banyak membuat kesalahan. Kita bisa belajar lebih cepat dari kesalahan itu kan?" jawab alex dengan kepala yang menunduk dan tangan yang dikepal di atas lutut

"HAHAHAHAHA GUE SUKA NIH SAMA ORANG MACEM GINI SEKARANG, OKE LEX ! SANA CARI BERITA LAGI YANG BANYAK BIAR KITA SEMAKIN KAYA!!" Jawab pimred itu karena melihat iklan di tv nya semakin membludak

"Pak saya lelah membuat sebuah berita, bisakah saya istirahat dulu?" tanya alex kepada pemimpin redaksinya itu

"ISTIRAHAT GIMANA?! LO LAGI NAEK-NAEKNYA NIH, AYO DONG SEMANGAT" Jawab pemimpin redaksi itu

"Baik pak.. bapak mau berita apa? pembunuhan? mutilasi? atau perampokan? saya bisa buat semua berita itu" jawab Alex

"PEMBUNUHAN ! SAYA SUKA PEMBUNUHAN HAHAHA" Jawab pemimpin redaksi itu kepada Alex

Setelah mengiyakan permintaannya, Alex keluar dari ruangan pimrednya.. Dia pulang ke rumah dan menyalakan TV, ia hanya tertawa kecil menandakan ia bahagia dengan lantunan nada pembaca berita dari TV yang ia nyalakan

"Seorang pemimpin redaksi ditemukan mati di ruangannya sendiri, bersimpal darah dan dimutilasi. Diduga pelakunya adalah orang yang sama dengan kasus berantai pembunuhan dan pemerkosaan mahasiswa. Belum tau apa motif pelaku, dan pelaku itu masih berada di luar sana. Mohon kepada anda selalu waspada dan berhati-hati"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang