" Mah sakitt lepasin tangan dara," Lirihnya
" Saya sudah bilang sama kamu jangan pernah menginjakkan kaki kamu kerumah ini, urusi saja ibu kandungmu itu sialan!" Bentak Riri~ ibu tiri Dara
"Mah udah dong kasian dara," Pinta Danil~ kaka tiri Dara
Danil terus memohon kepada ibunya agar berhenti memukuli Dara yang sudah tersungkur di lantai.
"Mah.. A-aku cuma butuh sedikit uang hiks.." Lirih ku
"Pergi kau dari rumahku Juan tidak akan memberikan uang kepada kalian sepeser pun!!" Bentak nya lagi. Juan ~ papa dara
"Udah mah stopp!! Dara ayo berdiri kaka bakal antar kamu pulang" Ujar Danil.
"Aku bisa sendiri ka, kaka dirumah aja jagain mama kedua aku hhe, aku gkpp ko aku pamit, asalamualaikum," Pamit ku
Sebelum danil ingin mengantarku aku sudah berlari untuk menjauhi rumah papa ku, niat ku untuk meminta uang agar bisa membawa mamah ku berobat sudah gagal.
Bagaimana lagi aku harus mencari uang, saat aku ingin berhenti sekolah dan kerja mmh melarang karena masa depan ku masih panjang jika berhenti sampai disini
Sebenarnya papa tidak pernah berhenti bertanggung jawab walaupun ia sudah memiliki istri lagi tapi begitulah mama tiriku selalu marah dan kasar jika aku meminta langsung dan mendatangi kerumah mereka, aku tidak pernah merasa keberatan jika papa menikah lagi mungkin takdir nya sudah seperti ini. Mamah ku juga menerima semuanya dengan lapang dada ia lebih baik pergi meninggalkan rumah nya yang selama ia jaga dan memberikan nya untuk orang lain.
Banyak yang aku jalani sekarang aku harus bertingkah seakan tidak terjadi apa-apa padaku aku harus memakai topeng yang selama ini aku sembunyikan.
.
.
."Asalamualaikum Dara Pulang,"
"Wa'alaikumussalam, udah pulang kamu,"
Mama dara selalu menampilkan senyumnya setiap saat bersama dara, yang padahal dara sendiri tau bagaimana keadaan mama nya itu.
"Tumben mama masak banyak," Ujar Dara
"Uwahhh makanan kesukaan Dara semua, duh mama kenapa harus masak sebanyak ini , ntar mama capee loh" Lanjutnya
"Engga sayang mama nggak cape ko cuma masak gini doang kecil, dan satu lagi mama besok mulai kerja sayanggg " Ujar imas ~mama kandung Dara
"Oyah kerja apa mah?" Tanya Dara
"Tadi mama bikin kue terus mama kasih ke tetangga kita yang didepan, ehh ternyata dia suka sama kue bikinan mama kebetulan banget dia punya toko kue gitu, ditawarin mama kerja disana," Jelas Imas
"Iya sih kue bikinan mama itu emang paling enak bangett" Ujar Dara
" Udah ayo selesaikan makan nya dulu yah trus kamu ganti baju istirahat oke" Ujar imas
"Oke mama," Ujar dara
Aku adalah anak paling beruntung yang bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang selalu ingin terlihat bahagia dihadapan anknya, Batin Dara Di Sela² makanya.
Kamu anak yang kuat na, batin imas.
Selesai makan tadi aku memang langsung membersihkan diri dan merebahkan tubuhku yang mulai terasa sakit akibat pukulan mama tiriku, jika saja papa ada disana saat itu ia akan melindungi ku dari cengkraman mama riri.
Untung saja aku memiliki kaka yang amat perhatian kepadaku walupun ia hanyalah kaka tiriku, tapi ia tidak pernah memandang ku sebagai adik tirinya ia sangat menyayangi ku dan juga mamaku layaknya keluarga kandung."Hari psling melelahkan hm, sepertinya aku hsrus tidur sebentar," Guman Dara.
.
.
.3 jam sudah berlalu Aku Tertidur sangat pulas hingga tidak terasa hari mulai sore.
Huammmm
"Kenapa mama gak bangunin aku" Lirih nya
Aku pum segera bangun dari tempat tidur, untuk membersihkan diri, sedari pulang sekolah aku belum sempat mengganti baju sekolah ku.
Sesudah melakukan ritual mandiku, aku segera keluar dari kamar dan mencari keberandaan mama yang belum terlihat sedari tadi.
"Ma, mama,"
"Eh kamu udah bangun," Ujar imas
"Mama ga bangunin aku kan jadi kesorena bangunnya gabisa bantuin mama masak deh" lirih nya.
"Gkpp sayang, kamu udah mandi belum,"
"Udah dong ma liat aku udah seger gini," Ujar Dara
"Ehh iyaa, yaudah mau makan sekarang?" Tanya imas
"Nanti aja mah masih kenyang hehe," Jawab dara.
"Yaudah mama mau ke kamar dulu yah" Ujar imas
"Okee."
Begitulah mama selalu perhatian terhadap keluarga gapernah lupa buat menuhin tanggung jawabnya sebagai ibu, tapi dibalik senyuman yang selalu ia keluarkan banyak luka yang ia simpan sejak lama, aku tau mama terluka saat papaku harus menikah lagi bahkan diluar sepengetahuan mama.
Aku gatau gimna pola pikir papaku sampai tega menduakan mama yang selalu nemenin dia disaat senang ataupun susah.
Jangan lupa vote+ koment:v
Thnk🦋.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldara(ON GOING)
General FictionFollow, vote dan komen, hargai penulis Aldara Liana Wijaya Gadis yang kehidupannya penuh dengan kesedihan, rapuh dan kecewa, harus menanggung semua penderitaan yang ia alami sejak ia berumur 10 tahun. Bagaimana kehidupan Dara selanjutnya..