My Friends

2 1 0
                                    

Minggu pagi yang indah pukul 08.27. Jam weker berwarna merah yang kutaruh di atas meja mulai berbunyi. Dengan setengah sadar, aku mencoba meraih jam tersebut untuk mematikannya. Setelah jam tersebut berhenti berbunyi, aku melanjutkan untuk tidur yang niatnya hanya 5 menit saja. Tak lama kemudian, berbunyi handphone yang kuletakkan di sebelah kanan kasur ku.  Sambil kesal karena menganggu tidurku, aku angkat telfon tersebut

"Halo" Ucapku setelah mengangkat telfon tersebut

"Lo dimana sih.. Udah jam berapa coba?" Jawab seorang pria dari telfon tersebut

"Ini siapa ya? " Tanyaku kebingungan karena mataku yang susah melihat nama di handphone tersebut karena masih ngantuk

"Gue gampar lo ya masih nanya siapa. Cepet ke basecamp! Gue sama Reza udah nunggu nih.. " Jawab dia yang telah menunggu di basecamp

"Oh.. Iya bentar ren, ini gw udah mau otw kok" Ucapku yang berbohong padanya.

"Hilih.. Paling baru mau otw mandi kan! Udah cepet kesini. Dalam 20 menit gak sampe, semua makanan lo yang bayarin! " Ucap Rendi sambil mengancamku agar cepat sampai ke basecamp

"Iya iya!! Berisik banget lo kayak emak emak. Dah, gue mandi dulu" Jawabku sambil menutup telfon dan beranjak ke kamar mandi

Setelah mandi, aku berangkat ke basecamp menggunakan motor BMW S1000 R kesayanganku. Dengan cepat aku langsung tancap gas ke basecamp di daerah bintaro sektor 9.

Sesampainya di sana, aku langsung memarkirkan motorku dan masuk ke. basecamp untuk menemui sahabat sahabat ku. Kami telah bersahabat selama hampir 8 tahun. Dari kelas 7, kami selalu bermain bersama. Karena kami selalu bersama, kami tidak pernah pacaran entah ada hubungannya atau tidak, tapi seperti itulah kenyataannya. Bahkan sampai ada teman kami yang berfikir bahwa kami adalah gay. (Cukup penjelasannya, balik lagi ke cerita). Aku langsung masuk dan menemui mereka.

"Dateng juga ni anak kampret. Lama banget sih lo! Telat bangun pasti! " Ucap Rendy menyambutku.

"Ya sorry. Semalem kan gue nonton chelsea dulu sampe jam 3" Jawabku menjelaskan alasanku telat bangun

"Kebiasaan emang. Udah tau pasti kalah masih aja di dukung. " Ucap Reza yang mengejek club bola kebangaan ku.

"Ngaca asu! apa kabar tuh ole, orang kayak gitu kok disuruh jadi pelatih. Lebih cocok jadi office boy di Old Trafford sih.. " Jawabku membalas hinaan dia terhadap club kebangaan ku.

"Anjir.. Taik lo!" Ucap Reza yang sudah tidak tahu harus menjawab apa untuk membalas hinaan ku.

"TEROSSS.. Belom sampe 5 menit Nathan dateng, udah berantem aja. Dah ah, nih makanan lo. Udah gua pesenin sesuai kesukaan lo. Nasi padang pake lauk rendang sama telur dadar plus sambel dan daun singkong" Ucap Rendy yang menengahi perdebatan ku dengan Reza.

"Gila.. Emang sahabat gue deh. Sampe hapal makanan kesukaan gue." Jawabku  sambil memuji Rendy yang hafal dengan makanan kesukaan ku.

"Gimana gak hafal, 8 taun mesennya itu terus. Dah, nih makan dulu sana! " Jawab Rendy sambil memberikan sebuah kantong plastik berisi nasi padang yang dibungkus dengan kertas makan

"Btw kalian gak makan? " Tanya ku sambil membuka makanan  tersebut

"Telat!! Kita udah makan duluan. Kelamaan kalo nunggu lo. Keburu mati kelaparan kita. " Jawab Reza dengan nada yang agak ngegas dikit karena aku telat

"Ya kan gue udah bilang sorry.. " Jawabku yang merasa bersalah karena telat.

Alhasil, aku makan sambil mengobrol dengan mereka. Tak terasa setelah sekian lama mengobrol dan bermain game, ternyata jam telah menunjukkan pukul 2 siang. Kami yang telah merasa lapar memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran Sunda di dekat situ yang bernama "Talaga Sampireun".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang