Never Let You Go

730 83 5
                                    

"Berdasarkan masih kurangnya bukti-bukti konkret yang diajukan jaksa penuntut umum, pengadilan memutuskan terdakwa, Lan Xichen, tidak bersalah."

Jiang Wanyin terdiam, genggaman tangannya pada jubah jaksa yang dia kenakan mengerat. Manik matanya menatap tajam ke arah sebrang ruangan, tepat pada sosok yang balas menatapnya sambil tersenyum mengejek. Ia berusaha menahan amarahnya yang hampir memuncak setelah mendengar putusan akhir dari hakim, amarah yang ditujukan pada sosok itu, atau mungkin amarah yang jauh dari lubuk hatinya dia arahkan pada dirinya sendiri.

'Kau benar-benar gagal memenjarakannya, Jiang Wanyin.'

Menghembuskan nafas kesal, akhirnya dia hanya bisa membereskan berkas-berkas yang dibawanya untuk pengadilan kali ini. Mungkin, kembali ke kantor dan menenggelamkan diri pada berkas kasus-kasus lain yang harus dia tangani akan membuat Jiang Wanyin mampu melupakan amarahnya akibat kegagalannya kali ini. Walau dia tahu itu mustahil, satu tahun penyelidikan dan semuanya berakhir sia-sia hari ini.

Setelah selesai membereskan beberapa berkas yang dibawanya untuk pengadilan, Jiang Wanyin baru menyadari uluran tangan yang diarahkan ke padanya. Manik abu-abu itu menelusuri si pemilik tangan dan mendengus kesal saat tahu siapa pemilik dari tangan tersebut, Lan Xichen.

Jiang Wanyin menatap sinis pada Lan Xichen yang hanya terdiam sambil tersenyum tipis. Ia hampir ingin membentak sosok ini karena berani menghampirinya.

'Berani-beraninya dia menunjukan senyum kemenangan pada pihak yang kalah, Lan Xichen benar-benar menyebalkan.'

"Terima kasih untuk kerja kerasnya, Jaksa Jiang Wanyin." Lan Xichen menyapanya seperti dirinya adalah kenalan lama.

Jiang Wanyin hanya mendengus mendengar itu dan bangkit berdiri, berusaha mengabaikan uluran tangan sosok itu dan berjalan melewatinya. Tak menyadari bahwa Lan Xichen tak berhenti menatapnya sampai ia keluar ruangan pengadilan.

.

.

Lan Xichen tersenyum tipis melihat tingkah menggemaskan Jiang Wanyin. Ia mulai mengenal jaksa muda itu semenjak satu tahun yang lalu. Saat ia mengdengar beberapa kabar dari kenalannya bahwa ia sedang diselidiki oleh seorang jaksa.

Ia merasa tertarik karena untuk pertama kalinya ada seseorang yang mengganggap dirinya mencurigakan dan berani untuk menyelidikinya. Pada saat itu, Lan Xichen belum menyadari bahwa jaksa tersebut benar-benar berbahaya untuk dirinya.

"Tuan muda, setelah ini anda akan pergi ke kantor atau menuju rumah anda?"

Mendengar panggilan dari sekretarisnya menghentikan lamunan Lan Xichen akan sosok itu. Ia berbalik menghadap ke arah bawahannya dengan tersenyum formal.

"Kita kembali ke kantor, ada beberapa urusan yang harus dibereskan."

"Baik, tuan"

.

.

Jiang Wanyin menghembuskan nafas lelah begitu duduk di sofa ruang tamu apartemen miliknya. Sehari setelah persidangan dengan Lan Xichen, ia langsung mendapatkan kasus baru. Beberapa minggu ini, ia habiskan untuk mencari bukti-bukti valid yang dapat memberatkan tuntutan terhadap tersangka. Saat manik mata abu-abu miliknya hendak menutup, suara salah satu pintu kamar yang terbuka diiringi dengan langkah kaki yang berjalan ke arahnya membuat Jiang Wanyin mengurungkan niat.

"Kau baru pulang, A-Yin?"

Jiang Wanyin hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

Never Let You Go || (XiCheng) Lan Xichen x Jiang Wanyin's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang