Akhirnya aku bisa update juga. 🎉
Lavender besok atau lusa update-nya ya karena aku baru hari ini mulai bisa ngetik. Dari beberapa hari lalu aku terserang migren yang berkesinambungan. Jadi, kepalaku tidak bisa jauh-jauh dari bantal. Mohon dimaklumi ya. 🙏🙏🙏Jangan lupa tinggalkan jejaknya untuk cerita ini ya. Terima kasih 🤗🤗🤗
Happy reading
*********************Sejak pemberkatan selesai, laki-laki yang kini menyandang status sebagai suaminya masih setia diam seribu bahasa. Kini mereka sedang berada di kediaman Russell untuk menanti kedatangan orang tua Sherly dari tempat pemberkatan. Pemberkatan sendiri dilakukan di tempat ibadah agar lebih bersifat sakral sekaligus privasinya tetap terjaga. Bahkan, pemberkatan yang mereka lakukan tadi hanya dihadiri oleh keluarga terdekat kedua belah pihak, kecuali ayah dari laki-laki tersebut. Dari yang didengarnya, ayah dari laki-laki yang kini menjadi suaminya tersebut tengah berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Mungkin itu yang menjadi alasan kuat resepsi pernikahan mereka ditunda.
Ketika pandangan mata mereka bertemu, laki-laki bernama Louis tersebut hanya menatapnya tajam dan penuh kilat amarah. Sherly sangat jelas mengetahui penyebabnya, tapi jangan lupakan bahwa dia juga korban dalam hal ini. Dia dan laki-laki tersebut sama-sama menjadi tumbal dari pernikahan yang tak mereka inginkan. Bahkan, hidupnya lebih mengenaskan lagi. Statusnya tidak jelas. Dia hanya menjadi pengantin pengganti. Secara hukum yang tercatat sebagai istri dari laki-laki tersebut tetaplah Shirley, sang kembaran.
Semestinya yang harus sama-sama mereka pikirkan sekarang adalah cara untuk menemukan keberadaan Shirley dan menanyakan alasan perempuan tersebut kabur di hari bersejarahnya, bukan malah menguliti Sherly dengan tatapan mematikannya.
Saking tidak nyamannya mendapat tatapan yang sangat mengintimidasi, Sherly pun memainkan jari-jari tangannya yang saling bertautan di atas pahanya. Tatapan dari laki-laki di hadapannya mampu membuatnya sesak napas karena takut, bukan terpesona seperti kebanyakan cerita-cerita novel romantis yang sering dibacanya. Bahkan, napasnya semakin terasa sesak karena gaun pengantin milik Shirley masih membalut tubuhnya. Walau wajahnya dan Shirley sama persis, bahkan sangat sulit untuk dibedakan, tapi tidak dengan ukuran tubuh mereka. Tubuh Sherly lebih berisi dibandingkan Shirley, terutama di bagian payudara dan pinggul.
"Mau ke mana kau?" Louis bertanya dengan nada dingin tanpa meredupkan tatapan tajamnya kepada Sherly saat melihat wanita di hadapannya tersebut hendak beranjak dari duduknya.
"Ma-mau ke kamar. Melepaskan gaun ini," Sherly menjawab pertanyaan Louis terbata.
"Berani bergeser dari tempatmu, aku tidak segan-segan akan menelanjangimu di sini!" ancam Louis dengan tatapan nyalang.
Tubuh Sherly otomatis mengkerut begitu mendengar ancaman yang Louis lontarkan. Bahkan, bulu kuduknya langsung merinding saat melihat tatapan nyalang laki-laki di hadapannya.
"Ley, apa salahku sampai kau tega menumbalkanku pada laki-laki monster yang secara hukum telah menjadi suamimu?" batin Sherly bertanya-tanya.
"Di mana kalian sembunyikan Shirley?" Louis kembali bersuara setelah Sherly mengindahkan ancamannya.
"Ka-kami tidak menyembunyikan Shirley," Sherly bersusah payah meloloskan suaranya yang tercekat di tenggorokannya. "Di-dia kabur," imbuhnya mencicit sembari menunduk.
Louis tertawa sumbang mendengar jawaban yang dianggapnya sangat klise. "Kabur?" tanyanya mengejek. "Alasan apa yang membuatnya kabur? Dulu kami saling mencintai," tanyanya kembali dengan nada penuh mengintimitasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacement Bride
RomanceINFO: Cerita ini EXCLUSIVE di DREAME/INNOVEL, dan fast update di sana. Yang ingin baca lanjutannya, bisa langsung ke sana. Walau terlahir sebagai kembar identik, bukan berarti sifat dan kepribadiannya akan sama persis. Seperti halnya yang tengah dia...