11

28 1 0
                                    

Gyuri POV

Dua hari sebelum ulang tahun Jhope.

Setelah menempuh perjalanan udara yang begitu lama, aku tiba di Incheon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh perjalanan udara yang begitu lama, aku tiba di Incheon. Lalu langsung pergi menuju rumah makan, agar rasa jet lag ini cepat reda dan hilang. Akhirnya aku bisa kembali menyatap semua makanan traditional korea ini, setelah lama tinggal di London, untuk gelar master ku di bidang seni tari.

chat~

Gyuin : aku sudah pesan VIP Room, di hotel biasa. Kartunya tinggal ambil di receptionist, atas nama aku ya. By the way, welcome home, Eonnie.

Gyuri : entah aku harus bagaimana... setelah sekian lama, kamu memanggil ku dengan 'Eonnie'. Apakah dunia mau kiamat, Yeo-dongsaeng, hahaha...

Gyuin : semoga Eonnie terbiasa. Ya sudah, aku mau kerja. Take care!

Gyuri : oke, thank you so much, My love, hahaha...

pip, klek.

"lama tidak bertemu Gyuri." seru Jiwoo-eonnie sambil memeluk ku, erat. "masih jet lag?"

Aku menggeleng.

"Eonnie tidak berubah ya, masih terlihat awet muda."

"hahaha, kamu memuji ku, kan?"

"tentu. Kabar Eonnie baik, kan?"

"sangat baik. Woah, hotel ini sangat mewah. Aku suka. Oh ya, ini hadiah welcome home, untuk mu. Aku berharap kamu menyukainya, Gyuri-ssi."

Jiwoo-eonnie memberikan ku, satu set pakaian formal dan juga kacamata dari brand miliknya.

"gomawo Eonnie. Aku menyukainya. Sebentar, aku ambilkan minum. Eonnie mau minum apa?"

"jangan repot, air mineral saja." jawabnya sambil tersenyum.

Aku menyiapkan buah dan minum untuk Jiwoo-eonnie, lalu duduk disampingnya setelah sekian lama tidak bertemu dengannya.

"Gyuri... maaf jika Eonnie, terlambat untuk meminta maaf pada mu, setelah kejadian waktu itu. Maaf jika Eonnie tidak mengundangmu di acara pernikahan ku... Maaf untuk semuanya, Gyuri..."

Yang seharusnya aku tidak menangis, detik itu aku terhayut oleh luapan emosi Jiwoo-eonnie. Air mata kami keluar tanpa henti dan juga permintaan maaf kami yang tidak berujung.

"nado Eonnie~ aku juga minta maaf untuk semuanya. Aku berharap, Eonnie bahagia selalu..."

"kamu juga... bahagia selalu ya..."

Aku mengangguk. Setelah lama menangis bersama akhirnya kami kembali ceria sambil mengatur strategi.

"terimakasih banyak Eonnie."

"sama-sama Gyuri-ssi, semoga besok sukses ya. Hwating!"

...

D-day, Jhope birthday.

pip, klek.

Dari jauh aku bisa mendengar seseorang masuk. Dalam diam seseorang itu mengawasi setiap ruangan. Lalu dia berhenti tepat di depan ku. Dia banyak sekali berubah, terutama penampilannya. Aku berjalan mendekatinya dan dia hanya melotot.

"Oppa." sapa ku, sambil membungkuk, memberi hormat.

Gaya berpakaiannya berubah. Kaos putih kebesaran dengan outer jaket jeans biru. Celana baggy berwarna gelap dan juga, beberapa accessories yang melekat di tangan dan jarinya.

"lama tidak bertemu dan, Happy Birthday, Hoseok-oppa."

"gomawo. Apa semua ini Jiwoo-noona yang..."

"bukan." sela ku.

Aku rasa dia masih terkejut dengan semua ini. Apakah aku terlalu berlebihan, setelah lama tidak bertemu dengannya.

"Jiwoo-noona hanya sedikit membantu ku, sisanya adalah rencana ku sendiri. Tenang Oppa, aku tidak ada niat apapun..."

"stop." tegasnya.

Aku terkejut begitu pun dengannya. Aku berlari kecil, menuju kulkas, mengambil sebotol air mineral untuknya.

"minumlah dulu, Oppa." suruh ku, pelan. "mianhaeyo Oppa, jika surprise ini membuat Oppa kaget dan tidak senang. Aku bisa pergi, jika Oppa menginginkannya, tapi sebelum itu, tolong terima ini."

Aku memberikan hadiah untuknya, semoga Hoseok-oppa bisa mengenangnya.

"bolehkah aku bertanya?" tanya nya dan aku langsung mengangguk. "kamu benar-benar Han Gyu-in, kan?"

Gyuin?
Aku harus bersikap tenang. Hoseok-oppa tidak salah, jika dia melihat ku sebagai Gyuin. Mungkin, aku yang salah mengambil waktu.

pip.
klek.

"aku pulang... ah capek..."

"masuklah." suruh ku, ke Gyuin dan Oppa kembali melihat ke arah kami secara bergantian.

Benar, aku salah memilih waktu.

"loh, Oppa... sudah daritadi?" tanya Gyuin.

"Gyuri, aku pergi beli sanitary dulu. Sisanya biar Gyuri yang urus. Aku pergi dulu, Oppa." kata ku.

Aku harus cepat pergi, sebelum semuanya berantakan.

"Gyuri? Ah, oke. Yang lama ya... Oppa mau bir?"

Sambil menggeleng, Hoseok-oppa tidak melepaskan pandangannya ke arah ku. Aku bergegas mengambil tas dan klek.

...


"by the way, happy birthday Oppa. Lama tidak bertemu... sehat kan?"

"gomawo Gyuri, sejauh ini sehat. Bagaimana dengan mu? Apakah London, menyenangkan?"

"London? hahaha..." Gyuin tertawa kecil, lalu kembali serius. "Oppa, apakah Oppa ingin mendengar suatu rahasia?" tanya Gyuin lagi, karena dia merasa bersalah dengan keadaan saat itu.

"apa?"

"sebelum itu, apa Oppa belum bisa atau lupa cara membedakan kami?"

Jhope kembali melotot dan tidak melepaskan pandangannya.

Gyuin tersenyum penuh makna, bahkan sindiran juga termasuk didalamnya. Sambil membungkuk, Jhope memegang kepala dengan kedua tangannya. Seakan dia sudah salah mengira.

Setelah memberikan kartu identitas, Gyuin meminta maaf pada Jhope. Dengan wajah bersalahnya, Jhope kembali mengingat perkataan Gyuri di awal pertemuan mereka tadi.

"hwaiting Jung-oppa. Semoga kalian bahagia, oke!" seru Gyuin, sambil tersenyum lebar, sedikit menahan tawa. "satu lagi, rahasianya adalah, perbedaan di tangan kami, hanya aku yang memiliki tanda ini, sedangkan Gyuri, tidak."

Jhope langsung bergegas berlari dan berharap, Gyuri belum jauh. Dan sambil mencari dan juga menghubunginya, Jhope membuka kotak hijau itu. Lagi dan lagi, dia memegang kepalanya sambil berteriak dalam hatinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SMILE [[JHOPE]] ☺️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang