Aku datang kembali dengan 2k word. Selamat membaca!
Semakin sore, semakin ramai juga pengunjung yang berdatangan. Makanan di atas meja baru tersentuh setengah sebab keempatnya sibuk bercengkrama satu sama lain. Kalau makanan bisa misuh juga, mungkin makanannya udah misuh daritadi sebab dikacangi dan dianggurkan, dibiarkan teronggok di atas piring dan gelas.
"Duh, asli Adnan. Lo makan tempe, pake kecap, terus minumnya susu kedelai. Itu lo sadar nggak sih kalo lo lagi makan kedelai pake kedelai terus minum kedelai? Itu kedelai semua." Tanya Aruna heran.
"Beneran sumpah, Na. Lo harus cobain makan tempe goreng anget pake kecap."
"Sebenernya aslinya emang gak ada yang aneh. Kalo kata gue sebenernya ya masuk akal aja. Cuma abis denger Aruna ngomong kok rasanya jadi aneh. Makan kedelai, pake kedelai terus minumnya kedelai. Keluarga kedelai banget?" Damar ngomong sambil mikir sedikit. Reksa mah sibuk cekikikan aja ngeliatin tiga manusia ini.
"Adnan, lo kalo nggak makan tempe gitu, makan apa? Pertanyaan gue ditujukan pada kondisi kalo lo ditinggal bokap nyokap balik ke Aussie." Tanya Aruna lagi
"Paling makan telor, mie instan juga. Kalo lagi males masak ya gue pesen pake ojol sih. Cuma gue lebih sering males aja." Jawab Adnan seadanya.
"Aduh, lo kalo emang butuh makan yang agak layak untuk menjaga kesehatan mending makan di rumah gue deh, Nan. Apa kerumah Damar tuh, suruh aja si Damar masak makanan, biasa juga dia tau-tau udah lagi bikin terong balado sama capcay. Atau nggak nih, ke rumah Reksa aja, bunda sering masak banyak tuh. Agak miris gue." Kata Aruna.
"Duh, Na. Masak di rumah aja gue males, apalagi gue kudu keluar ke rumah kalian."
"Gue ga ngerti konsep hidup Adnan. Nyerah dah." Kata Reksa. Belum apa-apa nyerah. Padahal daritadi dia sibuk nyemil kentang goreng sampai sisa seperempat.
Setelah itu, keadaan jadi hening di meja yang mereka tempati sekarang. Sibuk menghabiskan pesanan masing-masing walau belum sepenuhnya habis. Sesekali manusia-manusia beda jurusan ini saling bahas masalah pelajaran dan beberapa guru menyebalkan yang mungkin telinganya sampai panas sebab setiap hari dibicarakan murid.
Keadaan di antara mereka tenang sampai akhirnya segerombol manusia berisi lima orang mulai menuju ke arah mereka dan salah satu di antara mereka menepuk pundak Aruna.
"Anu, permisi. Gue sama temen-temen gue boleh ikut duduk disini nggak? Soalnya yang lain rata-rata udah keisi semua nih." Ijin salah satu gadis berambut pendek seleher yang gayanya,, err,,, idaman Damar nih.
"Eh, boleh kok, gabung aja. Kebetulan sebentar lagi kita mau selesai kok." Damar, Adnan, juga Reksa langsung melotot. Apa yang sebentar?! Ini masih agak banyak loh?!
Pokoknya setelah dapat lampu hijau, kelima manusia itu langsung duduk di kursi yang masih kosong, di sebelah Damar juga Reksa lebih tepatnya. Reksa yang sedikit nggak nyaman akhirnya nepuk-nepuk pundak Aruna untuk memberi kode kalau ia mau tuker tempat duduk, nggak mau di situ. Yaudah, sebagai tetangga yang baik hati, iyain aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REKSA
Fanfic[𝐟𝐭. 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧] "Jangan pake payung dong. Cinta gue udah sederas hujan begini lo malah pake payung" ©HOONEYBUNCH Highest rank : #1 in enhypen [-O9O221] #1 in iland [-18O423]