SEPULUH

1.1K 200 13
                                    

Dari dulu Jisoo selalu menginginkan dirinya menjadi pramugari sama seperti Ibunya. Karir Ayah dan Ibunya adalah sebuah impian Jisoo yang juga menginginkan calon suaminya seorang Pilot. Tapi, namanya juga hanya keinginan seseorang.

Jisoo bahkan bingung kenapa ia justru tidak memiliki perasaan dengan seseorang yang memiliki pekerjaan sama seperti Ayahnya.

Ia justru menyukai seseorang yang bertolak belakang dengan apa yang ia inginkan.

Tak pernah terpikirkan oleh Jisoo ia akan masuk ke dalam dunia malam yang mengerikan.

Untuk kedua kalinya, Jisoo bertemu dengan Seomin. Pria itu tersenyum sinis melihat Jisoo yang terduduk di kursi dengan kedua tangan di ikat.

Ya, Jisoo di culik oleh pria sialan ini.

"Sebenarnya, kau tidak ada masalah denganku. Yang memiliki masalah denganku adalah kekasihmu, Lee Taeyong." Seomin menganggukkan kepalanya. "Orang tuamu menolong Taeyong ketika aku dan anak buah sebentar lagi akan membunuh Taeyong. Orang tuamu menghancurkan semua tujuanku."

Jisoo hanya diam dan tak memberikan ekspresi, karena ia juga tidak peduli dengan cerita dari Seomin.

"Kenapa aku tidak membunuh keluargamu saja dan justru menculikmu di sini?" tanya Seomin, "orang tuamu di jaga ketat oleh Taeyong dan seperti yang kau ketahui, kau tidak memiliki penjagaan yang ketat seperti orang tuamu. Jadi, aku bebas membunuhmu kapan saja."

"Kau bisa membunuhku?" tanya Jisoo. Ia tersenyum sinis dan menganggukkan kepalanya. "Kau benar-benar bisa membunuhku?"

"Benarkah?" Jisoo tertawa, "Tapi, kau justru melupakan satu hal, Choi Seomin."

Seomin terlihat bingung. Ia menggerutkan dahinya dan menatap Jisoo, "Apa?"

"Kau sangat bodoh, Choi Seomin."

Jisoo tersenyum lebar dan berdiri tepat di hadapan Seomin. Kedua tangannya sudah terlepas dari tali yang mengikatnya. Dengan senyumannya, Jisoo mengeluarkan pistol yang ada di balik badannya.

"Kau pasti tidak tahu alasan kenapa Taeyong tidak memberikanku lindungan yang ketat, bukan?" Jisoo tertawa. Ia menghampiri Seomin dan melanjutkan ucapannya. "I'm a nasty woman."

Seomin benar-benar tidak berkutik sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seomin benar-benar tidak berkutik sama sekali. Ia terdiam melihat Jisoo yang memegang pistol miliknya yang seharusnya ada di balik kantongnya.

"Taeyong, kau bisa membunuhnya sekarang. Aku akan menyaksikannya secara langsung." Jisoo tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah seseorang yang ada di belakang Seomin. Ia membalikkan badannya dan duduk di kursi tempatnya tadi. "Dia yang bermasalah denganmu, jadi aku tidak akan mengganggu kalian."

Taeyong, seseorang yang Jisoo panggil sudah berada di belakang Seomin. Seomin juga tak berkutik sama sekali, karena ia menyadari bahwa ia sudah kalah telak.

"Oke, terima kasih banyak, Jisoo." Taeyong tersenyum. "It's time to kill you, Choi Seomin."

Taeyong mengelus rambut Seomin dan mengganggukkan kepalanya. "Tidak akan sakit, percayalah padaku."

"Fuck you, Lee Taeyong," umpat Seomin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fuck you, Lee Taeyong," umpat Seomin.

MAFIA AND STEWARDESS ❝✔❞ ; TAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang