"Ayah~"Suara kecil putranya membuat atensi Jaehyun yang tengah fokus mengaduk nasi goreng teralihkan. Kepalanya lantas berotasi kearah putranya yang masih terlihat mengantuk, terlihat sekali dari muka bantalnya dan kedua mata yang seolah enggan untuk terbuka namun dipaksa untuk bangun.
"Oh Jaehan kau sudah bangun.. Ayo kita sarapan" titahnya kemudian
"Tapi sebelum itu cuci mukamu dulu!! kau tidak mau kan kejadian salah memasukkan nasi kedalam hidung terulang lagi" kekeh Jaehyun diakhir kalimatnya
"Baik ayah aku akan sekalian mandi juga" Jaehan pun menurut dan mulai berjalan pergi ke arah kamar mandi
Jaehyun tersenyum, menatap punggung putranya dengan kedua mata berbinar, ia tak menyangka jika putranya itu telah tumbuh besar sekarang. Ia juga sangat bersyukur, diusianya yang masih sangat muda Jaehan termasuk anak pintar yang bisa mengerti tentang kondisi orangtuanya, ia bahkan tak banyak menuntut apapun dari Jaehyun, Jaehan bahkan sudah mengerti tentang membantu orang tuanya, disaat Jaehyun belum pulang bekerja ia dengan inisiatifnya mengerjakan pekerjaan rumah yang sekiranya mampu ia kerjakan sendiri.
Jaehyun pun awalnya melarang putranya melakukan pekerjaan itu, tetapi dengan dalih supaya Jaehan ingin menjadi anak yang berbakti, Jaehyun dengan terpaksa mengijinkan anaknya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti; menyapu dan melipat baju saja, Jaehyun tidak memperbolehkan Jaehan untuk memasak dan menyetrika baju karna itu sangat berbahaya untuk anak sekecil Jaehan.
Lebih tepatnya sudah 8 tahun Jaehyun dan Jaehan hidup bersama, Ya.. Jaehyun adalah seorang duda miskin beranak satu. Pekerjaannya hanya menjadi seorang office boy, istrinya meninggal ketika melahirkan Jaehan dan ia hanya memiliki sebuah rumah kecil didaerah kumuh yang pastinya jauh dari kata layak. Hanya rumah berbahan dasar kayu yang menjadi tempat mereka berlindung dari kerasnya kehidupan dunia.
Meski kehidupan mereka sangat sederhana dan sangat kekurangan namun keharmonisan keduanya tidak pernah luntur dalam keadaan sesulit apapun. Jaehyun sangat menyayangi putranya, begitu juga demikian dan tidak ada hal yang lebih utama dari Jaehyun selain kebahagiaan Jaehan.
Jaehyun membagi nasi goreng kimchi buatanya kedalam dua buah piring plastik, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Jaehan, ia meletakkan sebuah telur mata sapi diatas nasi Jaehan sebagai topping nya, tak lupa ia juga membuatkan susu untuk putranya.
Jaehyun kembali ke dapur, selain memasak nasi goreng Jaehyun sudah menyiapkan sebuah kejutan untuk Jaehan hari ini. Ia memasak semur daging kesukaan Jaehan sebagai menu untuk bekal sekolah Jaehan hari ini, Jaehyun tidak mempunyai uang yang banyak untuk membeli danging, jadi ia hanya membeli secukupnya dan hanya cukup untuk makan Jaehan saja.
"Baguslah kau sudah selesai ayo kita makan! " seru Jaehyun begitu mendapati putranya yang sudah rapi dengan seragam sekolah, wajah Jaehan jika dilihat memang tak jauh berbeda dari Jaehyun, sama seperti ayahnya, anak itu juga mempunyai dua buah dimple di pipinya yang akan memberi kesan manis saat tersenyum, bak sebuah pinang dibelah dua Jaehan sangat mirip sekali dengan Jaehyun, yang menjadi pembeda hanyalah dimatanya saja, mata Jaehan lebih mirip dengan ibunya yang mempunyai warna bola mata berwarna kecokelatan.
Nama Jaehan sendiri sebenarnya adalah gabungan nama dari Jaehyun dan juga istrinya Hana. ia sengaja menggabungkan nama itu karna ingin anaknya itu tumbuh kuat seperti dirinya dan juga menjadi seseorang yang ceria dan penyayang seperti ibunya. Dan sepertinya doa itu terkabul saat Jaehan berhasil tumbuh menjadi anak yang kuat dan selalu ceria. Ia bersyukur Jaehan tidak pernah malu mempunyai ayah sepertinya dirinya, yang mungkin sangat berbeda dari harapan setiap anak. Jaehyun bukanlah seorang ayah yang selalu bisa memberi kebahagiaan seperti; membelikan mainan ataupun mengajak pergi bertamasya setiap harinya. Namun nyatanya Jaehan tumbuh berbeda, diusinya yang masih sangat muda ia sudah belajar menerima kenyataan tentang hidupnya yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero ( Jung Jaehyun ) √
FanfictionJika Jaehan diberi pertanyaan, "siapakah sosok pahlawan yang menjadi idolanya? " maka dengan mantap Jaehan akan menjawab : AYAH. Ya.. Jung Jaehyun ayahnya adalah sosok pahlawan yang nyata dalam kehidupnya.