PERINGATAN!!!
Cerita ini mengandung muatan dewasa dan berat seperti kekerasan, bullying, kata - kata kasar, dll. serta mengambil latar di Korea Selatan dan memuat tokoh dengan nama idol dan nama - nama orang korea, namun bukan maksud penulis untuk membuat citra buruk negara terkait di mata para pembaca.
Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut,
TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEMBACANYA
Jadilah pembaca yang bijak dalam memilih
"Anyeonghaseyo, Kwon Jennie imnida" ucap seorang gadis dengan nada dinginnya menundukkan sebentar kepalanya tanda memberi hormat. Membuat suasana kelas dan koridor depan kelas sangat ramai karena teriakan para siswa yang sejak hari itu menjadi para pencinta Jennie Kwon dari kelas Manajemen 2.
Oh ada apa lagi ini, apa sekolah kita akan menjelma sebagai sopa?
Ini seperti sebuah jackpot
Apa dia jodoh yang dikirim Tuhan untukku?
Apa aku akan mengakhiri masa single ku?
Ibu!!! Anakmu bertemu bidadari
Sebelumnya lelaki tampan yang datang dan sekarang seorang gadis cantik. Tuhan kumohon semoga mereka berdua tidak berjodoh
Astaga padahal sebelumnya aku ingin menjadi seorang biarawan saja
Bisikan yang terdengar sangat jelas itu keluar dari mulut para siswa dan siswi yang terpana akan kehadiran Jennie. Membuat pak Kang harus kembali mengeluarkan suaranya yang menggelegar. Layaknya deja vu, semua murid kembali ke kelas masing - masing dan suasana kembali kondusif.
"Jennie, kau bisa pergi duduk di bangku sebelah Mingyu. Lelaki yang duduk nomor tiga di barisan paling kiri di dekat jendela. Dan Dokyeom, kembali duduk bersama kembaranmu!!" ujar pak Kang memberikan arahan kepada Jennie dan membuat Dokyeom seketika beranjak dari duduknya.
Memang niatnya setiap hari Senin, Dokyeom dengan liciknya ingin pindah untuk duduk sebangku dengan Mingyu karena pada pelajaran jam pertama ada mata pelajaran manajemen yang diajar oleh pak Lee. Hal ini dikarenakan saat ulang dadakan di pertemuan pertama, pemuda itu mendapatkan nilai yang sempurna. Membuat pak Lee sekaligus teman sekelasnya menatap kagum pada Mingyu saat nilai diumumkan sehari setelah ulangan diadakan.
"Pak bukankah itu tidak adil? Kenapa Mingyu harus duduk dengan calon kekasihku?" ujar Yugyeom tak tau malu.
"Kekasihmu dari mana? Bukankah kembaranmu itu adalah belahan jiwamu?!" balas pak Kang yang mengundang gelak tawa dari para penghuni lainnya. Pria paruh baya itu kemudian berlalu dari ruang kelas dan mempersilahkan pak Lee untuk kembali mengajar.
Saat Jennie berjalan menuju arah tempat duduknya, gadis itu hanya memfokuskan pandangannya ke arah Mingyu. Saat pandangan mereka bertemu, Mingyu dengan cepat langsung membuang mukanya. Ia terlalu banyak memikirkan hal yang negatif karena saat ini dia akan duduk sebangku dengan gadis yang dulu sering berbelanja saat pukul sebelas malam dan memborong minuman berenergi.
Saat Jennie berjalan ke arah bangku sebelah pemuda itupun, Mingyu masih membuang wajahnya menghadap ke jendela. Padahal bangku yang kosong berada di sebelah kirinya. Tepat di samping Jendela. Sehingga saat Jennie menarik kursi di sebelah Mingyu, lelaki itu kembali salah tingkah dan membuang pandangannya ke arah depan di mana Lee-ssaengnim sedang menjelaskan materi pembelajaran kali ini.
YOU ARE READING
The Underground
FanfictionSeperti mata uang yang memiliki dua sisi berbeda Layaknya hal yang nyata dan semu itu ada Tidak semua yang ada itu nampak Dunia bekerja dengan cara yang berbeda Seperti benda yang memiliki bayangan, Semua hal berjalan bersamaan namun dengan sistem y...