PERINGATAN!!!
Cerita ini mengandung muatan dewasa dan berat seperti kekerasan, bullying, kata - kata kasar, dll. serta mengambil latar di Korea Selatan dan memuat tokoh dengan nama idol dan nama - nama orang korea, namun bukan maksud penulis untuk membuat citra buruk negara terkait di mata para pembaca.
Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut,
TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEMBACANYA
Jadilah pembaca yang bijak dalam memilih
Bel pertanda jam sekolah telah usai kini terdengar. Setelah menunggu guru yang mengajar di jam terakhir membereskan buku dan barang bawaannya kemudian berjalan keluar kelas, dengan langkah seribu para siswa pun langsung berhambur keluar menyudahi kegiatan belajar yang memuakkan menurut mereka. Layaknya burung - burung yang dibebaskan dari dalam sangkar yang menyesakkan, mereka berlarian untuk segera keluar dari neraka berwujud penjara pendidikan itu.
Saat tengah mengemasi buku miliknya, meja Mingyu didatangi oleh sekumpulan pria dan wanita yang sudah menjadi teman dekat mereka dalam waktu satu minggu. Layaknya anak polos dan tak tau apapun tentang dunia, Mingyu menengadahkan wajahnya melihat teman - temannya itu dengan tatapan yang membuat June rasanya ingin memukul wajah tampan itu.
"Ada apa?" tanya Mingyu pada teman - temannya yang kini menatap dirinya.
"Ayo kita pergi ke kafe sebentar. Bambam ingin mentraktir kalian karena ini adalah hari Anniversarry kita yang ke-850 hari. Jadi ayo kita berpesta!!" seru gadis berponi itu dengan tangan yang senantiasa bergelayut manja di lengan sang kekasih.
"Hmm, tidak akan lama kan? Kalian tahu aku harus bekerja paruh waktu" tanya Mingyu karena ia juga merasa tidak enak dengan tuan Yunho jika harus membolos kerja hanya karena bersenang - senang.
"Tidak akan, kita akan pergi ke kafe di dekat tempat kau bekerja saja" jawab Lisa dengan antusiasnya.
Teman - teman Mingyu memang sudah cukup tau mengenai Mingyu yang bekerja paruh waktu di supermarket pada malam hari dan menjadi karyawan magang di sebuah kafe pada akhir pekan. Hanya itu saja tidak lebih. Mereka belum tau bagaimana kondisi perekonomian keluarga Mingyu dan siapa Mingyu di kehidupan lalunya. Mereka hanya mengira jika Mingyu adalah anak yang sangat mandiri.
"Oh iya, Jennie. Aku tau kau anak baru dan kita juga belum saling mengenal kan? Kau mau ikut dengan kami? Kulihat sedari awal sepertinya kau cukup dekat dengan Mingyu saat di kelas" ujar Chaeyoung.
"Iya, tidak apa - apa. Bukankah lebih ramai akan lebih seru. Benarkan sayang?" ujar Lisa pada kekasihnya yang hanya dihadiahi anggukan darinya.
"Mianhae, kapan - kapan saja. Aku harus segera pulang. Permisi" ucap Jennie dengan nada datar dan tanpa menunggu jawaban dari lainnya ia langsung pergi dari sana. Terlihat dari dalam kelas jika gadis itu sudah ditunggu oleh anak baru otomotif yang jika tidak salah bernama Lee Taeyong itu.
"Aishhh kenapa dia dingin sekali. Aku jadi psimis jika dia selalu ada di dekat laki - laki tampan itu" ujar Yugyeom sembari mengikuti langkah Jennie bersama laki - laki itu.
"Apa mereka sepasang kekasih? Mereka cukup serasi dan sama - sama dingin dengan aura dominasinya" nilai Chaeyoung dengan tatapan yang mengarah ke luar kelas. Padahal Jennie dan Taeyong sudah menghilang dari balik tembok sedari tadi.
YOU ARE READING
The Underground
FanfictionSeperti mata uang yang memiliki dua sisi berbeda Layaknya hal yang nyata dan semu itu ada Tidak semua yang ada itu nampak Dunia bekerja dengan cara yang berbeda Seperti benda yang memiliki bayangan, Semua hal berjalan bersamaan namun dengan sistem y...