Sweet Kiss with [Mark Lee]

1.5K 18 0
                                    

Prinsip hidupku adalah, tidak ingin menjalin hubungan dengan pria yang jauh dibawahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prinsip hidupku adalah, tidak ingin menjalin hubungan dengan pria yang jauh dibawahku. Tapi mulai sekarang, sepertinya aku harus bisa membuang prinsip hidupku itu. Semuanya sudah tidak berguna.

Kenapa? Tentu saja semuanya bermula pada perjodohan gila orangtuaku yang sudah menipuku. Ya mereka menipuku dengan mengatakan jika calon suaniku berumur 29 tahun yang artinya berumur sama denganku. Padahal kenyataannya setelah aku resmi menjadi istri dari pria yang dijodohkan denganku, baru aku mengetahui jika suamiku berumur 21 tahun.

Tssk, seharusnya aku tidak mengatakan jika aku menentukan keputusan jodohku pada orangtuaku. Tapi aku terlalu stres dengan omongan orangtuaku yang terus menyuruhku untuk menikah. Padahal bukannya aku tidak mau, hanya saja belum ada yang bisa meluluhkanku. Sampai akhirnya orangtuaku yang turun tangan mencarikanku jodoh.

Bayangkan saja seperti apa kehidupan rumah tanggaku dengan umur sangat jauh berbeda. Ditambah lagi sikapnya yang ya dia masih sangat kekanakan.

Hampir setiap hari mataku bosan melihat kegiatannya yang hanya memainkan ponselnya. Ditambah lagi dengan teriakannya yang terlalu heboh dengan gamenya.

Sementara aku harus bekerja sedari pagi hingga malam. Memang selama aku bekerja, dia yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah. Ya paling tidak aku sudah tidak nerasa sibuk mengurusi rumah lagi. Tapi bukankah seharusnya sebagai suami dia yang harus mencari nafkah?

Ah mungkin inilah resikoku menikahi pria yang jauh dibawahku.

Sekarang adalah hari libur, otomatis aku bisa meluangkan waktuku seharian dirumah. Kalian pasti sudah tau apa yang kulakukan. Ya membersihkan rumah. Setidaknya biarkan aku mengerjakan tugas rumah. Karna selama ini saat aku bekerja,Mark lah yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah. Dia juga sudah tau itu.

"Nunna istirahat saja. Biar aku yang membersihkan rumah."

Kegiatanku terhenti saat mataku tak sengaja menatap postur tubuhnya yang hanya mengenakan handuk. Dia bertelanjang dada didepanku.

"Astaga.." sontak aku memalingkan wajahku. Kupastikan dia pasti kebingungan setelah melihat tingkahku. Oh ya tuhan aku sudah seperti orang bodoh.

"Nunna kenapa?"

"Pakai bajumu Mark!" Pintaku tanpa menatapnya.

"Eh bajuku? Ck..bukannya nunna sudah sering melihatku seperti ini? Kenapa harus malu?"

Aku kaget, ah ya benar juga. Ini bukan kali pertama aku melihatnya seperti itu, kenapa juga aku harus menutup wajahku. Yaak aku memang bodoh.

Dia terkikik kecil. Mendengar tawanya, membuatku ikut menatapnya. Wajahku memanas. Aku berharap dia tidak semakin membuatku malu.

"Hei, wajahmu memerah."

Buru aku memegang kedua pipiku, menjatuhkan gagang sapu yang semula memang kupegang. Tssk, sial.

My Room OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang