jadi pilihan ku ada dua dan keduanya sama sama perihal melepaskan.
---
Dan begitulah akhir pekan ku selama liburan ku habiskan, datang ke pengajian kecil itu. Bertemu dengan Fazan dan anak anak kecil yang menggemaskan itu.
Sesekali Fazan mengajari ku belajar mengaji dan ini terasa menenangkan sekali seperti aku menemukan kembali kekosongan yang selama ini menghantui jiwaku.
Dan perlahan perasaan yang bahkan hadirnya ku tak harapkan muncul begitu saja, sedikit demi sedikit memenuhi hati ku.
Padahal aku sadar, sangat sadar bahkan. Bahwa pertemuan pertama kami itu merupakan sebuah pemberhentian untuk ku.
"Jan," panggil ku pada Fazan yang sedang sibuk menilai buku catatan anak anak satu per satu.
"Ya?" tanya nya ramah, setiap kali aku memanggilnya dalam kesibukan yang sedang ia gandrungi tak pernah sekalipun ia marah atau kesal. Nada bicaranya selalu terdengar lembut dan ramah, membuatku senantiasa nyaman dibuatnya.
"Bentar lagi gue masuk kuliah, gue masih boleh kan buat mampir kesini?" tanyaku.
Dengan nada senang ia menjawab "Boleh,"
Aku tersenyum. Aku tengah berbaring di sampingnya, ia masih saja sibuk menilai buku buku itu. Dan biasanya ia akan selesai tepat pukul setengah lima sore.
"Kamu gak dicariin keluarga mu?" tanya Fazan, dia mengkhawatirkan ku?
"Gue udah bilang sama Mama, Papa."
Sebenarnya aku sangat dilarang keras untuk pergi kesini oleh Mama juga Papa, setelah Gibran memberitahu kedua orangtua ku bahwa aku melewatkan acara itu karena lebih memilih diam di rumah mengaji itu.
Baik Papa maupun Mama mereka sama sama menyemprotku dengan kata kata yang menamparku berkali kali. Bahkan mereka sudah memperingatkan untuk berhenti kepadaku. Tapi aku sangat keras kepala.
Sebenarnya aku kesini itu tanpa sepengetahuan Mama dan Papa, aku memang bilang aku keluar tapi aku berbohong aku memberitahu mereka bahwa aku pergi bermain bersama kedua sahabatku.
Dan tentunya sahabatku sudah ku kompromi begitupun dengan Gibran dan Kak Antasya yang saat ini tengah berada di Barcelona.Kak Antasya kulibatkan karena aku takut kedua orangtua ku merecoki dia dengan banyak pertanyaan. Ya walaupun sebenarnya peluangnya kecil.
Kedua saudara ku tak melarang ku untuk pergi tapi mereka tetap terus memperingati diriku.
"Fazann, besok ngaji nya libur dulu yu, kita ajak main anak anak mau?"tawarku pada Fazan, dia diam seperti sedang berpikir.
"Boleh, kemana? Kamu ada rekomendasi?"tanya Fazan.
"Trampoline Park, tiket masuk dan makan gue yang bayar"
Dia terbatuk lalu menatapku, "Kita bisa patungan,"
"Gakkk gue yang bayarin, kasih gue kesempatan buat nyenengin anak anak ya?"
"Yaudah tapi next time biar sama saya aja ya,"
"Ok!"
"Ajak bude gak?" tanyaku. Fazan tertawa lagi. Aku mendengus sebal "Jan beneran nih,"
"Kamu tanya lah sama Bude nya,"
"Ok!" aku langsung berlari ke kamar Bude, mengetuk pintunya pelan tak lama Bude datang dengan senyuman mengembang, aku menyaliminya.
"Bude, besok bude mau ikut ga sama Maria, Fazan dan anak anak ke mall?" tanyaku. Bude tersenyum sembari menggeleng kecil.
"Kalian saja, Bude mau di sini jaga rumah"
"Yakin Bude?"
"Ya,"
Aku mengangguk "Nanti Maria beliin sesuatu deh buat Bude ya! Dadah Bude,"
Aku melenggang pergi kembali ke ruang tengah, for your information tiap kali aku dan Fazan tengah berdua di ruang tengah pintu rumah ini selalu terbuka untuk mencegah hal hal yang tak diinginkan, begitu kata Fazan.
Saat ku kembali,
Fazan tertidur, dengan kepala bersandar pada dinding. Ku yakin ia pasti sangat lelah. Kuliah, kerja part time, mengajar mengaji begitulah kegiatan sehari harinya. Tak bisa kubayangkan betapa lelahnya ia.
Aku berjalan mendekatinya, memperhatikan tiap inci wajah nya, tak begitu tampan tapi manis dan menggemaskan. Ingin sekali ku menyentuhnya namun aku teringat kata Fazan.
"Dalam Islam menyentuh seseorang yang bukan mahram nya itu hukumnya haram, alias tidak boleh"
Masih ingat betul aku saat ia berkata seperti itu, dengan nada bicaranya yang lembut dan hangat.
Pandangan ku beralih pada sebuah benda tebal yang selalu Fazan baca. Kata Fazan itu namanya Al-Quran.
Aku mengambilnya, dan membuka Al Qur'an tersebut.
---