[M] Please, Don't Go ✔

Chapter 19

Author Pov
5 Tahun Kemudian

📍Boston, Amerika Serikat

Seorang gadis cantik tengah disibukan dengan setumpuk berkas ditemani layar komputer yang menyala menampilkan berbagai bukti kasus yang ia tangani. Jam tangan yang melingkar di pergelangannya menunjukan pukul 2 pagi, fikirannya hanya fokus untuk memecahkan kasus ini untuk membuktikan siapa yang bersalah dan yang tidak. Lama berfikir, akhirnya otak cemerlang itu memberikan sebuah titik terang dari kasus tersebut.

"Akhirnya aku mendapatkan bukti kuat untuk memecahkan kasus ini" -ucapnya sembari menidurkan kepala di atas meja kerjanya.

📍Norton Rose Fulbright
(Firma Hukum)

"...I hereby confirm that suspect Jeffrey is innocent. In this case, it was Ryan who accused Jeffrey of being a suspect in the murder of a woman at a hotel"-perkataan gadis dengan jubah pengacara bewarna hitam sukses membuat Ryan panik setengah mati. Semua kebohongan yang ia buat terbongkar secepat ini.

"Therefore, Ryan must receive the heaviest punishment for committing premeditated murder and also smuggling illegal drugs"-tambah seorang Jaksa penuntut kepada Hakim pengadilan.

"Okay, I hereby declare Jeffrey innocent and free from criminal law. Ryan was sentenced to death by lethal injection"-Ucapan Hakim sebelum mengetuk palu 3 kali.

Sidang selesai, keluarga korban terus berterima kasih kepada pengacara dan jaksa yang mengurus kasusnya dengan baik dan memberi keputusan yang adil.

"Pengacara Park, kamu hebat sekali saat di persidangan tadi" -puji seorang jaksa dengan bahasa korea nya

"Jaksa Oh, itu belum seberapa. Masih banyak yang harus ku pelajari, lagi pula aku masih magang disini belum menjadi pegawai tetap"

"Aku yakin kamu akan menjadi pegawai tetap disini dengan predikat Pengacara kesayangan Pak Direksi"

"Yak Oh Sehun, hentikan candaan mu itu. Aku mendapat cuti selama seminggu, dan aku ingin segera pulang kerumah. Sampai nanti" -sehabis mengatakan itu tungkai kakinya melangkah perlahan