Kwon Jiyong mendesah, merasakan lehernya yang bagai tercekat oleh untaian kata-kata gadisnya.
"ige mwoya? Jiwonie apa kau berniat mengakhiri hubungan ini??!" Suara Jiyong terdengar tegas dan pilu bersamaan."Oppa apa aku pernah mengatakannya??? Bagaimana bisa aku meminta mengakhiri hubungan dengan laki-laki yang sangat kucintai? Yang setiap malam kutundukkan kepalaku pada Tuhan lalu kusebut namanya dalam doa agar ia selalu bahagia dan baik-baik saja seberapapun jauhnya dariku, dan kupinta agar sosoknya selalu kembali padaku tanpa satu kekurangan apapun...", tutur gadis Kim tak kalah lugas. Aliran airmata sukses membanjiri pipinya yang putih.
"---jeongmal mianhae, ada hal-hal yang belum sanggup kutahan dan aku butuh waktu untuk memahami itu."
Kwon Jiyong tertohok. Speechless!
Segala tutur kata yang keluar bersamaan dengan airmata sialan itu membuatnya terhenyak.
"Jangan pikirkan aku, hanya fokuskan diri pada pekerjaanmu dan berangkat menuju camp dengan tenang", ujar Jiwon lagi.
"Jiwonie uljima..", ucap si pemuda sembari menghapus anakan sungai airmata yang terbentuk di pipi dewinya. Sedang airmatanya sendiri sudah menumpuk dan siap jatuh akibat lagi-lagi tersadar bahwa gadis di depannya bukanlah gadis biasa, gadisnya adalah gadis berhati malaikat.
"Sejak awal sudah ku ikrarkan bahwa air matamu ini adalah hal yang sangat kubenci, dan entah sudah berapa kali aku melanggar janjiku untuk tidak membuatmu menangis. Aku hanya takut kita berakhir secara natural, Ji. Sungguh aku sangat takut itu terjadi."
Kedua pasang manik masih saling beradu tatap diselingi suara senggukan lirih dari bibir nona Kim, aura kesedihan yang sangat memilukan.
"Kokjonghajima..", ujar si gadis pelan, dan.. Cup! Mendaratkan bibir basahnya di kening sang leader.
Cup! Cup! Kali ini kelopak mata kanan dan kiri bergantian.
Dan yang terakhir, Cup! Mendarat mulus di bibir tipis si pemuda yang hanya terdiam karena sedikit terkejut.
'apa yang kau lakukan Jiwonie? Ini hanya akan terasa semakin sangat berat', monolog Jiyong.
'Kau akan pergi begitu lama apa kau kira itu mudah untukku? Oh Tuhan ini sangat berat melebihi apa yang dia kira,' gadis Kim juga bermonolog-ria.
"Ikut aku!" Seru Jiyong tiba-tiba, menggandeng pergelangan Jiwon membuat gadis itu terpaksa berdiri dan mengikuti langkahnya.
"Tunggu disini sebentar!" Perintah si captain ketika mereka sampai di ruang tengah. Nona Kim mengernyit melihat Jiyong yang setengah berlari menuju kamarnya kemudian kembali tak lama kemudian.
"Terlalu banyak air matamu yang terbuang karena aku. Aku bahkan tidak tau apa aku pantas untuk memintamu menunggu..", ujar Jiyong dengan suara bergetar, sekuat mungkin menahan tangisnya sendiri.
"----- tapi benda ini milikmu", Jiyong membuka kepalan tangannya, menunjukkan pada nona Kim untaian kalung emas dengan pendant berwarna emerald bermotif 8 mata angin yang sangat indah.
Gadis Kim semakin tergugu, 'astaga kalung itu, kau yang membawanya? Oh Tuhan syukurlah!!!' monolognya.
Yeah kalung indah pemberian sang leader Kwon Jiyong, yang membuat gadis Kim kebingungan dan cemas tepat saat pertama kali terbangun ketika di rumah sakit dan menyadari kalungnya tidak ada di lehernya. Jiwon menangis tergugu karena mengira kalung itu hilang dan membuat Taehee ikut kebingungan sekaligus khawatir karena kondisi adiknya yang masih sangat lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Random"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...