1

1.4K 126 48
                                    

01022021
Chapter 1 dipublish~~~
Selamat membaca~~~

~~~~
~~~~
~~~~


"Peristiwa kebakaran ini terjadi akibat hubungan arus pendek listrik. Penangan yang terlambat dikarenakan rumah mode ini sedang tutup pada hari kejadian.  Sehingga, percikan api tidak segera dipadamkan. Kebakaran segera diketahui ketika beberapa pejalan kaki yang lewat melihat kepulan asap. Belum ada data secara pasti mengenai kerugian yang dialami, akan tetapi, melihat sisa-sisa dari peristiwa tersebut, diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta. Saya Jeon Jungkook, TRX news melaporkan."

"Eung? Kau menontonnya?" Seorang pria bertubuh jangkung melompat duduk di sebelah seorang gadis yang memasang ekspresi datarnya. "Bagaimana? Dia sudah semakin lihai di depan kamera kan?"

Gadis itu mengambil remote tv dan mematikan tv tersebut. Ia mencebikkan bibirnya. "Lihai? Kucing tetangga lebih lihai daripada dia. Lagipula, kenapa kalian masih mempertahankan reporter kaku seperti dia huh? Apa tak ada orang lain? Apa orang di dunia ini sudah habis?!"

"Kenapa kau kesal?" Pria itu terkekeh. "Rim, kau iri?"

"Hah?!" Gadis yang tak lain adalah Lee Yerim itu menganga mendengar pertanyaan konyol terlontar begitu saja dari pria yang ia percaya. "Aku? Iri? Sama Jeon Jungkook?" Jari telunjuk Yerim bergerak untuk menunjukkan kata 'tidak'.

"Sampai kapanpun tidak ada kata iri dari aku untuk dia. Kau mengerti?"

"Ey, Yerim," sapa seorang wanita dengan dandanan sedikit menor. Wanita berbalut jaket bulu berwarna cokelat dengan rambut tergerai muncul dari sebuah ruangan. "Mommy akan keluar. Kalau kerja, matikan kompor, kunci pintu."

"Ummm," jawab Yerim malas. "Kunci di tempat biasa."

"Tidak. Aku malam ini tidak pulang. Jadi, kunci kau bawa saja sampai malam."

"Aunty menginap?!"

Wanita itu tersenyum dan memberikan lirikan seksi menggoda. "Kenapa kau terkejut Kim Namjoon? Kau tau , kali ini aunty mendapatkan ikan kakap. Akhir pekan datanglah, akan aunty traktir."

"Sungguh?! Aku akan datang aunty! Akan aku luangkan waktuku. Pasti!"

Wanita itu baru saja akan beranjak, tetapi ia mengingat sesuatu. "Ah iya. Namjoon, carikan adikmu ini pekerjaan normal. Pekerjaan tetap. Melihatnya berganti seragam pagi siang sore malam, membuat mata aunty lelah," wanita itu bergerak memijit pilipisnya.

"Mommy! Jangan ikut campur urusanku. Urus saja urusan mommy sendiri!" Kesal Yerim.

"Lihat-lihat-lihat! Kau selalu saja kesal. Padahal mommy sedang melakukan tugas sebagai seorang ibu. Aih sudahlah. Mommy terlambat. Mommy pergi dulu. Dahh~~."

Yerim memejamkan mata di sofa. Kakinya yang sila memangku bantal sofa dan ia benar-benar membiarkan punggungnya mengikuti sandaran sofa. Penampilannya terkesan cuek dan santai. Dengan hoodie besar , short pans dan rambut dicepol membuat Yerim terlihat seperti orang yang tak banyak pekerjaan.

Salah. Itu salah. Yerim orang yang sibuk. Hari senin sampai Jumat, di pagi hari dia akan mengantar susu, lalu agak siang dia menjadi bagian delivery restaurant ayam hingga sore,  dilanjutkan berjaga di mini market hingga malam. Untuk hari sabtu dan minggu, ia menjadi kurir di pagi hingga siang, lalu siang sampai malam ia bekerja di tempat laundry yang terkenal. Jadwal yang cukup padat.

"Lulusan SMA hanya bisa bekerja seadanya, semampunya. Tak apa. Lee Yerim kuat."

Kalimat-kalimat itu selalu Yerim keluarkan untuk menguatkan dirinya sendiri. Lalu, ibunya? Ibunya yang bernama Jun Jihyun adalah wanita penghibur. Seringkali berangkat sore, pulang dini hari hingga pagi hari. Yerim sudah tidak kaget. Dia jarang berbincang-bincang dengan ibunya karena mereka jarang bertemu meski satu rumah.

Problematic Family {{BangtanVelvet}}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang