[siebenunddreißig]

14.5K 1K 81
                                    

Masih ditempat yang sama yaitu Panti Asuhan dimana Haechan besar, orang dewasa kini duduk diatas tikar yang tadi Haechan juga Renjun bentangkan. Duduk bersila dibawah pohon yang rindang sembari menikmati cookies coklat buatan Haechan, Renjun juga Bibi Choi.

"Sudah usia keberapa kandungan mu Haechan?", Bibi Choi yang bertanya.

"Kandungan?", Jisung yang memang belum diberitahu lantas menatap Bibi Choi juga Haechan secara bergantian.

"Iyaa Jisunga-ah kita akan segera memiliki keponakan kecil yang menggemaskan", Renjun mengucapkan hal tersebut dengan suara jeritan yang tertahan, membayangkan bagaimana rupa anak dari Haechan juga Mark nanti, pasti sangat menggemaskan bukan? Melihat Haechan yang notabenya adalah ibunya.

"Jinjja? Whoaa daebak", Jisung menatap Haechan lalu menatap perut Haechan secara bergantian, tangan besarnya menutup mulut mungilnya yang tak percaya kalau Hyungnya itu akan segera menjadi ibu dan dia akan menjadi samchon.

Haechan hanya tertawa melihat reaksi dari Jisung, kemudian menjawab pertanyaan Bibi Choi. "belun tahu Eommonie rencananya besok akan periksa ke dokter"

Bibi Choi mengangguk, "iya baguslah kalau begitu, agar kalian tahu harus apa dan bagaimana menghadapi kehamilan pertama ini"

Haechan mengangguk, lalu tersenyum. Bibi Choi beralih menatap Mark yang berada disamping Haechan. "Mark kau kapan wisudanya? Sudah yudisium kan?"

"Nde sudah Eommonie, seharusnya minggu depan tapi di undur menjadi 3 bulan lagi"

Bibi Choi dan yang lainnya nampak terkejut, "lama sekali"

Mark hanya menggeleng, ia juga tidak mengerti kenapa selama itu.

"Sudah mulai bekerja?"

"Minggu depan sudah mulai aktif"

Bibi Choi mengangguk, lalu memakan satu suap Cookies, mereka menikmati siang yang tidak terlalu terik dengan bercengkrama, membahas apa yang bisa mereka bahas.

.
.
.

Keesokan harinya Haechan dan Mark benar-benar kerumah sakit untuk berkonsultasi, mereka kini sudah berada di depan ruangan Dokter kenalan Taeyong. Disana tertuliskan papan yang bernama Dr. Kun

Mark menggenggam tangan Haechan lalu membuka handle pintu setelah tadi sempat mengetuk terlebih dahulu. Mereka disambut dengan ruangan yang serba putih, dipojok terdapat seorang dokter muda yang berdiri sembari tersenyum menatap mereka.

"Annyeonghaseo Tuan dan Nyonya Jung", sapa Dokter Kun dengan senyuman manisnya.

Mark juga Haechan membungkuk, lalu menjawab sapaan dari Dokter Kun. "Ndee annyeonghaseo Dokter Kun"

Dokter Kun tersenyum, mempersilahkan Haechan juga Mark untuk duduk dihadapannya. "Jadi Haechan-ssi?" Dokter Kun menaikkan alisnya menatap Haechan, menanyakan apa benar nama yang ia panggil adalah nama Haechan.

"Ndee Dokter Kun, saya Haechan"

Dokter Kun mengangguk, "tadi ibu kalian menelpon pagi-pagi sekali dengan antusiasnya berkata bahwa menantunya akan menemuiku untuk mengecek kandungannya" Kun tersenyum ketika bayangan bagaimana suara heboh Taeyong yang sangat bahagia memberitahukan bahwa Haechan benar-benar hamil.

"Nah jadi sekarang ayo kita lihat sudah seperti apa janin yang berada dalam kandunganmu", Kun berdiri setelahnya, memakai sarung tangan karet berwarna birunya. Sedangkan Haechan mengikuti dari arah belakang, tangannya masih menggengam tangan Mark.

"Nah sekarang silahkan berbaring disini", Kun menunjuk ranjang yang berada didekat layar monitor. Haechan hanya menurut mengikuti apa yang Kun suruh.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang