Aku, Ijab dan Sanjaya

236 28 36
                                    

Nggak sabar pengen liat Rika jadi istri bang Jaya 😂😂

****

Bang Jaya menghela nafas. Seakan akan hal itu dapat membuat separuh beban berat yang sedang di pikulnya lenyap. Ya Allah mudahkanlah lisan bang Jaya sehingga ijab kabul dapat selesai.

"Satu kali lagi ya Sanjaya. Tenang aja nggak usah buru-buru" kata pak RT dengan wajah gelisah. Heleh dia yang nyuruh tenang. Tapi wajahnya bikin meriang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Rika Zulaikha Al Azalia binti Abdul Manab dengan mahar yang telah disebutkan dibayar tu..nai!"

"Sah?!"

"Sah...!"

Alhamdulillah, Ya Allah! Aku seneng banget. Kulihat bang Jaya. Dia yang juga sedang melihat ku sehingga mata kami bersitatap. Astaghfirullahal'azim!!! Kupalingkan wajahku ke wajah bapak. Bapak juga sedang menatap ku dengan ekspresi sedih, kecewa, terluka. Bapak!! Rika nggak mau nikah!!!! Sayangnya itu cuma ada dalam hatiku. Nggak berani diomongkan.

*****

"Assalamualaikum"

Ku ketuk pintu kamar bang Jaya. Karena ini pernikahan mendadak, kata pak Ahmad nggak sempet booking kamar hotel. Jadinya aku disini di depan pintu kamar bang Jaya. Dasar nggak sopan. Habis acara selesai langsung balik ke rumah mendem di dalam kamar. Jadi kayak dia yang dirugikan dari pernikahan ini. Padahal kan disini yang harusnya ngambek aku.

Kuketuk sekali lagi. Jangan-jangan dia bunuh diri kayak di sinetron-sinetron itu. Kalau dinikahkan paksa Langsung bunuh diri. Astaghfirullah. Kudorong pintu kamar bang Jaya. Dan ekspektasi ku buyar. Nyatanya bang Jaya lagi main game.

Mata kami bersitatap sebentar. Kemudian dia hempaskan hape nya ke atas kasur. Untung di atas kasur, coba ke lantai. Tamat dah tu hape.

"Siapa yang nyuruh kamu tidur disini?!"

"Hah! Itu...pak Ahmad, terus mamaku juga-"

Bang Jaya langsung keluar kamar. Tanpa hape, tanpa menyelesaikan kalimatku. Dasar preman!!.

Aku mendengus melihat kasur yang berantakan. Ku rapikan kasur bang Jaya. Padahal dirumah aku nggak pernah ngerapikan kasur. Hehe

Suara bang Jaya yang lagi ngomong bisa kedengaran oleh ku.

"....pah! Nggak bisa gini. Jaya nggak mau satu kasur sama Rika pah! Papah kan tau Jaya nikah sama Rika karena apa!..."

Hadeh bang Jaya bang Jaya. Nggak tau bersyukur dapat istri secantik Rika.

Kurebahkan tubuhku ke kasur bang Jaya. Enak juga, pikirku. Hampir aku terlelap. Bang Jaya masuk ke kamar. Kemudian ikut merebahkan diri disampingku. Astaghfirullah! Jantungku ya Allah apa aku kena serangan jantung?? Selamatkan lah aku ya Allah...huhu.

"Tidur Rika!!! Mata kamu melotot kayak orang kesurupan!!!"

Bang Jaya ngebentak aku. Belum sampai 24 jam aku jadi istri aku udah di bentak.
Bapak, Rika nggak tahan jadi istri preman..huhu.

****

Allahuakbar!! Aku mimpi buruk. Menghela nafas...ku ambil hape ku. 07.35!!! Astaghfirullah aku telat. Nggak sholat subuh. Astaghfirullah! Tunggu tunggu tunggu..ini bukan kamarku... Ini kamar bang Jaya!. Kulihat sampingku, kosong? Bang Jaya kemana?.

Kok bisa aku tidur disamping bang Jaya semalam. Kenapa aku nggak begadang kayak di novel-novel, kalau abis nikah paksa biasanya yang laki tidur di sofa yang wanita tidur di kasur.

Tok tok tok

"Rika kamu masih tidur?!"

Astaghfirullah itu suara Bu Ahmad! Mampus aku.

"Bu Ahmad Rika nggak ngajar hari ini..!"

Semoga Bu Ahmad langsung pergi. Hadeh aku harus cepet-cepet minta ijin ke sekolah. Bilang apa ya..lagi sakit, iya sakit. Hehe

"Kamu nggak enak badan Rika? Buka pintunya mamah mau masuk!"

Astaghfirullah mamah kok kekeh banget. Tunggu dulu, mamah? Aku manggil Bu Ahmad mamah??

"Rika, kamu baru bangun ya!"

"Nggak mamah! Rika lagi ganti baju!"

Terus aku nggak dengar suara Bu Ahmad lagi. Haduh aku harus gimana ini? Rika pengen pulang bapak!!

Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang