Naki - Si Autis

125 4 0
                                    

HAPPY READING  :)

"Ohh iya, siapa kak tadi namanya ?"

"Fikri siapa kak nama lengkapnya?"

"Andi Fikri Naki."

"Oke mas Naki, Bye see ya...."

"Cihh Autis."

"Gw Autis tapi manis looh mas." Aku hanya bisa memutar bola mata. Tanpa memperdulikan bocah gila yang sepertinya akan menjadi calon juniorku dalam organisasi yang aku ikuti itu, Aku melangkahkan kakiku memasuki ruangan dimana teman temanku sudah berkumpul untuk membuka acara penerimaan anggota baru dalam organisasi Pecinta Alam yang ada di kampusku ini.

Saat ini teman-temanku anggota dari organisasi ini sedang menjelaskan tentang hal hal dasar apa saja yang harus diketahui oleh calon anggota Mapala. Mulai dari menjelaskan apa saja peraturan yang harus ditaati saat telah menjadi seorang anggota Mapala, hingga apa saja kegiatan yang akan dilakukan saat sudah menjadi anggota Mapala.

"Jadi teman-teman yang baru ada disini hari ini, kita akan persilahkan maju ke atas panggung kecil ini untuk menjelaskan apa motivasi kalian untuk bergabung dalam organisasi Mapala ini. Dimulai dari yang duduk paling depan dan ke ke-ujung kanan lalu belakangnya begitu." Jelas Gina. Perempuan itu adalah pemimpin atau ketua di organisasi ini.

Aku hanya berdiri di ujung ruangan dekat dengan pintu mengamati.
Perutku serasa tergelitik saat mendengar beberapa alasan konyol calon juniorku.
Bayangkan saja, kau ingin ikut sebuah organisasi pecinta alam yang merupakan pegiat olahraga berbahaya seperti Hikking atau Climbing hanya untuk mencari Latar belakang foto yang bagus? bruhhh...
Ada lagi yang lebih konyol, Ingin bergabung ke organisasi ini hanya karena Ingin memetik-kan bunga edelweiss untuk perempuan yang dicintainya. Dia berpikiran jika memetik-kan bunga yang terancam kelestariannya itu untuk perempuan yang dicintainya, maka dia akan diterima menjadi pacarnya.

Ntahlah apa yang mereka pikirkan, hanya membuatku ingin tertawa.

"Baik sekarang waktunya kamu untuk maju.... iya kamu .... kamu yang kulitnya tanned manis sawo matang iya kamu." Tunjuk Gina kepada bocah gila yang tadi menyakan namaku.

Saat ini bocah gila itu sudah berdiri diatas panggung. "Hai semuanya, sebelumnya makasih kak udah mention kalo saya manis." Gina tersenyum dan mengacungkan jempol persahabatan ke bocah gila itu. Membuatku sedikit muak.

"Oke, nama saya Pradikta Anantara, kalian bebas boleh memanggil saya apa, tapi saya biasa dipanggil Dikta."
"Kalo gw panggil bencong boleh gak ?" Salah satu Calon anggota baru yang tampangnya seperti fuckboy melontarkan pertanyaan tidak mengenakan ke Dikta. Mungkin karena aku rasa dikta, bocah gila itu memiliki sifat sedikit feminim dan lumayan eksentrik.

"Hey hey, tolong dijaga mulutnya ya. Kalian tau kita akan jadi bagian dari organisasi ini...." "Menjadi keluarga." Imbuh Gina

"Maaf kak saya hanya bercanda." Dengan gaya slenge'an dan smirk-nya pira yang aku ketahui bernama Adam itu menimpali.

"Tapi di wajahmu ngga terukir kata maaf Adam, dan gw juga gabutuh sih."

Gina yang merasa bertanggung jawab pun tak bisa tinggal diam. "Oke Dikta silahkan lanjutkan."

"Baiklah. Jadi Saya dari Fakultas sastra Inggris, dan sebenarnya motivasi saya untuk bergabung ke organisasi ini, adalah karena jujur saja saya belum bergabung ke organisasi manapun, dan saya memiliki tuntutan untuk harus mengikuti paling tidak satu organisasi mahasiswa.
Kebetulan sahabat saya yang duduk di sebelah sana mengajak saya untuk bergabung ke organisasi yang dia ikuti, and here i am."

LAWU [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang