typo!!! harap maklum:v
and happy reading guys:*
______________________________''mmmm..'' wu xie memeluk erat tubuh xiao ge tak membiarkan jarak terbuat di antara mereka, kabut putih di luar masih ada malah seperti kabut itu semakin menebal.
'' kapan kabut ini akan hilang?'' tanya wu xie masih memeluk tubuh xiao ge. '' saat pagi datang'' jawab zhang qiling. ''jadi?'' tanya wu xie lagi, '' kita akkan melanjutkan perjalanan bessik'' wu xie menegakan tubuh nya yang sedang terduduk di kedua paha zhang qiling, '' apa di sini aman?'' tanya wu xie menatap ke luar jendela mobil, tampak kabut yang semakin tebal menghalangi pemandangan matanya,'' aman jika kita terus di dalam'' jawab zhang qiling.
wu xie masih menatap ke luar jendela, entah sudah pukul berapa ini, bahkan langit gelap pun tak terlihat karna tertutup kabut. di tengah ke ke hawatiran nya, wu xie merasakan sesuatu yang hangat menyentuh perut nya, sontak pria itu segera menatap ke arah perutnya di mana satu tangan milik pria yang tengah di dudukinya berada mengelus permukaan perut rata itu.
''apa yang kau lakukan?'' tanya wu xie menatap manik mata zhang qiling, ''menghangatkan'' jawab xiao ge singkat di iringi dengan elusan lembut di peru wu xie.
''nghh.'' wu xie segera menutup mulutnya setelah desahan biadab yang keluar tampa permisi dari dalam mulutnya, ''kenapa?'' tanya zhang qiling menatap wu xie, entah itu tatapan polos, atau tatapan menjahili, ''uh!! sial bagai mana aku bisa mendesah di hadapan nya'?'' wu xie meruntuki nasibnya sekarang, bagai mana tidak, gegara desahan itu kini adik junior yang sedari tadi tertidur pulas kini mulai bangun. ''tiidak..aku harus menghhentikan ini,'' lanjut omeelan hati wu xie, '' xiao ge bisa kau lepaskan?'' tanya wu xie meraba tangan zhang qiling yang masih tertempel.''sepertinyasudah sangat larut malam'' ucap zhang qiling setelah yanggan nya sudah terlepas dari permukaan perut wu xie, ''ya'' jawab singkat wu xie sambil menyembunyikan wajahnya yang diam diam sudah memerah karna malu. ''sebaiknya tuan muda segera tidur'' zhang qiling menggeser duduk nya ke samping membuat ruang untuk wu xie berbaring.
wu xi menatap tempat yang di berikan oleh xiao ge. ''sebaiknya kau yang tidur, besok harus kembali mengemudi kan mobi, jika kau kelelahan itu akan sangat berbahaya'' tutur wu xie menatap zhhang qiling yang kini menatapnya.
lama tidak ada yang mengalah,sampai akhirnya zhang qiling berhasil merebahkan tubuh wu xie namun bukan di sofa monil melainkan di atas tubuhnya. ''jangan membantah dan tidurlah'' perintah zhang qiling menepuk nepuk pelan kepala wu xie.
deg...deg...
"wae?? ada apa dengan nya/ detak jatungnya saangat tidar beraturan!'' ucap wu xie dalam hati ketika indra pendengarannya menangkap suara detakk jantung pria yang kini tengah memeluknya. ''dan kenapa jantung sialan ku juga berdetak persis sama dengan detak jantungnya? jangan bilang,,,'' xiao ge menggelengkan pellan kepalanya membuat zhang qili yang sedang mengelus kepalanya pun bersuara, '' shuijiao (tidur lah).'' zhang qiling mengecup puncak kepala wu xie membuat perasaan anaeh mulai menggebu tidak karuan di dalam hati pria lain nya.crrrrtttt...crrrrtttt.
''mmm'' wu xie membuka matanya pelan, suara burung yangg erkicau membangunkan tidur lelap nya, entah apa yang terjadi semalam namun rasanya, setiap sendi dalam tubuhnya terasa sangat sakit terutama di bagian pahanya.wu xie menghentikan pergerkan nya, saat merasakan sesuatu yang mengganjal di selangkangan nya.''shittt...apa yang terjadi!!!'' wu xie hampir memekik saat menyadari tubuh nya tampa busana, namun sebelum teriakan itu keluar sebuah tangan lebih dulu membekap mulut wu xie. ''stttt..'' bisik zhang qiling di telinga wu xie membuat daun telingan pria itu memerah.
perlahan zhang qiling meepaskan bekapan pada mulut wu xie namun masih membuat isyarat untuk tetap diam. ''apa yang terjadi?'' bisik wu xie setelah kedua manusia itu terduduk, xiao ge segera mengambil jaket hitam milik nya, dan segera menutupi tubuh bagian bawah wu xie, ''di mana baju kita?'' tanya wu xie lagi setelah pria di samingnya menutupi aset berharga di bawahnya dengan kain yang di ambil dari tas milik zhang qiling. '' apa kita melakukan nya semalam?'' pertanyaan wu xie kali ini berhasil membuat zhang qiling menghentikan gerakan tangan nya.
zhang qilig menatap ke samping tentu ke arah wu xie berada, ''hantu'' jawab singkat zhang qiling, ''gui (hantu) ?'' ulang wu xie di angguki zhang qiling, '' m-maksudmu. hantu yang menelanjangi kita?'' sekali lagi anggukan epala zhang qiling mewakili jawaban nya. ''kau tau?'' tanya wu xie menataaap lekat wajah xiao ge, ''mn''
''dan kau tidak mencegahnya?" wu xie hampir berteriak sebelum bibir nya tertutup oleh bibir ranum zhang qiling. lumatan kecil dai zhang qiling membuat satu perasaan tenang di dalam hati wu xie. ''aku tidak bisa menghentikan hantu'' jawab zhang qiling ketika bibirnya sudah terpisah dari bibir wu xie.hening tidak ada yang berbicara, wu xie menatap ke luar jendela mobil, kabut tebal semalam sudah tidak ada di gantikan dengan sinar mentari yang menyusup di sela sela dedaunan. '' bagai mana sekarang?'' tanya wu xie, '' melanjutkan perjalan'' jawab xiao ge membuka tas mlik nya, mengeluarkan dua stel baju dengan warna yang berbeda, satu set warna putih dengan corak merah muda, dan yang satu lagi hitam polos dengan sedikit guratan biru tua ujung jahitan, '' pakai lah, aku tidak tahu apa ini cocok dengan tuan muda atau tidak'' ucap zhang qiling memberikan setelan putih/merah muda itu ke pangkuan wu xie.
zhang qiling memindahkan diri ke jok depan member ruang untuk wu xie berganti pakaian.
''apa perjalanan nya masih jauh?'' tanya wu xie sambil menatap ke luar jendela. ''seharusnya tidak'' jawab zhang qiling. '' aku penasaran ada apa di sana'' ucap wu xie kini menatap jalan yang yang sedikit menanjak di hadapan nya. ''mn'' jawab zhang qiling.
perjalanan satngat melelahkan di tempuh menaiki mobil, apalagi jika harus di tempuh dengan berjalan kaki, bisa di pastikan akan menyerah di awal perjalanan, apalagi jika sudah memasuki desa hantu,orang yang akan beristirahat di sana, bisa di pastikan akan bertelanjang bulat esok nya.
ciitttt (anggap ajah itu suara rem mobil ok)
zhang qiling menghentikan laju mobil, saat melihat beberapa orang yang menghadang di depan nya.
tok.. tok.. suara ketukan di jendela mobil membuat zhang qqiling segera menurunkan kaca mobil nya. '' ddi depan ada longsor mobil tidak bisa masuk'' ucap pria dengan topi tentara lengkap dengan senapan jarak jauh yang tergantung di lehernya. ''rute pejalan kaki?'' tany zhang qiling menatap ria itu, dan aneh nya pria itu segera menunduk dan segera memanggil teman nya. '' antarkan mereka'' ucap pria itu pada teman nya, ''hao'' jawaban serempak pria lain hampir membuat wu xie tersedak minuman nyaa.''wow...apa kau mengenal mereka?'' tanya wu xie menyikut lengan zhang qiling yang sedari tadi hanya diam. zhang qiling menggelengkan kepala, ''hey.. berapa jauh perjalanan kita?'' tanya wu xie. ''14 jam sampain ke tujuan'' ucap pria yang lebih tinggi dari pria lain. ''kau serius?'' tanya wu xie mengejar pria di depan nya. ''apa kau sering ke sini?'' tanya wu xie saat sudah bergabung dengan rombongan orang yang di printahkan oleh lelaki tadi.
''tidak,hanya beberapa kali mengantar orang'' jawab pria itu, '' ahhh...'' wu xie mengangguk paham. '' wu xie siapa nama mu?'' tanya wu xie.
''hau wen'' jaawab pria itu menyondorkan tangan nya, ''hau wen.. baiklah, aku harus bergabung menemani nya, mohon bantuan nya. '' ucap wu xie menunjukan ibu jarinya tepat menunjuk ke arah zhang qiling yang berjalan dalam diam.nihao....
huee maaf up nya lama:(maaf banget mimin beberapa hari ini sibuk sama kerjaan di lapangan, jadi jarang punya waktu duat ngetik paling ngetik setengah abis itu di lanjutinnya gak tau kapan...huee maaf pin:(
oky jangan lupa vote, kome, and follow me..
sekali lagi maaf
KAMU SEDANG MEMBACA
Master The Darkness ((the last tomb reboot)
Aksideskripsi nya gak bisa mimin jelasin sekarang ok. story ini mimin buat terinspirasi dari drama abang yang-yang "the last tomb reboot" karna menurut mimin ehhh seru ajah gituh bikin ceritanya para senior mimin ckckckck.