Playlist: Sia - Snowman 🎶
Budayakan Vote atau tekan ikon bintang sebelum membaca.
-Albharuel
______________________
Nial:
|1 jam lalu sebelum Racel bertemu dengan Caramel.|
"Raaaceel..." Nial memanggil nama Racel dengan senyum lebar sambil berjalan dengan senang.
Bagaiaman ia tidak senang. Ia setelah ini akan mengajak Racel untuk pergi jalan-jalan keluar untuk membelikan sahabatnya itu beberapa keperluannya dan yang paling penting ia tidak sabar untuk melihat Racel tersenyum kembali. Ya, ia ingin mengajak Racel untuk refreshing di luar.
Nial mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa Racel tidak menjawab panggilannya? Aneh sekali, sahabatnya itu tidak seperti biasanya.
Dengan cepat akhirnya Nial berlari kecil mencari Racel di setiap sudut mansion. Meskipun dirinya sudah berkeliling mansion untuk mencari sahabatnya itu, tetap saja batang hidung gadis itu tidak ada.
Nial berdecak kesal, "Astaga... kemana gadis itu? Dia sangat merepotkanku sekali!"
Nial langsung megangkat ponselnya dan menelpon Racel. Dan seketika ponselnya hanya merespons dengan bunyi 'tuts.. tuts...' Fine, Nial mulai panik sekarang!
Kini ia langsung berlari kembali keluar mansion menuju mobilnya. Sebelum memasuki mobil, ia menyuruh para bodyguard-nya untuk mengikutinya. Dan para Bodyguard itu langsung mengangguk mengerti sambil masuk juga ke kendaraan mereka masing-masing.
"Okay... sekarang aku akan mencarimu, girl. Sedikit malas sebenarnya, tapi apa boleh buat jika aku khawatir begini, huh?!" ucap Nial kesal sambil menginjakkan pedal gas.
Nial menyentuh layar di tengah bagian mobilnya. Seketika ia langsung berbicara pada teknologi berlayar itu, "Lacak ponsel iPhone berseri xxxx, sekarang!" perintahnya kemudian.
Layar yang canggih itu langsung berganti layar menjadi maps. Dan menampilkan tanda merah, itu adalah tempat Racel berada. Jaraknya sangat jauh dari tempat Nial sekarang, dan kini rasa khawatirnya mulai bertambah. Astaga, tempat yang Racel tempati adalah tempat yang sangat lama dari keramaian, pikirnya khawatir.
Nial menambahkan laju mobilnya, "Kuharap kau baik-baik saja Racel. Dan kau tahu apa yang kini sedang kau lakukan."
******************
Dante:
Dante membuka matanya perlahan dengan sedikit berat. Matanya hanya bisa melihat remang-remang yang ada di depannya. Ia sedikit menoleh ke samping, ia kini seperti melihat seoarang pria jangkung yang sepertinya ia kenali sedang menyetir.
Tunggu, mobil? Dante langsung segera duduk dengan tegap. Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali menahan kantuknya yang sangat berat. "Shit! Bagaimana aku bisa di mobil?" tanyanya bingung dengan dirinya sendiri. Ia juga berharap orang yanga da di sampingnya menjawab pertanyaannya.
"Kau sudah bangun?" suara itu!
Dante dengan cepat menoleh ke sumber suara. Ya, tebakannya benar, itu adalah Josheel yang sedang menyetir. Tapi tunggu, Josheel?! Shit! ia ingat jika adiknya itu telah membius dirinya sampai tertidur tadi saat di jet dengan tiba-tiba.
"Kau sangat sialan Josh!" ucap Dante kesal mengingat apa yang sudah dilakukan adiknya itu.
Josheel menoleh sekilas padanya dan sepertinya mengerti arah pembicaraanyang dimaksud, dan Dante mulai bisa melihat jelas wajah adiknya itu, "Kau keras kepala sekali tadi saat di jet. Jadi apa boleh buat jika aku melakukan hal itu kepadamu. Lagi pula itu juga karena aku peduli padamu, ingat itu." ucap Josheel panjang lebar menjelaskan pembelaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]
RomansaCOMPLETED!! WARNING 17+ DON'T COPY MY STORY!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Karena ada beberapa part yang di private. ( #1 RUSHEL SERIES ) - - - - - - - - - - - - - - - - "Tatap mataku, Rachel," oh tidak Rachel tidak siap untuk melakukan hal itu...