10 - Berdamai Sementara

4 2 0
                                    

Perkuliahan hari ini dimulai pagi hari dan aku sudah berada di kampus sekitar 15 menit yang lalu. Aku menunggu Qilla dan Keisya sampai saat ini mereka belum juga datang, akhirnya aku memutuskan untuk tidur sebentar.

"Ara. Gua duduk sebelah lo ya."

Aku langsung mengangkat kepala, ternyata Arjuna sudah berdiri di depanku.

"Gua duluan." ucap Nalendra yang tiba-tiba juga sudah berdiri di sebelah Arjuna.

"Lah apaan sih Le, orang gua duluan." ucap Arjuna tak terima.

"Lo duduk depan." ucap Nalendra datar.

"Gamau anjir." ucap Arjuna.

Aku yang frustasi langsung berdiri dan meninggalkan mereka berdua yang masih berdebat. Akhirnya aku memilih untuk duduk di samping Reksa.

"Tuh kan Le, gara-gara lo Ara pindah." ucap Arjuna kesal. Lalu Nalendra langsung duduk tanpa merespon Arjuna.

🐆 Team Seojun 🐆

Raqilla Alesha
Guys gue lagi gaenak badan.

Minta tolong TA in ya🥺

Kei Zivanka
Gue ada acara dadakan ):

Aurora Afsheen
Anjir ya bisa bisanya pada ga bilang kalo ga ngampus.

Gue sendirian anjir.

Yaudah tar kalian bedua gue absenin.

Raqilla Alesha
Sorry ya ra ☹️

Kei Zivanka
Maapin ra, tencu 😙

Aurora Afsheen
HM.

Aku mematikan handphone dan melanjutkan kembali pada kuliah hari ini.

Setelah selesai dengan mata kuliah pertama aku langsung mengurungkan niat untuk ke kantin, karena pasti sangat tak nyaman jika harus ke kantin sendirian. Sedangkan Reksa saat ini sudah langsung keluar kelas karena ada rapat dengan kementriannya.

Reksa memiliki hobby yang sama denganku, yaitu gila organisasi.

"Tumben sendirian." ucap Nalendra yang tiba-tiba duduk di sebelahku. "Pasukan minion lo pada kemana?" ucapnya lagi sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.

"Enak aja bilang temen-temen gue minion. Pada ga masuk, Reksa juga ada rapat. Lo ngapain duduk disini?" tanyaku sinis.

"Duduk doang anjir. Kelaran bentar kek berantemnya cape gua." ucap Nalendra

"Ga bisa gue damai sama lo."

Lalu Nalendra berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah luar kelas.

"Nale." panggilku.

Nalendra memberhentikan langkahnya ketika aku memanggil lalu menoleh memperlihatkan wajahnya yang dingin.

"Hm?" Nalendra bergumam.

"Mau kemana?" tanyaku penasaran.

"Kantin." ucap Nalendra singkat.

DarahmeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang