1.5K 246 25
                                    

Seulgi mengawasi sebuah gedung apartment, setelah cukup lama Seulgi akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan mencari nomer yang seesuai dengan alamat di form perubahan yang ditulis oleh Yeri. Langkah kaki Seulgi terhenti melihat jam tangannya, ini masih jam kantor jadi pasti Jisoo masih di kantor dan Yeri pasti masih dikampus tapi bagaimana dengan Jennie ?





Seulgi mengurungkan niatnya, merasa sangat bodoh tidak mengingat tentang hal ini sebelumnya. Seulgi menyandarkan diri disamping mobilnya, kakinya enggan membawanya pulang atau kembali ke sekolah dancenya, pikirannya masih penuh dengan tanda tanya tentang adik - adiknya. Perhatian Seulgi teralihkan melihat Jennie yang keluar dari mobilnya. Dengan tergesa - gesa Seulgi berlari mendekat kearah Jennie yang memandangnya tidak suka.






" Sorry bisa kita bicara sebentar ?"

" Tidak, permisi. " Seulgi mematung persekian detik mendengar jawaban Jennie yang sangat dingin padanya dan lagi Seulgi memotong jalan Jennie yang menghela nafas kesal dengan wajah malasnya.

" Aku mohon hanya sebentar saja. "

" Aku kenal kamu aja engga. "

" Aku Bae Seulgi. "

" Bisa minggir, aku sedang buru - buru. "

" Kamu Jennie kan ?"


" Kalau iya kenapa kalau engga juga kenapa ? Itu tidak ada hubungannya denganmu. " Jennie kembali melangkah pergi meninggalkan Seulgi yang tidak habis pikir dengan sikap Jennie dan hanya bisa memandang punggung Jennie yang semakin memghilang dari pandangannya.

" Wow, apa yang terjadi tadi. " Seulgi menggelengkan kepala dan kembali masuk kedalam mobilnya.








Wendy tertawa melihat wajah Seulgi yang sangat kusut dan mata Seulgi yang tidak lepas memandang Joy yang menjadi salah tingkah di pandang oleh Seulgi tanpa jeda sama sekali, kemana dia melangkah mata Seulgi selalu mengikutinya. Joy merasa merinding ketakutan melihat kakak dari bossnya ini.




" Kenapa kusut banget sih ? Dan itu udah matanya kasihan Joy ngga bisa konsen kerjanya. "

" Aku bertemu dengan Jennie kakaknya Yeri, gadis yang pernah aku ceritakan dulu. "

" Terus hasilnya gimana ?"

" Gila, dingin banget anaknya. Beda sama Yeri adiknya yang sedikit waras tapi masih sama menyebalkannya. "

" Kok bisa ?"

" Aku cuma mau ajakin ngobrol sebentar aja dia kagak mau sama sekali, aku tanya namanya dia bilang ga ada urusan sama aku. "





Wendy semakin tertawa membayangkan wajah Seulgi yang pasti tidak jauh berbeda dari sekarang. Kakaknya ini orangnya sangat easy going jadi dia masih sering merasa sangat shock jika menemukan orang yang terlalu jaim untuk saling mengenal. Pintu ruangan Wendy kembali terbuka dan muncullah Irene yang masih sama kusutnya beberapa hari ini. Efek adik mereka tidak main - main pada kedua kakak tertuanya ini.






" Joy, sudah siap semua berkas untuk meetingnya ?"

" Sudah miss. Mau berangkat sekarang ?"

" Kamu langsung pulang aja hari ini, biar aku sama kak Hyun yang akan handle meeting kali ini. "

" Saya tidak perlu ikut ?"

" Ngga usah, kamu pulang aja. "





Joy mengangguk dan berjalan menyerahkan berkas ke meja Wendy yang lagi - lagi mendapatkan tatapan dari kedua pasang mata yang tak lain adalah Seulgi dan Irene. Joy yang sudah merasa risih dengan buru - buru membereskan mejanya dan meraih tasnya segera meninggalkan ruangan kerjanya.


 BOND // BlackVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang