Chapter 21

761 106 50
                                    

Bintang-bintang yang bersinar di langit malam menemani mereka yang menikmati indahnya cuaca sembari duduk disebuah kursi panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintang-bintang yang bersinar di langit malam menemani mereka yang menikmati indahnya cuaca sembari duduk disebuah kursi panjang. Rara yang mendengar detak jantung Taehyung sambil menutup matanya, Taehyung yang memeluk erat gadis itu seakan tak mengizinkannya untuk tidak pergi kemanapun.

"Piggo, jaga dirimu baik-baik. Jangan menangis, jangan merasa bersalah. Piggo ku harus kuat menjalani pahitnya kehidupan, piggo ku harus menjadi seorang ayah yang baik untuk anak-anak nya kelak" -lirih Rara

"Kita akan menikah dan mempunyai anak yang lucu sayang, jangan mengatakan apapun yang membuat ku sedih"- Taehyung berusaha menahan tangisnya

"Piggo, aku mencintaimu. Maafkan aku tak bisa bersamamu selamanya, lupakan aku dan cari pengganti ku. Aku akan selalu mendoakan mu, aku akan berada tepat di samping mu seperti janji yang pernah kita buat sebelumnya"

"Jangan berbicara seperti itu, apa kamu ingin membuat ku menangis lagi hmm?" -Taehyung berusaha menghentikan perkataan Rara

"Piggo, apa kita akan selalu bersama sampai kapan pun?"

"Kita akan memang selalu bersama sayang, apa kamu tahu? Aku tidak membutuhkan alkohol lagi jika dirimu semakin membuat ku mabuk karena kadar Cinta mu yang terlalu tinggi" -Taehyung berusaha mengalihkan pembicaraan

"Apa kamu ingat Ra? Yang pertama mengajak berkenalan adalah dirimu, dan sekarang yang pertama meninggalkan juga dirimu. Dasar gadis nakal" -sambung Taehyung

"Maafkan aku piggo, aku sudah tak sanggup lagi. Aku sudah muak dengan berbagai alat medis dan obat pahit yang selalu ku konsumsi"-jawab Rara dengan lemah

Rara melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Taehyung, ia mendaratkan sebuah kecupan di bibir tebal Taehyung. Taehyung mengerti, ia pasrah sekarang. Untuk kedepannya biar waktu yang menentukan kehidupannya. Taehyung mengusap pipi gadisnya dengan lembut, wajah cantiknya kini terlihat sangat pucat dan bibirnya kering.

"Baiklah, tidur nyenyak di pelukan ku" -Ucap Taehyung lirih, ia berusaha menahan tangisnya

Tangan Rara terulur mengusap air mata Taehyung yang tak bisa ia tahan. "Sudah ku bilang, piggo ku tidak boleh menangis"

Tak kuasa menahan tangisannya Taehyung pun memeluk erat tubuh gadisnya yang terasa lebih kurus. Kepalanya terus ia kecup menumpahkan semua perasaannya. Bahkan pipi dan bibirnya terus Taehyung hujam dengan ciuman yang terlihat menyakitkan.

Kondisi tubuh Rara semakin melemah, suhu tubuhnya menurun menjadi dingin, detak jantungnya kembali abnormal, Taehyung bisa merasakannya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Rara, aku mencintai mu. Sangat mencintai mu"

"Hmm aku juga sangat mencintai mu, piggo nakal" -ucapan yang dilontarkan Rara semakin lirih

"Jangan pergi, apa kamu tak ingin menjadi ibu dari bayi kembar kita nanti?" -Taehyung terus mengajak Rara bicara

"M-maafkan aku sayang"

[M] Please, Don't Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang