Bruk!
Sebuah cahaya tiba-tiba muncul dari langit. Cahaya itu menghantam tanah dan menciptakan sebuah ledakan energi yang cukup besar. Membuat sebuah lubang dengan diameter lima meter. Angin juga berhembus dengan sangat kencang dari munculnya cahaya itu. Menciptakan pusaran angin yang sangat kencang.
Perlahan, cahaya itu mulai memudar. Siluet dari sebuah sosok mulai terlihat. Dari siluetnya, bisa diketahui kalau sosok itu memiliki tiga pasang sayap yang sangat lebar di punggungnya. Ada juga sebuah lingkaran cahaya yang melayang di atas kepalanya. Di tangan kanannya, sosok itu memegang sebuah pedang besar dan di tangan kirinya memegang perisai besar. Setelah cahaya itu lenyap, diketahui kalau sosok itu adalah malaikat. Ia adalah salah satu dari tiga Archangel terkuat, yaitu malaikat Raphael.
Malaikat Raphael memiliki wajah yang sangat indah, itu adalah keindahan kelas dunia. Rambutnya panjang berwarna pirang dengan kuping panjang layaknya ras elf. Penampilannya seperti seorang pria dewasa yang mengenakan armor putih dengan pedang dan perisai di tangan kanannya. Tiga pasang sayapnya berwarna putih bersih seakan tidak ternoda. Bukan itu saja, Raphael mengeluarkan aura yang menenangkan siapapun. Kalau kata Feri, itu adalah [Angelic Aura].
"Lah? Kok malah malaikat yang dateng?" tanyaku yang heran begitu mengetahui kalau sosok itu adalah malaikat Raphael. Apalagi, Raphael memiliki [Otoritas Sub-Tuhan] yang menbuatnya susah untuk dilawan.
Devan lupa kalau Raphael adalah penjaga untuk dunia Hebell, bercanda. Aku tentu saja tahu mengapa Raphael datang. Itu karena terjadi kekacauan di dunia ini dan pemimpin dunia ini telah mati. Ya, Sekan sudah mati baru saja. Aku pikir itu karena bertabrakannya energi Raphael dengan energi diriku yang membuat Sekan tewas seketika. Begitu pula dengan Rikka, ia baru saja tewas dengan wajah penuh keputusasaan.
Dari apa yang dikatakan oleh Feri, Raphael setidaknya setara dengan Feri untuk saat ini. Jika kekuatan Feri tidak diambil ketika dirinya jatuh, Raphael bukan apa-apa baginya. Karena itu, Feri untuk saat ini setara dengan Raphael. Itu berarti Raphael memiliki potensi serangan sepuluh alam semesta. Aku bahkan terkejut setelah mengetahui kalau Raphael adalah yang paling lemah jika dibandingkan Gabriel atau Michael. Wow, aku penasaran bagaimana malaikat terkuat Michael itu.
Tentu saja aku tidak akan melawan Raphael. Aku hanya akan dipukulin oleh Raphael terus menerus. Jadi, untuk saat ini lebih baik aku menyerahkannya kepada Feri. Semoga saja dirinya bisa mengalahkan Raphael. Jika tidak, aku akan memikirkan cara lainnya. Ya, aku sudah memikirkannya sih barusan.
"Raja iblis!" ujar Raphael mulai berjalan perlahan menuju kami. Aku tidak tahu nada bicaranya kesal atau ramah, itu mungkin karena ia diatur sebagai malaikat sehingga tidak bisa diketahui kalau ia berbicara dengan nada kesal.
"Walau aku tidak mau mengakuinya, itu aku. Ada perlu apa sampai-sampai malaikat harus turun dari surga?" tanyaku dengan senyuman ramah. Tentu saja aku tidak mau bertarung dengan malaikat. Perbedaan kekuatan kami bagaikan langit dan bumi.
Raphael terus berjalan dan mulai membuka pedangnya. "Aku akan membunuhmu di sini bersama dengan yang lainnya!"
"Begitukah? Sayangnya, aku tidak mau dibunuh! Jadi, aku akan menyuruh Feri untuk melawanmu!"
Dengan cepat, Feri langsung berubah ke mode bertarungnya. Itu adalah mode bertarung yang sangat keren menurutku. Aku tidak tahu apa benda berwarna merah kehitaman itu adalah kulitnya atau zirah, itu menutupi tubuh Feri layaknya zirah. Lalu ada ekor tipis dan panjang yang di ujungnya memiliki bentuk panah. Jangan lupakan sepasang tanduk berwarna merah kehitaman di dahinya. Itu sangat keren sehingga aku bingung apakah dirinya adalah dragonoid atau iblis.
Penampilannya lebih seperti anak hasil hubungan naga dengan manusia yang disebut dengan dragonoid dibandingkan iblis. Zirah yang menutupi tubuhnya berwarna merah kehitaman mengingatkanku kepada loli demon lord yang merupakan dragonoid. Jika saja tanduk Feri ada satu dan berada di tengah dahinya, itu akan sangat mirip dengan loli demon lord berusia dua ribu tahun.
Selain berubah ke mode bertarungnya, Feri juga mengeluarkan sebuah pedang berwarna merah kehitaman. Pedang itu mengeluarkan aura penuh teror dan tidak menyenangkan. Aku rasa pedang itu lebih kuat daripada pedang yang terbuat dari aura Rikka yang dipadatkan. Padahal, pedang itu sama sekali tidak terbuat dari aura. Itu adalah pedang yang nampaknya terbuat dari baja khusus.
"Luciel, ya? Rasanya nostalgia ketika bertemu denganmu lagi," ujar Raphael dengan sebuah senyum yang menggambarkan nostalgia-nya.
Feri membalas senyuman dari mantan rekannya itu. Ia kemudian melangkah perlahan menuju Raphael. "Aku juga merasa nostalgia, Raph-chan."
Terdengar ketawa kecil dari Raphael. Penampilannya memang seperti pria dewasa, tapi tidak dengan wajahnya. Wajahnya lebih feminim daripada penampilan tubuhnya. "Kuahahaha, kau masih saja memanggilku begitu."
"Begitu juga denganmu."
Dengan kecepatan cahaya, Feri dan Raphael langsung beradu pedang. Atau lebih tepatnya saling menghantamkan pedang. Pedang Feri menghantam dengan keras perisai putih dengan aksen emas milik Raphael. Sedangkan pedang Raphael ditahan langsung oleh lengan kiri Feri. Hantaman pedang mereka saja sudah menciptakan ledakan energi yang besar dan membuat angin berhembus dengan sangat kencang layaknya badai.
Menurut hierarki para malaikat, Feri atau Lucifer atau juga Luciel merupakan Archangel pertama dan terkuat. Ketika menjadi malaikat dan bertugas di surga, potensi serangan Feri adalah dua kali lipat dari potensi serangannya sekarang. Tempat kedua ditempati oleh Michael dan Satanael atau Satania atau aku lebih suka memanggilnya Tania yang dianggap sebagai adik Feri. Mereka berdua memiliki potensi serangan yang sama ketika Tania menjadi malaikat.
Oh iya, ada satu fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapapun. Yaitu, kekuatan yang dimiliki oleh malaikat, mau itu Archangel atau Seraphim, tidak akan pernah bertambah. Para malaikat tidak akan pernah bisa mengembangkan kekuatannya karena memang sudah diatur seperti itu. Walau sudah berlatih bermiliar-miliar tahun, kekuatan malaikat tidak akan permah bisa bertambah. Untuk kasus malaikat jatuh, aku tidak tahu.
Setelah saling menghantamkan pedang, Feri dan Raphael saling beradu pedang. Itu bahkan lebih hebat daripada ketika Feri dan Sekan saling beradu pedang. Tidak, adu pedang Feri dan Sekan hanyalah mainan anak kecil di hadapan adu pedang yang sebenarnya ini. Seakan dua orang pendekar pedang terhebat saling memperlihatkan kemampuannya. Kecepatan, kekuatan, dan lain-lainnya sudah berada di ranah lain. Aku bahkan sama sekali tidak bisa melihat pertarungan itu.
"Wow!" aku hanya bisa terkagum melihat pertarungan mereka yang merusak area sekitar. Dentuman-dentuman yang sangat keras dan ledakan energi yang besar tercipta layaknya kembang api di tahun baru. Aku benar-benar dibuat kagum dengan pemandangan di depanku.
Bruk! Bruk! Bruk!
Tiba-tiba, ada lebih dari sepuluh cahaya yang muncul dari langit. Aku tidak yakin apa yang di bawa cahaya itu, tapi perasaanku sangat buruk tentang ini. Jika kuhitung, total cahaya yang turun dari langit ada lima belas. Cahaya itu terus bertambah dan bertambah hingga total dari keseluruhan cahaya itu ada tiga puluh. Benar-benar buruk kalau itu adalah Archangel seperti Raphael.
Perlahan, sosok-sosok di balik cahaya itu mulai terlihat. Mereka semua terlihat hampir sama. Penampilannya adalah remaja laki-laki dengan rambut pendek berwarna pirang, beberapa ada yang berambut hitam. Mereka memiliki enam pasang sayap setengah kali lebih kecil daripada punya Raphael. Ada juga halo malaikat yang melayang di atas kepala ketiga puluh malaikat itu.
"Apa mereka itu Archangel seperti Raphael?" tanyaku kepada Viani.
Viani hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian mulai menatap para sosok malaikat yang telah turun dari langit. "Mereka adalah Seraphim."
"A-apa?" tanyaku terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Viani.
Walau Seraphim lebih baik daripada Archangel, itu tetaplah buruk. Seraphim adalah malaikat yang diciptakan secara bersamaan, sehingga potensi serangan mereka sama. Masing-masing Seraphim memiliki potensi serangan sebanyak satu alam semesta. Jika ada tiga puluh dari mereka, itu berarti potensi serangan mereka adalah tiga puluh alam semesta. Jika ditambah dengan potensi serangan Raphael, itu akan menjadi empat puluh lima alam semesta. Bahkan jika kekuatan kami semua digabung, kami tidak akan bisa menang.
I-ini benar-benar buruk!
------------------------------------------
Referensi :Loli Demon Lord berumur 2000 tahun yang merupakan dragonoid yang gue maksud adalah Milim Nava dari anime Tensei Shitara Slime Datta Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Mungkin Aku Adalah Raja Iblis?
FantasySeorang siswa SMA bernama Devan Steviano menjalani kehidupan sekolahnya yang monoton. Ia menyukai kehidupan klise yang ia jalani setiap harinya. Suasana damai adalah yang ia nikmati. Merasakan damai dengan setiap bagian dari tubuhnya. Namun, itu sem...