HAPPY READING :)
"Wihh ternyata lu bisa ya ngucapin kata-kata keren didepan orang banyak kaya gitu bro." Ucap Hanni dengan wajah sedikit mencibir.
"Kesel gw masa alasan se-romantis itu dibilang konyol. Eh wait wait...., sejak kapan lu manggil gw dengan panggilan bro njing. Udah kaya homo-homo di kitab-kitab laknat aja lu monyet."
"Ya terus gw musti manggil lu apa? sis gitu?"
"Ga gitu konsepnya kampret."
"Ke kantin yok, pengen makan somay gw." Ajak Hanni.
"Yaudah yok matkul selanjutnya juga masih jam 2 nanti, nanggung juga kalo mau balik ke rumah udh jam segini."
Saat ini kami sedang berjalan di lorong kampus. Acara penerimaan anggota Mapala sudah selesai dan kami menuju ke kantin fakultas untuk membeli makanan yang sedang di inginkan sohibku.
"Bang aku mau dong somay seporsi." Kata Hanni saat kami berdua sudah sampai di stan somay bang Itang.
"Lu mau juga ga nyet?" Lanjutnya menawari sohibnya."Ga han, Lagi ga pengen."
"Udahlah gw yang traktir bro."
"Kalo lu maksa sih yaudahlah."
"Yaelah lu kalo gratisan aja cepet kambing."
"Rejeki kan gaboleh ditolak hahaha." "Ya ga bang?" Tanyaku menggoda, meminta persetujuan abang penjual somay yang menurtku cukup good looking untuk ukuran abang-abang penjual somay.
"Yoi mas." Jawabnya dengan senyum manis khas lelaki Sundanya.
"Yaudah bang dua porsi."
"Pakai pare apa ngga mas Hann?"
"Aku nggausah bang, lu gimana Dik?"
"Gw pake deh bang."
"Eh doyan pahit lu?" Tanya Hanni heran.
"Ga seberapa sih. Lagian yang nyajiin somaynya kan manis, jadi ga bakalan seberapa pahit Hann." Senyumku menatap abang penjual siomay bertujuan menggodanya.
"Yee dasar lu homo gatau malu!" cibir Hanni.
Abang somay yang menyaksikan dan mendengar kata-kata kami hanya bisa tertawa geli.
"Pedas ngga mas?"
"Yang ga pake pare pedes bang, yang pake pare ngga pedes." Jelas Hanni yang sudah hafal kalau aku tidak terlalu suka pedas.
"Siap mas, abis ini saya antar, mas mas duduk disebelah mana?"
"Disana tuh bang, deket tiang kanopi situ tuh." Tunjuk Hanni ke arah meja yang akan menjadi tempat kami berdua akan menyantap makanan yang kami pesan.
"Oke siap mas, ditunggu aja disana."
"Oke bang."
~~~
"Eh lu sebenernya suka sama dia ga sih?" Tanya Hanni mengarahkan kepala menunjuk bang Itang.
"Kaga. Gw iseng aja becandain dia." Jawabku jujur.
"Asli lu ga suka sama dia?"
"Dia lumayan sih, ganteng khas sunda banget wajahnya, gaya pakaiannya juga cukup keren buat ukuran abang-abang somay. Tapi gatau Hann, gw gada feeling aja sama dia." "Emang kenapa sih lu nanya nanya gitu?" imbuhku penasaran ada masalah apa Hanni sampai menanyakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAWU [BL]
RomanceApakah aku membuatnya Jatuh Cinta? Ataukah aku yang dibuatnya Jatuh Cinta? ° Pradikta Anantara. Mahasiswa baru di salah satu Universitas swasta di kota Surabaya, memiliki orientasi seksual yang berbeda, namun tak takut untuk mengakuinya. Ia mendam...