Jake menghembuskan nafasnya berulang-ulang kali, mengusap keringatnya yang tiba-tiba bercucuran.
"Jake, cuma meluk aja susah banget. Heran." ujar Jungwon.
Melotot, Jake rasanya ingin mencekik sahabatnya.
"Lo gila? Enakan kalau cuma meluk teman sekelas, ini lo suruh gue meluk kak Sunghoon?!"
Jungwon tertawa, menikmati penderitaan Jake.
"Ini menguji adrenalin namanya"
Membentur kepalanya di loker, Jake memaki dirinya sendiri.
Dia main TOD. Kena dare.
Dare-nya meluk si kakak kelas bernama Park Sunghoon.
Masalahnya! Ini Sunghoon.
Dia ada di dalam list orang-orang yang harus dijauhi di sekolah. Harus, valid.
Dia anak geng sekolah cuyyy. Paling ditakuti satu sekolah. Mana garang lagi orangnya.
Dan jika Jake salah melangkah saja, dia bisa jadi sasaran empuk korban bullyan geng mereka. Sampai lulus.
"Ayo, pasti bisaaa"
Menghembuskan nafasnya, Jake memasok oksigen dalam paru-parunya.
Takut kalau ini akan menjadi hari terakhirnya bernafas.
"Siap nggak?" tanya Jungwon.
Menggigit bibirnya, Jake mengangguk ragu.
"Bye, semoga beruntung"
Menoleh, langkah kecil Jake berjalan melewati koridor sekolah.
Ini masih jam pulang sekolah, anak-anak masih nongkrong di koridor, depan loker mereka.
Mata Jake mendapati sosok Sunghoon dari kejauhan. Gampang, dia tinggi plus tampan. Kelakuannya aja yang minus parah.
"Mampus" gumam Jake, saat melihat geng tersebut sedang mengganggu adik kelas.
Bergetar, Jake cepat-cepat menyembunyikan tangannya ke saku hoodienya.
"P-permisi"
Satu geng spontan menoleh. Yang awalnya tertawa, kini wajah mereka datar menatapnya.
"Siapa?" ujar Kei, ketua geng.
Jake mencoba menatap Sunghoon. Dibalas tatapan tajam.
"Mau ngomong sama kak Sunghoon, bisa?" tanyanya, ragu.
Sunghoon menatapnya datar, melangkah mendekat.
"Kenapa lo?"
Jake meringis kecil. Menelan ludahnya sendiri.
Oke. Dia bisa. Batinnya.
Melangkah lebih dekat, Jake cepat-cepat maju.
Tangannya terbuka, dengan cepat memeluk Sunghoon.
"..."
"BUSET"
"ANJIR, SIAPA ITU"
"JAKE LO GILA"
Kira-kira seperti itu teriakan di sekitarnya.
Melepas pelukannya, Jake seketika lemas. Dia cepat-cepat menunduk.
"Maaf kak!" serunya.
Melirik sekitarnya, wajah semua orang menatapnya dengan segala macam pandangan. Ada yang syok, prihatin bahkan ada yang menatapnya tak suka.
Semua orang berbisik, membuat Jake merenggut.
Dia ketakutan.
Jake menutup matanya, ia tak bisa mendengar bisikan-bisikan itu lagi. Ia benci menjadi pusat perhatian.
Rasanya ingin muntah saja, seluruh badannya bergetar.
Jake hampir limbung, sedikit lagi kesadarannya menipis.
BRAK!
Suara itu membuat semua orang bungkam.
Sunghoon pelakunya, memukul loker keras. Menatap semua orang dengan tatapan mengintimidasinya.
"Mulai sekarang. Jangan ada yang deketin anak ini"
Tunjuknya, kearah Jake.
Arghhh!!! Jake semakin pusing!
"Karna mulai sekarang cuma gue yang boleh deketin dia." ucapnya tersenyum miring.
Tepat saat itu, Jake pingsan.
Bruk!
Tak ada yang mendekat, sudah terlalu takut. Karna sedetik kemudian Sunghoon yang menggendongnya.
Membalikkan badannya, Sunghoon menatap teman satu gengnya yang cengo menatapnya.
Tak percaya sama sekali.
"Termasuk kalian semua. Anak ini, punya gue"
Starring :
Shim Jake (manusia gemes)
Park Sunghoon (mas ganteng)
Hai, hehe. Bersama author keluaran lama tapi polesan baru! Dengan Bunny disini, pembaca twitku sering manggil aku Cereal.
Terserah manggil apa.
Yang penting sekarang aku udah buka akun WP. Finally!
Sebenarnya aku nggak cocok nulis tulisan bersambung, tapi aku bakal coba yaa :"
Nggak tahu juga bakal ada yang suka, but! Please enjoy it! ❤💕
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗡𝗼 𝗘𝘀𝗰𝗮𝗽𝗲 [𝗦𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝗸𝗲]
FanfictionAwalnya karena dare, Jake harus memeluk Sunghoon si anak geng. Namun kini, Jake terjebak dalam kungkungan Sunghoon seorang. "Siapa yang suruh lo pergi? Lo disini, bareng gue." bxb, homophobic kindly leave.