kembali

1.1K 94 52
                                    

Alisa tampak jengah saat melihat adik laki-lakinya terus saja memaksa untuk bicara. Padahal ia tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai karena mengurus persiapan pesta. Ia juga sudah berniat menyelesaikan pekerjaan yang akan datang supaya bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan Kuroo.

Setelah helaan napas yang kesekian kali, Lev mulai menggerakan bibirnya. Ia sebenarnya tidak tega melihat Alisa dengan mata panda akibat terlalu banyak begadang. Sudah pasti kakanya itu sangat mencintai Kuroo sehingga rela melakukan itu semua.

"apa kau yakin akan melanjutkan semua ini??" pria jangkung itu mengatakan dengan penuh kehati-hatian.

"maksudmu?"

"pertunangan, apa kau yakin akan melanjutkannya?" ujar Lev melanjutkan. Ia bisa melihat raut wajah sang kakak berubah drastis, antara marah, bingung dan juga kesal.

"kau ini bicara apa bodoh," Alisa memalingkan wajah, ia kembali fokus melihat berbagai desain yang akan ia kerjakan sesegera mungkin.

"sejak aku bergabung di team voli Nekoma aku sudah jatuh hati pada pria pendek yang amat jutek. Setiap perkataan yang terlontar dari mulutnya begitu pedas dan menusuk hati. Tapi dia itu pintar menyusun taktik brilian serta ia juga pandai memerhatikan orang lain meski begitu tsundere." ujar Lev bercerita.

Alisa tampak bungkam, ia masih tidak tahu kemana arah pembicaraan adiknya. Lev hanya menatap Alisa sendu.

"tapi kau tahu kakak, saat aku mulai mencintainya aku baru tersadar sudah ada orang lain mengisi hati orang itu. Aku mulai berpikir licik, bagaimana jika aku memisahkan mereka. Memanfaaatkan keadaan agar orang itu jatuh kepelukanku." Lev tampak muram, ia menatap Alisa yang masih memandangnya bingung. Lev lalu melanjutkan perkataannya dengan sedih.

"apa aku terdengar jahat kak?" ujarnya parau.

"kenapa kau melakukan hal seperti itu, bukankah kau akan bahagia jika dia juga bahagia?" tanya Alisa lembut.

Lev mengangguk singkat, ia mulai berani  setelah mendengar respon dari sang kakak.

"Kenma dan Kuroo senpai adalah sepasang kekasih," Lev dapat melihat Alisa yang begitu terkejut. Mungkin hanya dirinya yang tahu kebenaran itu, karena Kenma maupun Kuroo tidak pernah menceritakan tentang hubungan mereka pada siapapun. Bisa dikatakan Lev terlalu peka saat melihat interaksi keduanya.

Lev berpikir ada alasan tersendiri kedua senpainya itu menutupi hubungan mereka,
ia tidak berhak ikut campur. Namun untuk sekarang ceritanya sedikit berbeda, ia tidak ingin ada yang tersakiti untuk kedepannya.

"jangan bercanda Lev, aku sedang sibuk saat ini." Alisa kembali fokus memeriksa beberapa desain. Ia pikir Lev hanya membicarakan omong kosong.

"aku serius kak, apa kau tidak menyadari betapa terpukulnya Kenma senpai setelah mendengar kalian akan bertunangan?" tanya Lev memastikan.

"lalu apa masalahnya, itu mungkin cerita dulu. Sekarang Kuroo sudah menjadi milikku dan akan bertunangan denganku." ucap Alisa berteriak. Lev seharusnya tidak mengungkit masa lalu, saat ini dirinyalah yang akan menjadi peran utama dalam kisah seorang Kuroo.

Tidak ada seorangpun yang bisa menggantikannya, ia sudah mengorbankan segala yang ia miliki untuk kesembuhan pria itu. Lalu apakah Kenma akan tega mengambil apa yang sudah menjadi miliknya?

Seharusnya pria pendek itu sadar diri, jika ia sudah kehilangan Kuroo setelah mereka terpisah dirumah sakit dulu. Seharusnya ia tidak perlu datang menampakkan diri setelah sekian lama berpisah.

"apa kakak sudah menyadarinya sejak lama?" ujar Lev heran.

"aku tahu bahkan saat kalian masih sekolah di Nekoma dulu, aku melihat Kuroo mencium Kenma diatap." ucapnya lirih, Alisa dapat mengingat dengan jelas kenangan masa lalu. Awalnya ia berpikir jika ia hanya salah lihat. Tapi setelah mendengar ucapan Lev semuanya menjadi jelas.

Hurt [Kuroken][COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang