Invof brigthHari yang begitu cerah seperti nama ku yang berarti cerah. Yah aku bright vacirawit, ini aku satu tahun lalu.
Keluarga ku sangat sempurna, hidup dengan damai dan berkecukupan. Ayah dan ibu sangat menyayangiku, aku sangat dekat dengan ayah. Segala yang ia katakan aku turuti, dia kebanggaan ku. Dan walau aku gak terlalu dekat dengan ibu karna
dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Tapi hidup ku lebih dari sempurna. Aku punya segalanya.
Sampai akhirnya roda kehidupan berputar, karna mungkin tak selamanya hidup indah. Hidupku mulai hancur, satu persatu drama datang dalam hidup ku. Drama pertama ayah dan ibu bercerai, drama ke dua ayah ku meninggalkan ku begitu aja dengan mamah. Dia pergi keluar negri dan mulai hidup baru disana.
Dan ternyata yang ninggalin aku bukan hannya ayah, tapi juga teman teman kuereka ninggalin aku gitu aja tanpa hal yang jelas. Di saat aku butuh dukungan mereka malah meninggalkan ku. Hidup ku mulai berantakan dan semerawut.
Tiba tiba hidup ini gelap. Ku menemui diri ku tak seperti dulu. Dan berapa egoisnya aku yang tidak perdulikan keadaan ibu. Kita memutuskan pindah dari kota itu. Mamah membeli rumah baru dan menjual rumah yang penuh kenangan itu. Aku menurutinya, otomatis aku pun pindah kampus.
Invof normal..
Hari ini bright masuk kuliah pertamanya, dengan dandanannya yg semerawut tapi tetap saja keren dan coll abis, matanya yang sinis penatap setiap orang yang melihatnya membuat yang lain pun enggan untuk menyapa apa lagi mendekatinnya.
Sampai masuk ke kelasnya. Dosennya memperkenalkannya.
" Sebutkan nama mu"
" Aku bright"
" Lalu ada yang lain yang kamuingin kamu katakan.."
"..." Menggelengkan kepalanya
" Ya sudah duduk sana"" Di sini pak.. biarkan bright duduk bersama ku" ucah seseorang dengan senyum manisnya.
" Nah tuh.. duduk sana" perintah dosenDan brigth pun duduk di samping orang tersebut, dan menatapnya sinis.
" Wih... Sadis banget tatapnya, biasa aja kali"
"..."Beberapa jam pun berlalu dan kelas pun berakhir, dan semua mahasiswa bubar. Brigth pun berjalan jalan melihat lihat kampus barunya. Tapi langkahnya berhenti saat telinganya mendengar alunan musik piano di sebuah sudut lorong.
Dia mencari asal suara itu. Dan berhenti di depan sebuah ruangan yang tak tertutup rapat pintunya, dia membukannya sedikit, mengintip ada apa di dalamnya, karna asal suara itu pun dari sana.
Ada seseorang yang sedang memainkan piano dengan indahnya. Dia terpesona melihatnya, tapi saat dia lihat lebih jelas orang itu adalah orang yang duduk di sebelahnya tadi.
"Shiaa.. itu kan. "
Dan tiba tiba bright terjatuh tersungkur karna pegangannya terlepas pada daun pintu itu.
" Awww..."
Membuat orang itu berhenti memainkan piano. Dan terkejut, dia menghampiri brigth.
" Heuuiii... Kau tak apa apa?"
" Emmmz, iyah gak papa,"
" Apa yang kau lakukan disini,?"
" Kebetulan lewat,,"
" Ngintip yah..?"
" Ikhh.. apa sich GR"
" Emmzzz, iyah dech tapi jangan jemberut gitu napa, senyum dong. Karna denfan kamu tersenyum satu masalah dalam hidup mu akan hilang"
" Apaan sih..!!"
" Oiyah aku Win.. kamu?"
" Kan udah tau tadi"
" Eh iyah.. lupa"Bright pergi begitu saja tanpa menghiraukan Win.
" Saat ini kau tak menghiraukan ku, saatnya nanti kau akan merindukan ku"
***
Keesokan harinnya bright berusaha kabur dari kelas dan bolos, tapi ke pergok oleh Win. Bahkan saat ini brigth sedang merokok. Win dengan beraninya mengambil roko yang sedang di hisapnya dan membuangnya.
" Eh.. apa yang kau lakukan?"
" Ngapain kamu ngerokok di kampus, udah bolos kelas,"
" Akkhh ,, apa peduli mu. Pergi sana"
" Di bilangin malah galakkan dia"Tiba tiba ada dosen yang memergoki mereka, dan membawa mereka ke kantor dekan.
" Brigth kamu kan baru di sini.. sudah membuat onar aja kamu."
"..."Kali ini bpk maaf kan tapi kalo kamu bikin ulah lagi kamu bapak hukum..
" Iyah pak.."
Mereka pun pergi dari ruang dekan.
" Jangan ikuti aku"
" Iyah.. aku cuma mau pulang ko"
" Emmmzz, mau ku antar?"
" Hahh??,, Gak salah denger aku?"
" Ya sudah kalo gak mau. "
" Eh.. iyah mau, mau"Win pun masuk ke dalam mobil. Dan Bright mengantar Win pulang, sespainya di rumah Win.
" Makasih yah"
" Emmmzz"
" Ya sudah daghh.. hati hati di jalan "
" Iyah bawel.."***
Keadaan di rumah Bright sangat sepi, dan tiba tiba ada tukang pos datang, dia memberikan surat undangan.
" Ini undangan pernilahan ayah..?"
Hatinya begitu hancur melihat undangan ini. Itu membuatnya frustasi. Malam ini dia pergi ke clup dan minum banyak alkohol, bright mabuk. Dan pulang.
Sampainya dirumah ibunya sudah menunggunya.
"Bright apa yang kau lakukan?"
" Sudah lah bu. Jangan urusin aku, urus saja pekerjaan mu. Aku sudah besar aku bisa menjaga diriku sendri"
" Bright.."Hati ibu teriris perih, tapi dia sabar menghadapi anaknya itu..
***
Besoknya saat akan ke kampus Win melihat mobil Bright bukanya mengarah ke kampus tapi ke arah lain. Dan dia mengikutinya.
Dan benar saja dia kembali ke clup dan bermain bliyar di sana. Win menghampirinya.
" Eh.. Bright ko malah ke sini gak ngampus?"
" Apa peduli mu? Ngapain kesini?"
" Aku kan teman mu, yah aku peduli lah"
" Sejak kapan? Aku gak punya teman!!"Bright tetep bermain. Tapi win mengambil bola putih bliyar itu.
" Ok.. gini aja ayo kita bermain, kalo kamu kalah aku jadi teman kamu, tapi kalo aku kalah aku akan pergi"
" Hah... Kamu.. maen bliyar??"
" Emmmmzz"
" Oke deal.."Kira kira bisa gak yah Win maen bliyar??
Tbc.,