Happy reading Friends🧡
Lili pulang kerumahnya setelah berdebat panjang bersama Rangga hanya karna masalah sepele."Baru pulang muka udah ditekuk aja, abis berantem lagi ya sama bang Rangga" tebak Alba yang lagi diatas tangga.
"Bocil, gak usah kepo" Lili menjawab dengan nada marah.
"Marah nya sama siapa, yang disemprot siapa" kata Alba. Alba lebih memilih menghindar dari pada harus kena semprot lagi, sedangkan Lili melangkah menuju ke kamarnya.
***** ***** *****
Dimeja makan sekarang sudah ada Papa, Mama, Alba, dan juga adik nya yang paling bungsu bernama Qira
Lili duduk Disamping kiri Alba, sedangkan Qira duduk disamping kanan Alba dan juga berdekatan dengan Papa mereka.
"Qira, sini duduk disamping kakak biar kakak suapin" suruh Lili, dan Qira langsung beranjak menghampir Lili kemudian duduk disamping kanan nya.
"Jangan terlalu dibiasakan Li, nanti dia semakin manja" kata Rita, yang melihat perilaku Lili sering kali memanjakan Qira asal mau makan.
"Manjakan adik sendirikan gak papa sih Ma, selagi tangan ku masih mampu menyuapinya makan." jawab Lili, yang sedang ingin menyuapi nasi kedalam mulut Qira, Qira dengan senang hati membuka mulut nya dengan lebar.
"Kamu juga Qira, punya tangan itu difungsikan jangan manja banget sama kakak kamu"
"Orang kak Lili kok yang mau nyuapi Ma, bukan aku yang minta" jawab Qira yang telah selesai mengunyah makanan yang didalam mulutnya.
"Alah kamu kan bisa makan sendiri, seharusnya kan bisa nolak" Alba menyelah, yang juga ikut ambil alih dalam percakapan.
"Sirik bilang, lo kalau mau gue suapin sini buka mulut nya." balas Lili, setelah itu memasukkan nasi kedalam mulut nya.
"Udah diam, ini waktu nya makan jadi gak usah debat."
***** ***** *****
Lili berkali-kali mengetuk pulpen nya dimeja belajar nya, "Sumpah, gak ada yang lebih susah lagi apa soalnya dari ini?"
"Rangga udah selesai apa belum ya?" Lili mencoba menghubungi Rangga tapi hasilnya nihil sama sekali tidak diangkat.
"Anjir, kalau kayak gini gue bisa kena semprot, mana jam pertama." Lili terus menghubungi Rangga, berharap bisa diangkat.
Lili beralih menghubungi Dania. Dan tidak lama diangkat oleh pemiliknya.
"Hallo" kata Dania dari sebrang sana"Dan, udah siap matematika nya belum?"
"Matematika ya? Gue juga belum siap, rencana nya sih pengen liat punya kalian, gue kurang paham sama pelajaran nya"
"Oh, gue matikan ya, kita bahas digrup aja" setelah itu Lili mematikan sambungan telepon nya. Dan beralih ke grup whatsapp mereka berenam
"Makmum Hamba Allah"
Lili: Temen aku, yang paling cantik dan baik hati:v
Cani: Roman² nya, ada udang dibalik panci ni
Ayla: Jangan kena rayuan maut nya Lili.
Sindy: Lo mau nyontek mtk ya! Makanya muji kita semua, ngaku lo.
Billa: Setuju, udah hafal kita semua dengan chat lo yang kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili (On Going)
Teen FictionFlora Lili Frasanti, sama seperti namanya yang indah. Dia adalah penyuka bunga Lyli, semenjak dia bertemu dengan anak laki-laki yang pernah dia minta permen kapas nya. ~~~~00~~~~ "Mamang pelit, awas aja kalo aku punya banyak uang aku bakal borong i...