Eits sebelum baca chapter ini, sudah kah kalian ngevote chapter sebelumnya?
Kalo belum monggo divote dulu yaa, terima kasih :)
Dua bulan berlalu sejak Ali memulai misinya bersama Sisca. Misi dimana Ali sengaja menjauhi Nayla dan lebih mendekati Sisca hingga pelantikan Pradana Putra dan Putri Pramuka. Misi itu bertujuan untuk menguji reaksi Nayla, apakah gadis itu merasakan cemburu atau tidak. Ali, jika terpilih menjadi Pradana Putra Pramuka, telah bernazar untuk menyatakan perasaannya kepada Nayla.
Dalam dua bulan yang sama, Nayla semakin erat dengan Dikha. Mereka sering bermain bersama, berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Meskipun dekat, namun tak lepas dari gejolak kecil di antara mereka, mulai dari perbedaan pendapat dalam hal pelajaran hingga perdebatan sepele. Tepat di penghujung dua bulan ini, Dikha, teman sebangku Nayla dan kawan gelutnya, menjadi Ketua OSIS untuk setahun ke depan. Meski sibuk, Dikha selalu menyempatkan waktu untuk Nayla. Namun, bagi Dikha, walaupun Nayla tidak sekeram dan secuek dulu, masih terasa bahwa Nayla belum sepenuhnya terbuka dengannya, sebagaimana Nayla terbuka dengan Ali. Dikha bertekad untuk terus berusaha membuat Nayla merasa nyaman dan membuka hatinya sepenuhnya.
Nayla semakin dibingungkan oleh perubahan sikap Ali yang begitu tajam, menghindari dirinya dengan tegas. Setiap kali Nayla berusaha menyapa, Ali hanya menatapnya dingin dan segera pergi tanpa sepatah kata. Bahkan, satu kejadian di kantin membuat kebingungan Nayla semakin terasa. Nayla mendekati Ali yang sedang makan, meminta izin untuk duduk di sampingnya, namun Ali tanpa ampun menghentikan makannya, menoleh ke arah Nayla yang ditemani Dikha, dan dengan tatapan dingin, Ali pindah meja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dikha yang peka terhadap perubahan sikap Ali terhadap Nayla, hanya memberitahu Nayla untuk memberikan Ali ruang untuk menyendiri.
Seiring berakhirnya jam pelajaran, suasana istirahat pun dimulai. Anak-anak kelas XI IPA 3 bergegas keluar kelas untuk menikmati waktu istirahat. Dikha, dengan buku dan alat tulisnya yang disimpan rapi di loker bawah mejanya, mencoba memanggil Nayla berulang kali. Namun, merasa diabaikan, Dikha akhirnya menoleh ke arah Nayla yang tengah menopang dagunya sambil menatap pemandangan di luar jendela. Dikha dengan gemas melihat Nayla yang seringkali terlihat melamun akhir-akhir ini, akhirnya menentangkan tangannya di bahu Nayla dengan lembut, mencoba membawa kembali perhatian Nayla ke dunia nyata.
"Nay," panggilan lembut itu terdengar dari belakang.
"E-eh. Kenapa, Dik?" Nayla tersentak kaget dan segera menoleh ke arah orang yang menepuk bahunya.
"Kenapa belakangan ini sering melamun, sih? Mau ke kantin bareng gak?" tawar Dikha dengan senyum ramah.
Nayla menggelengkan kepala, "Ah, gak apa-apa kok. Yuk, kita ke kantin."
Keduanya keluar kelas bersama, menuju kantin. Nayla dan Dikha sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, bukan hanya dari teman sekelas, tapi dari seluruh siswa di SMA Intelligence Indonesia. Di mata mereka, Nayla dan Dikha adalah pasangan yang sempurna, menjadi panutan di kalangan siswa sekolah. Dikha, dengan wibawa dan jabatannya yang bagus, dipadukan dengan kegantengan dan kepintarannya. Sementara Nayla, selain cantik, juga pintar dan memiliki segudang prestasi. Mereka menjadi pasangan yang serasi dan saling melengkapi, menjadi buah bibir di kalangan anak-anak sekolah, menjadikan mereka sebagai "couple goals" yang diidolakan.
Sampai di kantin, suasana riuh rendah menyambut kedatangan Dikha dan Nayla. Mereka berdua memesan hidangan favorit mereka. Dikha bergegas menuju stan soto ayam, sementara Nayla melangkah ke arah stan yang menawarkan nasi goreng. Setelah melakukan pemesanan, mereka berkumpul di tempat biasa mereka yang strategis, dekat dengan kipas angin yang memberikan kesegaran.
Nayla menyipitkan matanya, melihat dari kejauhan seorang cowok yang begitu akrab di matanya, namun kali ini ia terlihat bersama seorang cewek. Iya, Nayla mengenali Ali, sahabatnya, yang kini berjalan bersama Sisca. Wajah Nayla berubah secara drastis saat melihat Ali, yang kali ini tidak sendirian, melainkan ditemani oleh Sisca. Raut wajah Nayla mencerminkan perubahan yang mendalam, terutama saat melihat kedekatan Ali dengan Sisca, cewek yang pernah menyakiti hati Nayla. Rasa cemburu tumbuh di dalam hati Nayla, memberikan nuansa berbeda pada suasana hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅
FanfictionNayla Ayu Adara, si gadis dingin, super duper jutek dengan temannya terutama teman lelakinya, dan suka baca novel. Kemudian bertemu dengan Putra Dikha Anfasa, lelaki yang penasaran dengan perempuan bernama Nayla hingga membuat gadis itu kesal yang s...