Adisca, gadis berumur 11 tahun itu pergi bersama lelaki muda yang baru saja ia temui di alun-alun tadi. Rasa khawatir dan ragu yang sempat melanda nya, kini hilang dan tergantikan dengan perasaan senang juga penasaran. Ia ingin tahu, tempat menyenangkan seperti apa yang lelaki itu janjikan. Kini mereka berdua sedang menyusuri gang kecil yang lumayan sempit juga sangat jauh dari jangkauan orang-orang.
Adisca memperhatikan keadaan sekitarnya, ia menjepit bibirnya. "Kau yakin ini jalan yang benar?" tanya Adisca dengan raut wajah yang sedikit ketakutan juga manik mata yang terus menelisik ke segala arah, ia takut kalau-kalau ada monster datang. Tak masuk akal, tapi ia masih mempercayai hal seperti itu.
lelaki tampan berkostum Santa Claus itu menoleh kebelakang, senyum teduh ia tunjukan pada gadis yang berada dihadapan nya itu. Perlahan ia juga menghampiri gadis itu lalu menggenggam tangan nya, mencoba untuk menenangkan si gadis.
"Ini jalan satu-satunya menuju tempat itu, jangan takut, aku bersamamu, kalau kau takut kau boleh memegang tangan ku.." tuturnya masih tersenyum, lalu jari jemari miliknya ia tautkan dengan jari jemari milik gadis tersebut. "seperti ini." lanjut pria itu.
Seketika, semburat merah menghiasi pipi sang gadis, jantung nya berpacu dengan cepat. Pun pandangan nya ia turunkan ke bawah melihat tangan mereka yang saling bertautan. Ini aneh pikirnya, lelaki dihadapan nya hanyalah orang asing, tetapi ia merasa nyaman diperlakukan manis seperti ini olehnya.
Melihat reaksi Adisca yang tersipu malu, lelaki itu terkekeh pelan, ia merasa gemas melihat reaksi yang Adisca berikan. "Sudah, tak perlu takut lagi. Kau aman bersama ku." lerai nya, lalu menuntun Adisca melewati gang kecil tersebut. Gang yang mereka lewati lumayan panjang, gelap dan juga kumuh, wajar jika Adisca ketakutan.
Selang beberapa menit, mereka berhasil melewati gang tersebut. Mereka berdua sampai didepan sebuah toko boneka—ralat lebih tepatnya toko mannequin cantik yang menggunakan gaun indah juga rambut panjang yang berkilau.
Toko boneka tersebut memiliki nuansa biru pastel dan merah muda—warna kesukaan Adisca—yang sangat cantik, pagar putih yang tinggi nya selutut, menambahkan kesan indah disana.
"♪ london bridge is falling down ~
falling down ~ falling down ~london bridge is falling down ~
my fair lady ~ ♪"Iringan musik yang terdengar juga, menambah kesan ceria dan menyenangkan, membuat Adisca berdecak kagum melihat nya. Secara Adisca sangat suka boneka, apalagi teddy bear , tapi sayangnya ia tak menemukan teddy bear terpajang disana.
Lelaki itu menariknya masuk kedalam toko tersebut.
"Ayo.." ajak si tampan, mereka masuk ke dalam toko tersebut, baru saja membuka pintu toko, manik hazel milik gadis itu langsung disambut berbagai macam mannequin yang sangat cantik, para Mannequin itu memakai gaun yang tak kalah cantik.Adisca melirik kesegala arah sembari terkagum-kagum melihat Mannequin-mannequin yang cantik itu. "Woahh... Cantik sekali..." puji Adisca sembari meraba gaun dari salah satu mannequin disana. Ia sangat kagum melihat pahatan dari semua mannequin yang ada disana, terlihat sangat nyata. Sampai-sampai mata dari para mannequin tersebut bercahaya layaknya orang hidup.
"Kau suka?" tanya pria santa itu disertai senyuman. Adisca hanya berdeham diiringi anggukan ringan. Gadis itu benar-benar menyukai tempat ini. Dari suasana, warna toko, boneka mannequin, gaun yang mereka kenakan juga sangat cantik. Walaupun ia sedikit kecewa karena teddy bear tidak ada disana.
"Kalau kau mau, kami bisa membuatkan Mannequin untuk mu. akan kami buat percis seperti mu." tawar lelaki muda itu. Adisca tambah semangat dan antusias, ia ingin melihat dirinya dalam versi mannequin. Namun, ada yang mengganjal dibenak nya. Siapa 'kami' yang lelaki itu maksud?
KAMU SEDANG MEMBACA
Make A Contract With Devil [ NOREN ]✔ Revisi.
FanfictionLion hidup bersama kedua orang tuanya di sebuah mansion megah di inggris. Namun pada ulang tahunnya yang ke- 7, kedua orang tuanya, anjing peliharaan, serta singa pemberian pamanya mati dibunuh dan mansion tempat tinggalnya dibakar. Sementara ia di...