Vacuum

207 48 43
                                    

2012

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2012

Selama Taehyung hidup baru kali ini ia merasakan sebuah kekosongan dan kesepian yang sangat mendalam.

Tanpa adanya Suzy di dalam rumah membuat suasana menjadi sunyi.

Perasaan tersebut membuat Taehyung muak dan timbul sebuah perasaan untuk dendam pada Suzy.

"Aku sungguh seperti orang gila di sini! Mengapa hari ini sangat sepi dan membosankan?!" Taehyung mengomel seorang diri karena suasana yang sangat sepi bahkan ini adalah malam yang sangat mengesalkan baginya.

Karena tidak ada hiburan di rumah, Taehyung mengambil mantel lalu jalan keluar rumah. Ia berjalan kaki sembari menikmati malam yang ramai.

"Taehyung!"

Sontak Taehyung menoleh saat rungunya mendengar seseorang memanggil namanya. Taehyung mengedarkan pandangannya dan ia melihat sosok Jimin yang berlari kecil guna mendekati dirinya.

"Kau rupanya." Ucap Taehyung singkat saat Jimin berada di kirinya.

"Kenapa? Kau merindukan seseorang? Apakah kau mengharapkan orang lain yang memanggilmu?" Pertanyaan Jimin membuat Taehyung naik pitam sendiri.

Kening Taehyung menyatu bahkan nada suaranya sedikit lebih tinggi, "Aku sedang tidak merindukan seseorang."

"Di mana Suzy? Biasanya kalian selalu bersama." Pertanyaan Jimin kali ini sungguh membuat Taehyung ingin berteriak kencang tanpa alasan yang jelas.

Taehyung berusaha meredam emosi dengan cara menghembuskan napas dan memasang senyum simpul pada wajah tampannya, "Mari ke kafe. Minum kopi."

Seperti memiliki kemampuan membaca pikiran seseorang, Taehyung memalingkan wajahnya menatap Jimin yang kini menggenggam cangkir kopinya, "Aku mohon dengan hormat jangan membahas Suzy lagi."

"Kau bisa membaca pikiranku, Taehyung?" Kedua netra Jimin membola saat Taehyung dengan sangat mudah dan tepat menebak isi kepalanya.

"Kau sangat menakutkan, Taehyung." Final Jimin pada Taehyung lalu ia menyeruput kopi miliknya.

"Aku tidak bisa membaca pikiran seseorang. Aku harap hari-hari akan berlalu dengan cepat." Hembusan napas Taehyung membuatnya sangat terlihat kesepian. Jimin menyadari hal tersebut dan memahaminya.

"Kau tidak mengunjungi orang tuamu selama liburan?" Jimin dapati Taehyung menatapnya lalu menatap kopi yang sedang ia pegang.

"Orang tuaku di luar negeri. Nanti aku akan menyusulnya dan tinggal di sana selamanya."

Keberadaan ramai seperti di kafe yang Taehyung datangi bersama Jimin malam ini tidak mampu mengusir rasa kesepiannya. Beberapa kali ia menghela napas dan mengedarkan pandang seperti mencari seseorang.

"Jika kau merindukan seseorang lekas temui dia. Jangan berdiam diri saja seperti saat ini." Saran yang Jimin berikan membuat Taehyung mengulas senyum simpul.

You Again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang