HAPPY READING :)
Sudah sepekan kurang lebih aku bergabung dalam organisasi.
Saat ini aku sedang berada di ruang Mapala bersama anggota lain. Sekarang kami biasa menyebutnya 'Basecamp'. Kami sedang menghadiri pertemuan untuk membahas kegiatan lanjutan Mapala, yang akan diadakan minggu depan."Jadi, Kalian yang merupakan anggota baru dalam organisasi Mapala ini akan, dan diwajibkan untuk melakukan kegiatan lanjutan." Jelas salah satu seniorku yang aku ketahui bernama Alif tersebut.
"Apa itu kegiatan lanjutan kak?" Tanyaku setelah terlebih dahulu mengangkat tangan kananku dan dipersilahkan oleh seniorku tadi.
"Mbaa Gina, nih junior kamu tanya apa itu kegiatan lanjutan?" Alif melempar pertanyaan tersebut ke Gina.
"Jadi. Kegiatan lanjutan dalam organisasi kit- Eh sebentar tunggu dulu, masa dari delapan orang, tidak ada sama sekali dari kalian yang mengetahui apa itu kegiatan lanjutan sedikitpun?"
Kak Gina balik bertanya kepada kami yang merupakan anggota baru.
Sementara kami hanya saling berpandangan antara satu sama lain, menunggu ada seseorang yang sanggup memberikan jawaban kepada senior yang pernah menyebutku manis itu.
'Tentu saja lah tidak ada yang tau, kan kami anggota baru' batinku."Kegiatan lanjutan ya kegiatan lanjutan. Setiap organisasi memiliki kegiatan lanjutan yang berbeda-beda sesuai minat mereka. Berhubung saat ini kita berada di organisasi pecinta alam, saya menebak kegiatan lanjutan yang akan kita lakukan tidak akan jauh-jauh dari kata alam, sungai, pantai, atau gunung.
Misalnya kita bakalan melakukan pendakian, membersihkan pantai dari sampah dan limbah, atau melakukan penyusuran sungai."Kami semua terdiam mendengarkan penjelasan menditail yang diberikan salah satu teman seangkatan kami.
"Bener ga kak?" tambahnya bertanya.
"Yup benar, benar sekali Adam."
Aku menangkap ekspresi terkejut di wajah kak Gina.
Namun aku juga tak kalah terkejutnya saat menyadari bahwa Adam adalah nama orang yang telah menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
'Adam ? bayangin aja. Seorang Adam, cowo tampan yang gayanya fuck boy banget, tukang rundung. Dia bisa dan berani menjelaskan secara detail seperti itu dengan lancarnya.'Apa aku baru menyebutnya tampan? Ya aku akui dia ini memang Tampan, tapi sikapnya benar-benar buruk.
Dia mirip Mawar. Indah namun ketika kau menyentuhnya kau akan tersakiti.Kalian bayangkan saja sosok paling tampan dalam cerita-cerita di Wattpad, di film, drama, atau bahkan kehidupan nyata kalian, ya seperti itu Adam.
Dengan tinggi sekitar 185cm, kulit kuning langsat, mata tajam, dia juga memiliki alis yang begitu tebal dan rapi, ditambah bulu mata panjang cukup lentik, hidung mancung dan postur tubuh yang proporsional dia sangat mewakili definisi kata Ganteng yang sebenarnya. Ya meskipun ganteng itu relatif sih kata banyak orang."Boleh juga lu fakboi." Cibirku cukup keras. Yang aku yakin satu ruangan dapat mendengar ucapanku.
"Yaiyalah gw. Emangnya lu wawasannya cethek gitu aja gak tau!" Inginku menampol wajah yang membuat mimik sok manis itu.
"Yaampun WAWASAN AKOEH LUWAS BANGET Hyuung... Yahahaha hayuuuk." Aku mengucapkannya dengan cukup keras memperagakan gerakan hormat dengan konyol. Menyebabkan seisi ruangan tertawa, dan membuat wajah Adam yang tadinya sumringah bangga mengejek menjadi masam dan penuh dengan dendam.
"Udah-udah Dikta, Adam. Kalian berdua kok ya kaya tom and jerry lama-lama, gabisa akur." Ucap kak Gina berusaha menghentikan kami yang saling menghina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAWU [BL]
Roman d'amourApakah aku membuatnya Jatuh Cinta? Ataukah aku yang dibuatnya Jatuh Cinta? ° Pradikta Anantara. Mahasiswa baru di salah satu Universitas swasta di kota Surabaya, memiliki orientasi seksual yang berbeda, namun tak takut untuk mengakuinya. Ia mendam...