Banyak yang iri dengan persahabatan Jaehyun dan Nadhira. Banyak yang menginginkan persahabatan antar lawan jenis tanpa adanya rasa saling suka satu sama lain. Memang kelihatannya begitu, namun tidak bagi Jaehyun.
Sejak kelas 3 SMP dia menyadari bahwa ia memiliki rasa yang lebih dari sekedar sahabat terhadap Nadhira. Ingin rasanya ia mengatakan semua hal tersebut, namun ia takut jika perkataannya bisa menimbulkan hal yang tak diinginkan terjadi.
Seorang gadis membuka pintu mobil Jaehyun dan masuk ke dalamnya. "Jay, gue yang nyetir mobil lo hari ini ya, Jay?!" pinta gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Nadhira.
Jaehyun membelalakkan matanya. "Apa, Nad? Lo yang nyetir? Nggak usah, biar gue aja!" tolak Jaehyun sambil menyalakan mesin mobilnya.
"Jay! Ayolah! Cuma pulang doang, Jay!" Nadhira masih berusaha untuk meminta Jaehyun agar mengizinkannya menyetir mobil milik Jaehyun.
"Nggak, Nad! Bukannya pulang ke rumah malah pulang ke rahmatullah adanya!" Jaehyun langsung menancapkan gas keluar dari pekarangan sekolah tanpa mau memberikan kesempatan Nadhira untuk menyetir.
Nadhira hanya bisa bersabar ketika berhadapan dengan Jaehyun. Padahal bagi Nadhira, kecepatan 80 km/jam itu bukanlah apa-apa baginya. Namun, Jaehyun sendiri yang lebay malah muntah-muntah dan berkeringat dingin pada saat itu.
Sejak saat itu, kedua kakak Nadhira melarang ia membawa mobil dan hanya memperbolehkan Jaehyun yang menyetirnya.
"Eh, katanya Agatha mau confess ke lo pas pertandingan basket." Nadhira membuka obrolan mereka dengan topik yang sedang hangat diperbincangkan di dunia pergosipan sekolah.
"Ya, gak salah sih kalau dia mau nyatain perasaannya ke gue. Tapi, gue tetap bakalan nolak dia, Nad," balas Jaehyun sambil terus fokus menyetir.
Nadhira terkejut mendengar tanggapan Jaehyun terkait keinginan Agatha. "Astagfirullah, Jaehyun! Yang nembak lo itu cewek paling populer dan juga kapten cheers, Jay! Ayolah, gue ngeship bener lo berdua jadian biar hubungan antara kapten basket dan cheers itu bukan cuma ada di dunia wattpad aja!" ucap Nadhira yang terlihat seperti memaksakan Jaehyun untuk berpacaran dengan Agatha.
"Nad, ini bukan urusan seberapa populernya orang yang menjadi pacar gue. Gue udah tahu seluk beluk dari Agatha luar dalem, Nad. Dari sana aja gue udah memastikan diri kalau gue emang nolak dia mentah-mentah."
Nadhira heran dengan ucapan Jaehyun barusan. "Emang lo pernah pacaran sama Agatha sampe tahu luar dalemnya?" tanya Nadhira.
"Mingyu, Eunwoo, Jungkook, Lucas, sama Juyeon, 'kan mantan si Agatha semua, Nad. Tentu dong gue tahu sama keluhan mereka selama pacaran sama Agatha." Jawaban Jaehyun membuat kepala Nadhira menganggukkan kepalanya pertanda ia mengerti.
Jaehyun melirik ke arah Nadhira yang berada di sebelahnya. Tampak, perempuan tersebut sedang memikirkan sesuatu. Tak lama, ia kemudian tersenyum lebar.
Nadhira menepuk pundak Jaehyun. "Jay, lo mau gue kenalin ke temen gue kagak? Dia lebih cakep dari Agatha dan dia—"
"Shut up, Nad! Jangan comblangin gue dengan siapapun, Nad! Gue masih mau sendiri untuk saat ini!" Jaehyun memotong ucapan Nadhira dengan suara yang sedikit keras. Jujur, ia kurang menyukai jika Nadhira menjodoh-jodohkannya dengan seseorang yang Nadhira kenal.
Bukannya sakit hati atau menangis ketika mendengar Jaehyun memarahinya, ia malah berbalik marah kepada Jaehyun. "Anjir emang lo, Jay! Muka kaga kentang sedikitpun, cewek pada ngantri, digilai semua kalangan. Tapi, lo malah memilih buat menjomblo? Ganteng-ganteng mubazir namanya!"
Jaehyun lantas bertanya kepada Nadhira. "Lah, lo sendiri apa kabar, Nad? Kenapa lo kagak pacaran aja?" tanya Jaehyun meskipun harus dengan paksaan ia menanyakan hal tersebut. Padahal, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia tak menginginkan Nadhira dipacari oleh siapapun kecuali dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE | Jung Jaehyun [ON HOLD]
Fanfiction⚠️FANFICTION LOKAL⚠️ Siapa yang mampu menolak pesona dari kapten basket Mnet International High School yang bernama Jaehyun Pratama Hadinata? Pesonanya bahkan memancar hingga ke luar sekolah. Semua gadis mengantri untuk mendapatkan hati dari seorang...