Missing Kongpob [Oneshoot]

298 16 0
                                    

DISCLAIMER

The whole character in this story belongs to Bittersweet as the writer of SOTUS series, I only own this story line :)

--00--

Arhit masuk ke dalam kamarnya dan menyadari lampu kamarnya padam. Ah, dia baru ingat kalau orang yang biasanya menunggunya pulang bekerja sedang tidak ada di kamar itu hari ini. Saat ini Kongpob sedang pergi ke Jepang dengan keluarganya untuk merayakan kelulusan Kongpob.

Mungkin Arthit belum terbiasa dengan kehidupan orang konglomerat, tapi menurutnya tamasya ke luar negeri hanya untuk merayakan kelulusan seseorang itu cukup berlebihan. Bahkan saat ia lulus pun, ia hanya mendapat ucapan selamat dan bunga dari keluarga dan teman-temannya. Dari kekasihnya juga, pastinya.

Arthit meletakkan tasnya ke atas meja dan mengeluarkan ponsel yang ada di dalam sakunya.

Tidak ada pesan, tidak ada panggilan pula dari orang yang ia tunggu seharian.

"Cih.." Arthit berdecak dan melempar ponselnya ke atas kasur dan masuk ke kama mandi untuk membersihkan badannya.

-Flashback-.

"P'Arthit, sepertinya aku akan pergi berlibur dengan keluargaku."

Arthit yang sedang membaca buku di atas kasur menoleh ke kekasihnya yang baru saja selesai berbicara di telepon dengan ayahnya.

"Berlibur?"

Kongpob mengangguk, "untuk merayakan kelulusanku."

Arthit membelakkan matanya kaget. Sungguh keluarga kaya, pikirnya.

"Keluargamu memang sangat kaya, ya?"

Kongpob tidak menjawab. Ia hanya duduk di sebelah Arthit dan menatap Arthit dengan lembut. Tatapan yang selalu membuat Arthit larut di dalamnya, seperti sekarang ini.

"2 minggu... Kita tidak akan bertemu selama 2 minggu."

Arthit tertawa kecil mendengarnya. Sisi kekanakan dari kekasihnya memang terkadang menggemaskan, tapi tidak jarang juga sifat itu membawa sedikit banyak masalah ke dalam hubungan mereka selama ini.

Arthit menepuk pundak Kongpob, "Hanya 2 minggu, bukan 2 tahun. Nikmati saja liburanmu. Aku bahkan sudah lama tidak berlibur dengan keluargaku."

"Tapi bagaimana kalau P'Arthit nanti merindukanku."

"Apa kamu sedang membicarakan dirimu sendiri?"

Kongpob tersenyum mendengarnya. P'Arthit sudah sangat mengenalnya. Tidak bertemu dengannya beberapa hari saja sudah membuat Kongpob susah tidur, terlebih lagi dua minggu? Yang benar saja.

"Aku pasti akan meneleponmu setiap hari.", kata Kongpob.

"Bagaimana kalau aku sedang lembur? Atau kalau aku sedang makan malam dengan teman-teman kantor?"

Kongpob mengernyitkan dahinya, "P'Arthit harus mengangkat teleponku. Harus."

Arthit terlhat pura-pura berfikir, memang sengaja untuk menggoda kekasihnya yang masih seperti anak-anak ini, "Kita lihat saja nanti."

-Flashback Ends-

Arthit keluar dari kamar mandi dan kembali mengecek ponselnya. Kondisi ponselnya masih sama seperti saat ia tinggalkan beberapa menit lalu. Tidak ada panggilan dan tidak ada pesan dari orang yang mengatakan kalau ia akan menelepon setiap hari.

Kongpob sudah berangkat ke Jepang sejak 10 hari lalu, dan dari 10 hari itu Kongpob hanya menelepon Arthit 2 kali. Hari ini adalah hari ke 5 semenjak terakhir kali Arthit mendengar kabar dari kekasihnya itu.

Missing KongpobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang