Mother of the Unidentical Twin Beast

☠️ ˚. ⋮⋮ ten ₊˚. ៚

Seokmin, "My mommy's got a gun
My mommy's got a gun
My mommy's got a gun"

Yuvin, "You better run"

Seokmin, "My mommy's got a gun
My mommy's got a gun
My mommy's got a—" PLAK!

Seokmin, "Sshh... Upin sialan, sakit tau!"

Yuvin, "Salah lirik bodoh"

Seokmin memandang yuvin kesal, "Cih terserah aku lah! Kamu juga ikut nyanyi tadi! Lagian kan memang benar kita cuma punya bunda!"

Seketika yuvin ikut terpancing, "Ya tapi ga begitu juga!"

Seokmin yang tidak mau kalah pun membalas, "Ya terus aku harus bilang 'my daddy's got a gun' gitu?!"

"Yes dear. Kalian memang harus memanggilku seperti itu"

Yuvin, "..."

Seokmin, "..."

Seokmin dan yuvin menatap horor ke arah mingyu yang ternyata datang menyelamatkan mereka bukan malah sang bunda seperti yang mereka harapkan

Seokmin, "Kenapa kau kemari? Dimana bunda?!"

Mingyu memelas seketika, "Apa kehadiranku sebegitu tidak diharapkan? Kenapa kalian begitu kejam pada calon ayah kalian?"

Yuvin, "Mengelikan"

Seokmin, "sigh.. Kau masih bertanya? Tentu saia kami tidak ingin berhubungan dengan orang yang memiliki hubungan dengan para keparat sialan itu- ups"

Yuvin mendengus, "dasar bodoh"

Mingyu? Jangan ditanya, dia awalnya aja udah penasaran sama bocah kembar ga seiras yang ternyata anak dari incerannya ini. Eh sekarang malah di bikin makin penasaran gegara omongan seokmin yang keceplosan itu

Mingyu, "apa maksudmu?" Siapa yang bocah ini maksud dengan keparat sialan?' Lanjutnya dalam hati

Seokmin, "B-bukan apa-apaa!"

Yuvin, "Bukan urusan mu juga"

Mingyu mengalah, seokmin dan yuvin sudah di bebaskan dari kurungan. Kedua bocah itu menatap mingyu dengan malas karena saat di culik mereka tidak sedang membawa apapun yang bisa digunakan untuk melarikan diri alhasil keduanya hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan tiba

Kenapa bisa di culik? Jadi, beberapa jam setelah kejadian mingyu yang di usir dari kamar wonwoo, dengan tiba-tiba ada sekumpulan orang berbaju hitam khas mafia yang mendobrak pintu kamar mereka dan menculik si kembar saat wonwoo sedang turun ke bawah untuk bertemu tuan dan nyonya kim yang memanggilnya entah untuk apa

Karena kalah jumlah dan kekuatan, si kembar berhasil di culik, dan wonwoo yang sudah mendapatkan rasa tidak enak hati sejak awal dia keluar kamar pun menjadi histeris dan pingsan membuat ibu muda itu harus dilarikan ke rumah sakit karena mimisan yang tidak kunjung berhenti. Karena itu lah mingyu disana, datang menyelamatkan si kembar

Tanpa banyak bicara lagi, mingyu bergegas menggendong si kembar dan membawa mereka ke tempat wonwoo di rawat

Yuvin mengerutkan alisnya saat mereka sampai di loby rumah sakit, "Kenapa?"

Seokmin yang paham dengan pikiran sang kembaran ikut berucap dan menatap mingyu tajam, "Jangan bilang bunda dirawat lagi?!"

Mingyu hanya mengangguk dan berjalan ke arah ruangan wonwoo di rawat sementara si kembar mau tak mau mengikuti mingyu sambil mengeluarkan sumpah serapah yang sangat kasar bagi ukuran anak kecil seumuran mereka

Yuvin menghela napas saat melihat bukan hanya ada cairan infus yang tergantung di tiang infus itu, tapi adanya sekantong cairan berwarna merah pekat yang dia yakini adalah darah tambahan itu

'Lagi...' Batinnya

Seokmin menatap nanar bundanya yang tertidur dengan warna pucat menghiasi wajah cantik ibu muda itu

Mingyu? Dia hanya diam melihat kedua bocah jeon itu. Entah apa yang ada di pikiran pria kim ini, tetapi hatinya cukup tercubit melihat raut kosong dan sendu yang terpancar dari mata kedua calon anaknya itu

Seokmin, "sebenarnya apa maksud dan tujuan tua bangka sialan itu?"

Yuvin, "entah. Dulu dia selalu menyiksa bunda sampai membuat bunda trauma berat, puncaknya dia membuang bunda saat mengandung kita, lalu setelah beberapa tahun, dia tahu tentang keberadaan kita dan pak tua itu selalu berusaha menculik kita sampai membuat bunda seperti ini. Hei seokmin rasanya aku ingin sekali melemparkan bom rancanganku ke wajah pak tua itu"

Mingyu terhenyak, "yuvin kau... "

Si kembar menatap mingyu heran, keduanya bahkan tidak menyadari kalau pria kim itu masih berada disana

Yuvin, "apa?"

Mingyu, "aku terharu! Ternyata kau bisa berbicara dengan kalimat panjang!"

Seokmin, "..."

Yuvin, 💢 "Enyah lah, dasar hitam!"