Part #1

188 22 0
                                    

[#1 – Oh How I Wish That Was Me]

"Malam perpisahan sekolahku dulu tidak begitu bagus..." kata Yunho sambil menyesap cocktailnya.

"Kenapa? Kau datang sendirian? Tidak mendapat pasangan kencan?!" sahut Jonathan sambil memandang penasaran pada Yunho.

"Aku rasa kau cukup tampan, Yunho. Tidak mungkin kau tak mendapat pasangan" sambung Emily.

Jonathan tertawa setelah meminum cocktailnya, lalu mengacak rambut keriting Emily – dan ditepis oleh gadis manis itu.

"Hey, kau sangat obvious kalau sedang berusaha mendekatinya!" kata pria Perancis berusia 23 tahun itu. Dia adalah junior Yunho sejak masih di universitas, tapi sekarang mereka kembali bekerja bersama di sebuah studio fotografi terkenal yang di miliki oleh teman dekat Yunho, Park Yoochun.

Sudah 6 tahun berlalu dari sejak Yunho meninggalkan Seoul. Usia 19 tahun, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah fotografinya di Paris. Sebuah kesempatan yang tak pernah Yunho duga sebelumnya. Ia tak menyangka hobi nya memotret ternyata malah membawa keberuntungan. Jurusan kuliah itu dulu sempat ditentang orang tua nya, karena mereka pikir, pekerjaan menjadi seorang fotografer tampak tidak begitu menjanjikan. Sebenarnya orang tua nya ingin sekali Yunho mengambil jurusan hukum agar bisa menjadi pengacara seperti ayahnya. Tapi Yunho tetap pada pendiriannya untuk mempelajari lebih dalam tentang fotografi. Lagipula, ia lihat adik perempuannya yang lebih tertarik untuk menjadi pengacara seperti ayah mereka.

Dan di universitas itulah, ia bertemu dengan Park Yoochun – putera seorang pengusaha kaya dari Korea juga. Kurang lebih mereka memang memiliki cerita yang sama, tentang hobi fotografi yang ditentang orang tua mereka. Tapi keduanya tetap berusaha hingga bisa membuktikan kalau menjadi fotografer adalah pekerjaan yang bisa membawa mereka pada kemapanan.

Meski Yunho hanya menjadi – bisa dibilang pegawai di studio milik Yoochun itu, tapi sejauh ini, ia menghasilkan cukup banyak uang. Ia menjadi fotografer senior dan professional di usianya yang baru 25 tahun. Ia sudah biasa mendapat banyak kontrak untuk memotret selebritis dan model-model papan atas. Sedangkan Yoochun memang nyaris jarang memotret lagi, bagaimanapun ia adalah putera seorang pengusaha – mungkin soal bisnis lebih menurun padanya.

"Kau sedang mencoba mendekatiku, Emily?" tanya Yunho menghentikan perdebatan kecil dua orang rekan kerjanya itu.

Gadis itu melihat pada Yunho dan wajahnya merona begitu saja. Sebenarnya ia gadis yang cantik, dengan rambut keritingnya yang berwarna cokelat, juga wajah kebaratannya yang dipadu dengan wajah timur tengah. Emily memang lahir dan besar di Paris, tapi ia memiliki darah keturunan Turki dari ayahnya.

Kalau saja Yunho belum membekukan hatinya pada siapapun, ia mungkin sudah memacari gadis ini dari sejak pertama kali mereka bertemu.

"Apa aku belum pernah bilang padamu?" tanya Yunho lagi.

"Soal apa?" Emily memandang Yunho sambil menggigit bibirnya, pelan.

"Aku gay"

Emily mengerjapkan matanya dan mengangguk berkali-kali.

"Sudah. Kau sudah mengatakan itu pada semua orang disini" sahutnya cepat.

Jonathan tertawa lagi sambil menarik kepala Emily ke pelukannya. Kali ini gadis itu tak memberontak ketika Jonathan memainkan rambut keritingnya.

"Yunho, kau tak perlu kejam dengan mengingatkannya lagi" kata Jonathan pula.

Yunho tersenyum tipis.

" Maaf. Aku hanya memastikan. Aku tak mau memberikan harapan palsu pada gadis cantik ini. Dia lebih pantas mendapatkan pria yang lebih baik dan tampan daripada aku" ujarnya diplomatis.

TAKEN (YunJae Fanfiction - 2012 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang