Part #7

115 10 0
                                    

[#Part 7 – Now I'm Finally Move On, But You Said You'd Missed Me All Along]

"Beberapa produk masih ada yang mengharapkan kerjasama denganmu. Kau bisa memilihnya..." Miss Lee menyimpan sebuah notes di hadapan Jaejoong untuk mengecek sendiri list dari beberapa perusahaan yang menawari kerjasama.Jaejoong memandang deretan tulisan itu, dan nyaris meremas sedikit ujung kertasnya.

"Kenapa kau sekarang memperbolehkan aku memilih?" Tanya model tampan itu kemudian, sambil melihat pada Miss Lee, datar. 

Miss Lee yang sejak tadi terus mengulas senyuman, semakin melebarkannya. 

"Mungkin sudah saatnya kau kembali berkembang. Mereka sepertinya sudah melupakan soal semua skandal yang pernah kau perbuat"

Jaejoong menghela nafas, lalu menutup notes itu dan melemparkannya ke atas meja. 

"Dari awal mereka memang tak pernah peduli dengan skandal ku. Mereka malah semakin menginginkanku karena semua itu. Masalahnya hanya ada padamu, yang sangat ingin membatasi pekerjaanku" cetus Jaejoong tetap datar meski terdengar tajam. Tanpa sadar ia memang mencurahkan tuduhan yang selama ini dipikirkannya pada atasannya ini.

Miss Lee memudarkan senyumannya perlahan. Ia menggeleng pelan. "Aku justru ingin melindungimu, Jaejoong. Kau tidak tahu kalau ada hambatan besar kemarin-kemarin. Aku sama sekali tak bermaksud membatasi pekerjaanmu" 

Wanita itu cepat menyanggah. Ia berdiri dari duduknya dan mendekati Jaejoong yang sedang duduk dikursi dengan bertumpang kaki. "Aku tahu kau masih marah soal kontrak yang aku berikan pada Junsu. Tapi kau masih bisa mendapatkan kesempatan yang lain. Kali ini mungkin Junsu memang sudah seharusnya mendapatkan sorotan..."

"Kau yang ingin dia mendapatkan sorotan" sela Jaejoong sambil berdiri dari duduknya dan melanjutkan memandang datar namun tajam pada atasannya itu. "Kau berpikir untuk menggantikan aku olehnya, bukan?" tuduhnya lagi, dengan suara yang mendesis.

Miss Lee balas memandang Jaejoong, mencoba melawan tatapan pria itu. "Cepat atau lambat, kau mungkin akan tergeser. Semuanya tergantung pada usahamu untuk memperbaiki diri demi karirmu" sahut wanita itu, pelan namun tegas.

Jaejoong menarik nafas dalam-dalam. Ia segera memalingkan wajahnya dan beranjak menjauh dari hadapan Miss Lee. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Perkataan atasannya itu memang cukup menyentak dan ada benarnya juga. Setelah ia memutuskan untuk tidak lagi begitu terlibat dengan banyak laki-laki, berarti ia ingin memperbaiki diri. Untuk hidupnya, juga karirnya.
Namun entah kenapa, setiap kali ia masih dikira tak pernah berubah, dianggap sama seperti dirinya yang sebelumnya, Jaejoong malah semakin ingin menunjukkan kalau ia memang benar seburuk yang dipikirkan orang-orang. Ia malah ingin menunjukkan kalau itulah dirinya dan ia tidak butuh penilaian orang lain tentang dirinya.
Jiwa pemberontaknya memang masih ada. Sejak ia merasa selalu sendiri, tak pernah bisa bahagia dan tak pernah diinginkan orang dengan tulus, Jaejoong jadi tak tahu lagi bagaimana ia harus memulai dirinya yang baru. Ia benci perasaan seperti ini. Padahal beberapa hari lalu ia sudah merasa sangat bahagia.

Blam

"Ah Junsu..." Suara pintu yang dibuka, disusul dengan sapaan Miss Lee, membuat Jaejoong membuyarkan pikirannya. Suasana tegang diantara pria itu dan atasannya, jadi agak mencair – namun tetap tak begitu nyaman. Bagaimanapun, Jaejoong masih selalu merasa jengah saat berada di ruangan yang sama dengan Junsu.

"Kau sudah melihat hasil banner-nya? Mereka juga sudah memasangnya sebagai billboard di tengah kota. Mereka sangat puas. You really did a good job!" kata Miss Lee, sambil menghampiri Junsu lebih dulu, dan memeluk model manis itu. Junsu yang tadi sempat canggung begitu melihat Jaejoong, langsung mengalihkan perhatian pada Miss Lee. Ia membalas pelukan wanita itu dan tersenyum senang.

TAKEN (YunJae Fanfiction - 2012 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang