17. Sifat Asli Manager Anak Futsal
"Katanya kalau lo mau dapetin apa yang lo mau, lo harus berjuang agar mendapatkan apa yang lo mau itu. Dan inilah cara gue buat dapetin apa yang gue mau." - Olivia Nada Jesslyn.
..........
"Han, lo dengar ga sih?"
Gadis dengan rambut terurainya itu tersentak lalu menolehkan kepalanya menghadap sahabatnya yang duduk di depannya. "I-iya iya, gue dengar kok," ucapnya kikuk, padahal sebenarnya dia tidak terlalu mendengar ocehan Miya.
"Cih, melamun mulu. Lo kenapa sih? Ga biasanya lo melamun kayak gini. Nyebelin tau ga," celetuk Miya, dia cukup kesal dengan Jihan yang sering melamun akhir-akhir ini.
Jihan tersenyum kikuk. Akhir-akhir ini banyak sekali yang ada di pikirannya. Entah itu tentang acara pensi sekolah yang akan diadakan minggu depan, misteri tentang siapa ZERVAGOS itu sebenarnya, ataupun tentang sosok laki-laki yang akhir-akhir ini selalu mengusik pikirannya.
"Mikirin Jay lagi??" tebak Miya tepat sasaran membuat rona tipis muncul di pipi Jihan.
"Lagi?" beo Jihan sedikit bingung maksud dari ucapan Miya. Sesering itukah dia memikirkan cowok itu?
Miya tersenyum miring menatap Jihan. "Yaa kan yang ada di pikiran lo akhir-akhir ini si ketua osis itu, siapa lagi coba kalau bukan Jay."
"Sok tau lo," gumam Jihan, namun masih terdengar di telinga Miya.
"Gue tau kok. Lo lagi bingung dengan perasaan lo. Di saat lo pengen buang jauh-jauh perasaan lo, tiba-tiba tuh cowok berubah seakan-akan dia pengen balas perasaan lo itu. Dia bilang suka ke lo, dan gue tau lo pasti senang. Tapi di waktu yang bersamaan dia lukain hati lo, dia antar cewek lain setelah dia ungkapin perasaannya ke lo. Tapi keesokan harinya dia ngejar lo lagi," ucap Miya dengan sangat tepat. "Jadi menurutmu Jay tuh orangnya kayak gimana?"
"Brengsek," lirih Jihan secara spontan, membuat Miya yang di hadapannya tersenyum simpul.
"Yaa dia memang brengsek. Tapi brengsek-brengsek gitu lo suka kan?" ujar Miya berusaha membuat sahabatnya itu mengakui sendiri tentang perasaannya.
Jihan tidak menjawab pertanyaan Miya yang dirasanya seperti pertanyaan jebakan. Mata gadis itu kini teralihkan ke luar jendela. Sepertinya akhir-akhir ini memandang Jay yang sedang latihan futsal di lapangan menjadi hobi baru Jihan.
Tak!
"Auw sakit tau!" seru Jihan sedikit kesal, karena Miya menjitak kepalanya dengan cukup keras.
"Makanya jangan melamun mulu, kalau mau samperin langsung aja sana. Lo kalau di liat Dizo nih, udah dia seret lo ke pinggir lapangan," ujar Miya dengan santainya.
Jihan memutar bola matanya. "Hmmm iya iya, gue mau pergi dulu."
Miya melebarkan matanya menatap Jihan. "Lo seriusan mau samperin Jay?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FLUTTER #ZERVAGOS SERIES#
Novela Juvenil[CERITA INI AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT] "Cinta datang karena terbiasa bersama, dan berakhir nyaman. Jadi salahkah perasaanku ini karena terjebak zona nyaman?" ***** Jay Sergio Elbertson. Laki-laki tampan yang pendiam, namun berprestasi. Laki-laki...