BAB 13 - Both [17+]

6.6K 149 19
                                    

Completely tensed up,
I roll my shoulders.
I simply wander around you, uh.
You gaze straight through me
over the whip that made me submit.

You gaze straight through meover the whip that made me submit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noona, Please Touch Me

"Apa perlu aku menyewakan pelayan untuk mengantarmu sampai di Penthouse ku?" Wonwoo menarik sudut bibirnya miring.

Jiyeon melalui Wonwoo yang membereskan beberapa gelas di meja ruang tamu, mengabaikan tatapan Wonwoo yang mengarah padanya. Hati Jiyeon menghangat ia memperhatikan tubuh tegap yang sedang membungkuk untuk membereskan tiga gelas disana, ia merasa terlalu nyaman berada di sisi Wonwoo, begitu juga dengan Eunwoo. Jika ia memilih diantara mereka maka ia memilih keduanya.

"Kau takut aku diculik? Atau kau takut aku terpesona salah satu pemilik Penthouse ini?"

Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, apa Wonwoo pernah berciuman dengan seorang wanita selainnya? Jiyeon membenci memikirkan bahwa Wonwoo cukup populer di sekolah, tentu pengikut di Instagram Wonwoo di penuhi gadis-gadis remaja yang cantik.

Jiyeon berjalan menuju penggantung jas, ingin menggantungkan jas yang menutup balutan kemeja kerjanya, kedua tangan besar Wonwoo dengan erat memeluknya dari belakang, Wajah Wonwoo begitu dekat karena kepala dari Pria itu tertempel sempurna di ceruk lehernya sampai Jiyeon bisa mencium kesegaran, aroma mint bercampur alkohol yang menempel padanya.

"Kau pernah berciuman selain bersama ku?". Wonwoo menautkan alisnya, senyuman terukir dari sudut bibir Wonwoo, "Kau cemburu?"bWonwoo diterpa angin bahagia, jantungnya bergemuruh dalam iringan waktu. Ternyata diam-diam Jiyeon cemburu padanya.

"Menurutmu? Kenapa kau bertanya lagi padaku." Walau terpaut sembilan tahun lebih tua dari Wonwoo, tapi Wonwoo selalu berusaha tampil dewasa dan mengerti apa yang tak disukainya. Jiyeon tak pernah berhenti tersenyum saat sentuhan-sentuhan kecil menyapa lehernya.

"Ayo." Wonwoo membalikkan tubuh Jiyeon, dan Jiyeon tak ragu untuk memeluk tubuh Prianya. Baru kali ini Jiyeon menyadari bahwa tubuhnya terasa kecil. Lebarnya garis bahu Wonwoo membuatnya terasa nyaman.

"Kau semakin tumbuh."

Kedekatan seperti ini membuat Wonwoo beberapa bulan menjalin hubungan ia selalu menahan apa yang ia inginkan. Wonwoo tidak bisa menyembunyikan rasa gugup untuk mengajak Jiyeon bercinta dengannya malam ini. Ia tidak berpengalaman, apakah mungkin ia menelpon Eunwoo sebentar bagaimana cara memulainya.

sangat tidak masuk akal.

"Aku berusaha sangat keras untuk mendapatkannya, Ayo Noona," ajaknya sekali lagi, kepala Jiyeon yang mendongkak memandangnya, 'kurang ajar' makinya dalam hati, wanita di pelukannya ini memang patut di ancungi jempol dalam hal memancing napsunya.

"Kemana?"

Wonwoo dilema.

Tetapi meskipun begitu, Wonwoo berusaha tetap seperti biasa, menahan lagi apa yang ia lakukan, cara untuk meredakan napsu adalah dengan berciuman. Tangannya menarik tangan Jiyeon untuk mengikutinya kedalam kamar, seperti biasa aroma bunga yang menjadi favorit Jiyeon. Jiyeon sudah tau kebiasaan Wonwoo, Pria itu selalu meminta ciuman jika mereka sedang berduaan seperti sekarang.

[✔] Noona,  Please Touch MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang