Chapter 9 || Apel🍏

63 31 119
                                    

Haii
Nice to meet you.
Maaf banget ya aku baru bisa upload lagi💙

Happy Reading✨

Happy Reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Berdiri tegak setelah lamanya hormat kepada tiang sang Bendera Merah Putih. Untuk apalagi kalau bukan untuk mengikuti kegiatan ritual hari senin tiap paginya. Terlihat matahari kian terbit dari arah timur, yang tengah menjemur seluruh murid SMA Adhinata bagai ikan asin ditepi pantai.

Tak sedikit murid yang menyumpat agar apel pagi ini cepat selesai. Buruknya lagi, hari ini adalah jadwalnya pak Santoso mengisi amanat pada apel. pasalnya, pak Santoso itu sangat terkenal dengan kelebihannya dalam berbicara. Jika sudah berbicara itu seperti diberi formalin, awetnya jangan ditanya lagi.

Pukul 07.30, sudah waktunya apel ini berakhir. Tapi mengapa hari ini berbeda ya Tuhaann ?!

Untung saja Farel cerdas. Setiap kali guru TU memberikan selembar jadwal struktur pengisi apel yang diganti tiap minggu nya itu, Farel selalu menyimpannya untuk jaga-jaga seperti saat ini. Sebelum apel dimulai tadi, Farel sudah meminta kepada Valdo untuk bertukaran jadwal menjaga ruang UKS. Tentu valdo menolaknya, ini adalah hari keberuntungannya mendapat jadwal di UKS,tetapi Farel berjanji akan menjajaninya nanti di kantin apapun yang valdo mau. Sepertinya menarik.

Dari kejauhan Farel melihat seorang lelaki yang tengah membopong sosok gadis, gadis itu terlihat sangat tak berdaya. Gadis itu sangat tidak asing baginya. Farel menyipitkan matanya, mencoba mengenali sosok gadis itu. Sepertinya ia sudah mengenalinya.

"Rel ! Gausah bengong disitu lo! Itu cewe lu pingsan woi " Farel pun tersadar dari lamunannya ketika ada suara lelaki menepuk bahunya.

"Eh siapa? "

"Punya cewe berapa lo emangnya? "

Farel kini mengerti siapa yang dimaksud oleh temannya itu. Disa, satu nama terlintas di benaknya. Pasti Disa! Siapa lagi kan cewe gue ?! Iya kan ya?

Sosok lelaki itu kini sudah dihadapannya, ternyata Ardan.

" Nih Rel ! "

Farel yang melihatnya, menyernyitkan dahinya malas. "Sekalian Dan bawa masuk"

"Berat ah ! Lo aja"

"Gampang, kantin gue tutup hari ini," Ancam Farel untuk Ardan. Bisa sekali Farel mengancamnya.

Dengan berat hati, Ardan yang tengah menggendong Disa itu masuk ke dalam ruang UKS.

Freya Anandita || by SfnalifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang