Cakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'.
Cakra akan menunjukkan sikap dingin...
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^ . . . ꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bolehkah gue cemburu dengan apa yang sebenarnya bukan milik gue?
-Cakra Millard Aditya-
Pagi ini Bella benar-benar tidak mood untuk bersekolah. Bukan tanpa alasan, hujan di pagi hari ini dan nyeri haid-nya yang belum kunjung mereda, membuatnya enggan untuk berpaling dari tempat tidurnya.
Tetapi, mau tidak mau ia harus bangun dan pergi ke sekolah hari ini. Dengan terpaksa Bella bangkit dari tempat tidurnya, dan segera bersiap untuk pergi ke sekolah.
Bella yang sudah siap dengan segala atribut sekolahnya langsung turun ke lantai bawah menuju dapur untuk sarapan.
"Pagi, Non." Bi Ina menyapa dengan ramah.
"Pagi juga, Bi."
"Mau sarapan apa non? Bibi udah masak, Non."
Bella melihat beberapa menu yang sudah tersedia di meja makannya. Tanpa basa-basi ia langsung mengambil beberapa makanan yang sudah tersedia.
"Eh, eh, Non. Biar bibi aja yang ambilkan," ucap Bi Ina merasa tak enak.
"Nggak kenapa-kenapa, Bi. Yuk, ikut makan sama Bella juga, panggil Pak Amat juga biar bisa sarapan bareng."
"Nggak usahlah, Non. Kita jadi merasa nggak enak sama Non Bella, karena udah keseringan diajak makan bareng."
"Lho nggak kenapa-kenapa tau, Bi. Bella nggak mau sarapan sendirian. Ayolah, Bi. Temenin Bella sarapan," rengek Bella seperti anak kecil.
Itulah Bella jika berada di dalam lingkungan rumahnya sendiri, ia akan menjadi manja kepada semua orang yang berada di rumahnya seperti kepada Mama, Papa, Bi Ina, dan bahkan Pak Amat.
Karena Bella terus merengek, akhirnya Bi Ina mengalah dan menyetujui ajakan Bella untuk makan bersama.
"Sebentar bibi panggilkan Pak Amat dulu ya, Non." Bi Ina pamit untuk memanggil Pak Amat yang sedang mengecek keadaan mobil di garasi. Bella hanya mengangguk dengan perasaan senang.
Sarapan pagi ini berjalan seperti biasanya. Pak Amat menceritakan berbagai hal lucu, yang membuat suasana di meja makan tidak canggung.
Kini sarapan pagi pun telah selesai, Bella segera berpamitan pada Bi Ina dan pergi ke sekolah di antarkan oleh Pak Amat.
