my little alpha - 7

4.2K 706 71
                                    

Jadi selama les dengan Sunoo, Niki selalu minta cium di pipi setelah dia berhasil mengerjakan soal-soal dari buku bank soal yang dibelikan ibunya.

Sayangnya Niki les tidak lama, hanya 2 bulan saja sampai ujian semester ganjil akan berlangsung. Selanjutnya Niki didaftarkan les di tempat bimbingan belajar formal, untuk persiapan ujian kelulusan. Begitupun dengan Sunoo yang harus fokus belajar untuk CSAT dan ujian kelulusan.

Hari terakhir les Niki, hujan mengguyur Seoul dengan deras sekali disertai petir dan angin kencang. Mereka sudah selesai les, Niki juga sudah harus pulang, namun ibunya menelpon bahwa kemungkinan dia tidak bisa menjemput Niki karena hujannya deras sekali. Sowon juga menelepon Sunoo dia tidak bisa pulang untuk saat ini.

Akhirnya mau tak mau Niki harus menetap lebih lama di rumah Sunoo.

Maunya menonton sesuatu, tapi takut tersambar petir, akhirnya mereka berdua hanya selimutan saja di sofa depan TV. Sudah kenyang sehabis makan ramen sepanci berdua.

Sunoo menghela napas bosan, lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Niki. Membuat Niki menoleh, memperhatikan lekat.

"Bosan ya tidak bisa ngapa-ngapain. Enaknya ngapain ya?"

"Main hujan-hujanan."

Sunoo refleks menggeplak lengan Niki. "Jangan ngawur ya, nanti kalau pada sakit gimana? Kamu kan minggu depan juga mau ujian semester."

"Kakak juga ujian?"

Sunoo mengangguk. "Ah pusing banget mikirin ujian. Setelah ujian semester itu, bakal ada ujian masuk universitas, terus dilanjut ujian kelulusan. Haduh banyak banget sih ujian-ujiannya."

"Kakak kan pintar."

Sunoo mengerucutkan bibirnya. "Sebenarnya sih aku tidak pintar-pintar amat dibanding teman-temanku yang lain. Bisa dibilang pas-pasan lah untuk ukuran siswa SMA. Tapi kalau untuk mengajarimu sih aku bisa."

Niki dengan iseng menoel ujung hidung Sunoo, membuat empunya agak kaget tapi setelah itu senyum malu-malu.

"Ngapain sih? Aneh kamu."

"Kakak gemes sih," balas Niki, membuat Sunoo makin merah wajahnya dan hanya menggepuk lengan Niki lagi.

"Gemes apaan sih? Kamu itu ya, masih kecil tapi sukanya bicara gombal."

"Aku tidak bicara gombal."

"Kamu iya," seru Sunoo tak mau kalah.

"Itu kenyataan. Kakak memang gemes."

Sunoo lantas menarik kepalanya dari bahu Niki, untuk menutup telinganya.

"Nggak mau denger, Riki bau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak mau denger, Riki bau."

Jadi yang anak kecil disini siapa sih?

Niki nyengir melihat reaksi Sunoo. Dia sekali lagi iseng mencubit pipi gembul yang lebih tua, dibalas dengan erangan manja dari si anak SMA.

babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang