"cleo,aku katakan sekali lagi padamu berhentilah bekerja paruh waktu di minimarket itu dan mulailah ikuti ibu."
Semenjak umurku menginjak 19 tahun, ibu selalu memaksa kan apa yang iya inginkan, aku harus mengikuti pekerjaan yang sangat menjijikan itu, aku lebih memilih untuk sepanjang waktu di mini market dibanding harus bekerja bersama ibu, aku benci ibu yang selalu memaksaku, aku benci ayahku yang pergi meninggalkan kami dengan keadaan terpuruk ini, aku benci semua nya.
"tidak akan pernah bu."
Aku sangat berusaha menolak nya,bahkan aku berfikir untuk pergi saja dari rumah,tapi aku masih terlalu takut untuk kemana pun tanpa perbekalan.
"kau sudah mulai pembangkang ya"
"bukan seperti itu"
"LALU SEPERTI APA,KAU TIDAK INGIN MEMBANTU IBU MU INI!"
Aku terdiam bukan karena takut, aku hanya berfikir negatif jika aku menerima nya, bahkan aku tidak bisa membayangkan masa depan ku nanti.
"baik bu,aku akan ikut."
Kata-kata itu begitu saja keluar dari mulutku tanpa kusadari, aku akan menyesal pasti nya di kemudian hari.
"itu yang ibu ingin dengar, bukan penolakan"
Ibu sangat senang sepertinya, ketika aku menerima tawaran ibu, tapi aku masih takut.
Membayangkan berada disana saja sudah membuat ku merinding tak karuan, tapi mau bagaimana lagi aku harus menerima semua takdir ini, takdir yang hanya untukku, iya untukku.
"yasudah nanti malam kamu ikut ibu, pakailah baju ini."
Ibu melemparkan sebuah gaun? iya gaun yang menuruktu sangat terlalu memperlihat kan banyak bagian tubuhku.
"ibu tunggu sebentar"
Aku menarik tangan ibu sebelum iya pergi.
"APALAGI."
"bisa kah aku memakai hoodie dan celana panjang ku."
"cih, kau mau kemana?kau pikir ingin bertemu teman mu, sudah jangan banyak bicara pakai saja."
Ibu langsung mendorong ku ke kasur dan meninggalkan ku sendirian dengan kebingungan ini.
Aku melangkah kan kaki ku memasuki club yang biasa ibu bekerja,aku kebingungan harus kemana aku hanya duduk di sofa, mendengarkan suara musik yang bisa dibilang akan memecahkan kan telinga ku, awal nya aku ingin menutup pintu nya tapi kata ibu jangan ditutup sebelum pelanggan datang.
Aku sangat berfikir,apakah ada orang-orang kaya yang mau menyewa ku,wajah ku tidak secantik orang-orang ya walau badan ku bisa dibilang tinggi dan kurus tapi memang ada yang ingin dengan seseorang yang tak lebih dari kentang.
"aku ingin melihat wanita di ruangan ini."
Samar-samar aku mendengar suara obrolan yang bisa kutebak adalah seorang pria,aku langsung berdiri untuk menyambut nya,ibu bilang harus sopan pada pelanggan dan ikuti apa yang dia mau.
"ini tuan silahkan."
Aku melihat ibuku dengan seorang pria berjas hitam.
"wow, sepertinya aku akan membeli yang ini saja."
Apa?membeli?, jangan bilang ibu menjual ku, oh tidak, bagaimana ini aku tidak mungkin memberontak, aku sangat membeku mendengar pekataan nya pandangan ku hanya pada ibu ku dan seorang pria itu.
Ibu apakah benar kau menjualku?.
"baiklah tuan kau bisa membawanya."
"semua pembayaran akan diurus oleh asisten ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
who knows
RomanceAku tidak mengerti bagaimana hidupku. Bisa-bisa nya ibuku sendiri menjual diriku kelelaki yang ingin membohongi keluarga nya.